Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Self-Improvement

50 Fakta Kehidupan Yang Terlupakan (Pendahuluan)

50 Fakta Kehidupan Yang Terlupakan (Sebuah Buku Untuk Terapi Hati) -Pendahuluan- Wati memiliki seorang ibu yang toxic, kurang berempati, dan hobi berutang. Ia merasa hidupnya penuh penderitaan sejak kecil. Saat meneruskan pendidikannya di universitas, ia bertemu dengan seorang teman pria yang akhirnya melamar dan menikahinya.  Wati merasa pernikahannya ini adalah awal dari kebahagiaan dimana ia bisa lepas dari ibunya yang toxic. Namun ternyata, setelah menikah masalah lamanya masih mengikuti dan ia justru bertemu masalah baru yang lebih pelik dari mertua, ipar, anak, pekerjaan, tetangga, dan sebagainya. Ya Itulah fakta kehidupan.  Semakin bertambah usia, semakin banyak peran yang kita emban dalam kehidupan. Kita tidak hanya sebagai diri sendiri, kita akan berperan sebagai orangtua, pasangan, kerabat, teman, dan sebagainya.  Kita mulai menyadari bahwa hidup ini banyak masalah dengan adanya peran-peran itu. Terkadang ada masalah yang bisa kita selesaikan sendiri, ada juga yang harus kit

Sukses Itu Butuh Perjuangan Bro!

Di tengah pandemi gini bibit iri dengki yang sudah tertanam semakin tumbuh mengganas dan menggerogoti hati. Ya itulah yang saya rasakan ketika melihat rekan-rekan yang tetap bisa eksis secara ekonomi bahkan terkesan semakin sukses walau harus di rumah aja. Hm namun saya tersadar ketika membaca buku Mark Manson: The Subtle Art Not Giving A F*ck. Di sana dituturkan bahwa kita cenderung ingin sesukses orang lain namun kita tidak ingin merasakan pahitnya perjuangan mereka untuk mencapai itu. Bener ngga? Kita iri melihat orang yang sukses menjadi pembisnis. Tapi kita tidak melihat berapa banyak waktu, tenaga, uang, hingga air mata yang ia habiskan untuk mencapai itu. Kita iri melihat orang yang karirnya sukses. Tapi kita tidak melihat berapa banyak waktu berharga dengan keluarga yang harus ditinggalkan untuk mencapai itu. Kita iri melihat orang yang penampilannya menawan. Tapi kita tidak melihat berapa banyak uang yang harus dihabiskan untuk perawatan yang perih. Kita iri melihat orang yang

Pandemi Menyerang, Ibu Tetap Tenang. Inilah 7 Jurus Anti Bimbang.

Sudah hampir sebulan kita dihimbau untuk #dirumahaja demi mencegah penyabaran wabah covid-19.  Ada yang masih bisa bekerja, belajar, dan berwirausaha dari rumah. Ada juga yang tetap harus keluar rumah karena tuntutan hidup. Entah sampai kapan keadaan seperti ini? Apakah keadaan dari hari ke hari semakin baik atau semakin memburuk?  Apakah kita selamat dari wabah ini atau justru kitalah korban selanjutnya? Informasi mengenai wabah ini gencar di mana-mana terutama sosial media. Ada yang berupa fakta, ada yang hoax. Ada yang isinya bernuansa negatif, ada yang positif.  Secara tidak langsung informasi itu mempermainkan pikiran dan perasaan kita hingga tak sedikit yang menjadi stress dan depresi.  Terutama mereka yang secara ekonomi terimbas. Diberhentikan kerja dari perusahaan, kehilangan pelanggan, tak ada pendapatan. Lama-kelamaan yang menyebabkan kematian bukan virus, tapi kelaparan. Ah! Masihkah kita bisa happy ? Tentu tidak. Ya jujur saya tidak bisa sepenuhnya happy , apal

Fakta-Fakta Kehidupan (Part 2)

26. Secara moral, ada orang yang dipandang mulia, ada pula yang dipandang hina. Meskipun begitu Allah tetap memberi kesempatan pada hambaNya untuk menjadi orang yang lebih baik, hanya saja ada yang mengambil kesempatan itu dan ada yang mengabaikan. 27. Jasa orangtua yang baik takkan bisa dibalas dengan setimpal, sekeras apapun usaha kita. Sebaik-baiknya bakti adalah berbuat baik dan selalu mendoakan mereka baik saat masih hidup maupun setelah tiada. 28. Hidup ini pilihan, namun terkadang pilihan itu bukan dipilih sendiri namun ditentukan oleh orang lain demi kebaikan atau perdamaian. Tinggal kita yang memutuskan mau menerimanya atau merutukinya. 29. Kebahagiaan ditentukan oleh kita. Sebaik apapun keadaan jika kita tidak bisa bersyukur maka hati akan selalu sedih. Seburuk apapun keadaan jika kita bisa bersabar dan bersyukur maka hati akan selalu tenang dan bahagia. Insha Allah. 30. Masa lalu baik yang menyenangkan maupun menyedihkan memang tidak bisa dilupakan. Kadang suatu hal bisa men

Melawan Rasa Iri

Pernahkah teman2 merasa iri ketika melihat atau mendengar orang lain memiliki kenikmatan yang lebih dari kita? Saya pernah bahkan cukup sering. Mau tidak iri tapi tidak tau kenapa hati merasa begitu. Awalnya hanya perasaan tidak nyaman lama kelamaan mencemooh bahkan menjadi dengki. Astaghfirullah mengerikan jika dibiarkan. Gimana donk supaya rasa iri itu tidak hadir? Coba tips dari saya: 1. Berlindung pada Allah Swt ketika rasa iri itu muncul. Boleh jadi syetan berbisik agar kita iri dan berpikiran negatif terhadap orang lain. Jadi segera lawan dengan istighfar bahkan taawudz. 2. Berpikiran positif. Lawan rasa iri dengan pikiran positif tentang orang tersebut. Beliau memperlihatkan keberhasilannya boleh jadi bukan karena ingin pamer tapi beliau ingin kita termotivasi juga. 3. Mendoakan orang tersebut. Ketika muncul rasa iri di hati segera doakan yang bersangkutan agar apa yang ia miliki itu berkah. Insya Allah doa untuk orang lain tanpa ia ketahui akan di-amini malaikat agar

Kau Tak Sendiri

Ada yang ditakdirkan memiliki orangtua baik. Ada juga yang tidak seperti Nabi Ibrahim a.s. Ada yang ditakdirkan memiliki pasangan yang baik. Ada juga yang tidak seperti Nabi Luth a.s. dan Asiyah (Istri Fir'aun). Ada yang ditakdirkan memiliki anak-anak sholeh sholehah. Ada juga yang tidak seperti Nabi Nuh a.s. Ada yang ditakdirkan memiliki saudara-saudara yang baik. Ada juga yang tidak seperti Nabi Yusuf a.s. Ada yang ditakdirkan memiliki orangtua lengkap hingga usia tua. Ada juga yang semenjak kecil sudah yatim piatu seperti Rasullah saw. Dari cerita-cerita orang terdahulu mengajarkan kita bahwa apa dan siapa yang ada di sekeliling kita bisa menjadi anugrah atau ujian. Boleh jadi diri kita yang mendapat ujian, atau justru diri kitalah yang menjadi ujian bagi orang lain. Keluarga bisa menyayangi dan melindungi, namun bisa juga mengabaikan dan menyakiti. Keluarga boleh jadi berharga, namun yang lebih berharga adalah keimanan dan ketakwaan pada Allah Swt. Jika kita pernah iri, kenap

Ketika Kita Merasa Rezeki Kita Kurang

Ketika kita selalu merasa rezeki kita kurang, maka ingatlah di luar sana... Ada yang tidak punya makanan untuk hari ini. Ada yang tidak punya tempat untuk berteduh. Ada yang merasa tidak aman karena bencana alam, perang, atau konflik lainnya. Ada yang sedang dalam keadaan sakit yang tak kunjung sembuh. Ada yang sudah tidak memiliki orangtua dan hidup sendiri. Ada yang tinggal di keluarga tak menentramkan. Ada yang tak memiliki pakaian layak. Ada yang tak bisa beribadah dengan tenang. Ada yang dililit utang. Dan sebagainya. Cobalah kita renungkan sejenak nikmat Allah yang sudah diberikan pada kita, pasti jauh lebih banyak dari apa yang kita harapkan akan diberi. Allah lebih tau apa yang kita butuhkan daripada apa yang kita inginkan.

Jika Aku Tua Nanti

Jika aku tua nanti... Aku tidak akan merepotkan anak-anakku dengan kewajiban mengurus segala keperluanku. Aku tidak akan menuntut mereka untuk memenuhi kebutuhanku. Aku tidak akan sering meminta waktu mereka untuk menemaniku. Aku tidak akan membebani pikiran mereka dengan kondisiku dan hal lainnya. Aku tidak akan membuat mereka malu karena perilakuku yang memalukan dan merugikan. Aku tidak akan membuat mereka sedih dan dilema karena aku membuat mereka terpaksa mendzalimi menantu dan cucu-cucuku. Jika aku tua nanti... Aku akan semakin mencintai pasanganku yang masih setia hingga usiaku tua. Aku akan semakin mencintai anak dan cucuku yang masih peduli dan mau menerima perubahan diriku. Aku akan semakin mensyukuri apa yang sudah kumiliki dan bersabar dengan apa yang tidak kudapatkan. Aku akan selalu berterimakasih dengan pemberian dan bantuan anak-anakku sekecil apapun itu. Aku akan mengikhlaskan apa yang sudah hilang dariku, karena aku tau tak ada yang abadi. Aku akan mengintrospeksi dir

Fakta-Fakta Kehidupan Yang Wajib Anda Ketahui

1. Tidak semua orang suka apa yang anda lakukan, akan selalu ada yang pro kontra, sekalipun hal yang anda lakukan itu baik dan benar. Bersabar dan hadapi dengan tenang. 2. Akan selalu ada orang yang iri pada kesuksesan anda, meskipun anda tidak bermaksud pamer. 3. Akan selalu ada masalah dalam hidup, baik masalah pribadi atau orang lain yang berdampak pada anda. 4. Allah akan selalu memberi rezeki baik dari hasil kerja sendiri atau melalui pemberian. Hasil kerja sendiri pastinya lebih puas dan lebih baik. 5. Ada masanya kita berada di puncak, ada masanya juga kita di dasar. Jangan tinggi hati dan putus asa. 6. Apa yang sudah kita lakukan belum tentu dihargai dengan pantas, atau bahkan tidak dibalas langsung dengan kebaikan yang sama. Belajarlah ikhlas. 7. Kita yang berusaha namun orang lain yang menikmati. Lagi-lagi ikhlas. Salah satu contohnya: hasil usaha orangtua untuk membiayai anaknya. 8. Orang yang ingin tahu kehidupan kita boleh jadi memang benar-benar peduli, boleh jadi

4 Jurus Jitu Menghadapi Masalah

Hidup bahagia tanpa masalah boleh jadi keinginan setiap orang, namun tidak mungkin itu terjadi. Masalah akan selalu ada dalam hidup. Bisa jadi masalah pribadi, pasangan, anak, teman, saudara, orangtua, kerabat, tetangga, mertua, ipar dsb. Bisa juga masalah kesehatan fisik dan mental, finansial, moral, spiritual,  dsb. Setiap hari bahkan setiap detik masalah akan selalu ada. Diri kita tidak bermasalah, boleh jadi keluarga kita, atau orang lain yang akhirnya membuat kita ikut memikirkan bahkan terlibat. Kehidupan kita tercukupi, namun diuji dengan sakit. Anak-anak sehat, namun tidak mau beribadah. Dan masalah lainnya. Bagaimanakah kita harus menghadapinya agar hidup tetap nyaman, tentram, dan damai? Berikut 4 jurus jitu menghadapinya: 1. Ingatlah setiap hal di dunia ini adalah ketentuan Allah Swt Yap, apa yang terjadi di dunia ini adalah ketentuan Allah Swt. Tak ada hal yang luput dari Allah, tak ada yang tidak Allah ketahui. Dengan mengingat ini kita bisa tenang, tidak iri dengki de

Ketika Keluarga Bukanlah Surga

Memiliki keluarga yang menentramkan hati adalah impian semua orang, namun sayang tidak semua orang beruntung memiliki orangtua dan saudara yang baik. Jangankan kita yang orang biasa, para Nabi pun ada yang mendapatkan ujian hidup dari orangtua dan saudaranya. Bagaimanakah kita harus menghadapi keluarga yang seringnya memberi resah baik dari sikap, tutur kata, sampai keimanannya? Berikut saya coba himpun: 1. Bersabar dan Ikhlas Meskipun keluarga kita sering membuat malu, kita harus tetap menerimanya sebagai bagian dari diri. Sabar dan ikhlas menerima segala ujian yang terjadi. Jika tidak begini maka hati kita akan selalu resah. Allah lah yang menciptakan segala bentuk dan perilaku seorang manusia. Kuasa Allah lah atas diri keluarga kita. 2. Menasehati dengan Cara yang Baik Meskipun kita tahu anggota keluarga kita memiliki sifat yang tidak baik, sebaiknya kita tidak membiarkan hal itu terus terjadi. Sesekali kita harus menasehati dengan cara yang baik agar ia kembali ke jalan yang benar.

Management Waktu Ala Me

Sehari terdiri dari 24 jam dimana 8 jam-nya digunakan tidur menurut saran dokter, jadi tersisa 16 jam untuk kegiatan lain. Cukup kah waktu yang tersisa untuk melakukan kegiatan-kegiatan selama seharian? Coba kita sebut satu-satu kegiatan kita dalam sehari: –                     Makan –                     Mandi –                     Bekerja –                     Melakukan pekerjaan rumah –                     Sholat –                     Istirahat –                     Jalan-jalan –                     Menonton TV –                     dan sebagainya Berapa lamakah yang kita gunakan untuk setiap kegiatan-kegiatan itu? Cukupkah? Insya Allah cukup bila kita bisa memanage waktu dengan baik. Usahakan tiap waktu yang kita gunakan itu bermanfaat untuk kebaikan diri sendiri maupun orang lain. Jangan biarkan waktu terlewat percuma dengan pekerjaan yang sia-sia. Berikut beberapa saran yang bisa saya berikan (sebenarnya saran untuk diri sendiri juga sih :D),

Jangan Sirik deh!

Buka fesbuk timeline penuh dengan foto-foto bayi, newly wed couple, keluarga, kesuksesan dan lain sebagainya. Selain foto ada juga update status yang bisa dibilang agak 'pamer' mengenai kesibukan sehari-hari.  Yah sedikit banyak apa yang dilihat itu bisa membuat iri hati bahkan dengki. Memang tidak salah orang-orang ingin berbagi apa yang sedang mereka alami, sah-sah saja dan wajar. Sayangnya tidak semua bisa berempati karena ada ketidakmampuan diri mengikuti seperti yang ada di timeline. Itulah cikal bakal rasa iri dan dengki yaitu ketidakmampuan diri. Bener kata orang "sirik tanda tak mampu". Jadi orang-orang yang sirik (iri) itu karena memang mereka tidak mampu seperti orang-orang yang mereka sirikkin.  Ini memang penyakit hati yang sangat berbahaya. Dari iri muncul perasaan tidak suka, hati selalu mencemooh jika melihat kenikmatan yang diperoleh orang lain, kemudian lama-lama muncul dengki yaitu perasaan tidak suka yang dicampur dengan harapan agar kenikmatan oran

Tips Pasca Perpisahan

Hi sobat blogger. Malam ini mau sharing tentang janda/duda. Wow topik yang ga biasa yah? Kenapa terpikir ini? Gara2 ada temen di sosmed yang bilang dia baru pisah sama pasangannya. Ya ampyun ternyata oh ternyata.. Berpisah dengan istri/suami bukanlah keinginan setiap pasangan, justru hal yang tidak akan dicoba dipikirkan apalagi diniatkan saat menikah. Tapi namanya perjalanan hidup siapa yang tau sih? Ya nggak?  Apapun penyebab perpisahan itu sudahlah jangan kita bahas lagi, mari menatap hari esok yang akan kita jalani. Trus gimana menjalaninya? Inilah beberapa tips dari saya: 1. Jaga diri Jadi duda/janda itu harus tetap terhormat. Memang kita pernah menikah, pernah merasakan manisnya, sudah berpengalaman dan sebagainya. Namun setelah berpisah, kita kembali menjadi single tak ada pasangan lagi. Ada beberapa hal yang tidak bisa terpenuhi pastinya, namun tidak lantas kita sembrono, tetap jaga diri, jaga kehormatan. Hukum agama untuk single berlaku juga untuk kita terutama masalah perga

Aih bosen >_< ?@&*% Tenang, Inilah Solusinya d(^_^)

Bosen!!! Apakah anda sedang bosan? Bosan kerja, sekolah, kuliah, hidup? Oh My God.. Wajar aja namanya manusia. Bosan ini mengakibatkan emosi lebih labil dan rasanya kesel banget. So so how? Jangan biarkan bosen merongrongmu semakin lama, segera ambil tindakan penyelamatan sob. Beginilah cara saya ketika bosan melanda... 1. Internetan Browsing, update-update status, twiterran, mindtalkan, apa aja deh yang bisa dilakuin di internet lakuin aja. Apalagi kalo udah komen2an di sosmed, widih lupa deh bosen plus lupa juga kerjaan atau tugas kuliah wkwkwkw :D 2. Makan Boleh makan boleh ngemil yang penting ada yang di-leup aja. Cocoknya sih klo lagi bosen makan yang manis-manis untuk ngurangin stress. Ngga heran ada yang nambah ndut kalo lagi stress. Klo kamu gimana? 3. Nonton Nonton film itu sama seperti kabur sejenak dari dunia nyata. Kita masuk ke situasi lain yang diciptakan oleh film. Lebih asyik kalo nontonnya di bioskop karena suasananya udah di-setting fokus ke film. Kalo nonton di

Tuhan Tidak Butuh Kita

Hai sob, jumpa lagi. Hari ini pengen bahas "antara kita dan Tuhan". Pernah ngga sih kalian merasa agama itu banyak aturannya dari yang wajib, sunnah, makruh, mubah sampai haram? Pernah ngga sih merasa cape menjalankan ibadah atau merasa bete dengan larangan-larangan? Kenapa Tuhan membuat suatu hukum? Tujuannya ya untuk kebaikan kita juga. Untuk menguji hamba-hambaNya yang bertakwa, yang manut lah. Tuhan tidak butuh kita sebenarnya. Jika kita taat Tuhan tentu senang, namun jika tidak pasti akan ada banyak hambaNya yang lain yang taat padaNya. Apalah arti satu hambaNya yang tidak taat dibandingkan beribu yang taat, bahkan jika seluruh manusia tidak taat pun Tuhan tidak masalah. Ia tak perlu koalisi untuk membentuk kekuatan. Ia Maha Kuat. Lalu kita bagaimana? Justru kita ini yang sangat dan sangat membutuhkan Tuhan. Pencipta kita gitu lho. Yang ngasih nafas, ngasih kemampuan kita untuk bergerak, untuk mencari rezeki, bersosialisasi, beribadah dan sebagainya. Tuhan juga udah n

Sukses itu apa sih?

Saya yakin setiap orang berkeinginan menjadi sukses, termasuk saya. Dan dewasa ini banyak sekali bermunculan para motivator yang kerjanya memotivasi orang-orang untuk mencapai kesuksesannya. Dan akhirnya para pencapai kesuksesan membagikan kisahnnya lewat buku, biografi, dan sebagainya. Sebenarnya sukses itu apa sih? Ada teman-teman yang tau? Saya bingung siapa yang bisa menjadi panutan kesuksesan? Apakah para milyarder atau genius yang sering diberitakan di berbagai media massa? Apakah para agamis yang populer melalui dakwah? Apakah para pejabat yang memegang peran penting di negara? Atau apa? Nampaknya setiap orang memiliki definisi sendiri dengan kata sukses itu. Bagaimana dengan saya? Hm... menurut saya "sukses itu ketika mampu memberikan manfaat untuk diri sendiri dan orang lain dalam bidang apapun". Misal anda memiliki usaha warteg. Tentu dari usaha itu anda memberi manfaat pada banyak orang berupa kuliner siap santap, sedangkan untuk anda sendiri hasi

Arti Hidupku

Bangun pagi, mandi, sarapan, berangkat kerja, kerja, pulang, tidur, kembali bangun lagi dan seterusnya. Begitulah hidup ya sob. Sebuah rutinitas yang terus berulang tiap hari. Bosen? Pasti! Yup ada kalanya kita merasa bosan dengan hidup dan rutinitasnya yang begitu-begitu saja. Rasanya bosan namun tak berdaya dengan keadaan. Nggak mau kerja gimana makan ya nggak? Mau kerja rasanya koq jenuh, bosen! Well well, mungkin perasaan seperti ini datang di kala kita sedang lelah dan butuh istirahat sejenak dari rutinitas yang biasa. Saat saya kuliah, seorang dosen mengatakan istirahat itu bukan hanya tidur tetapi pergantian dari kegiatan satu ke kegiatan lainnya, misal dari belajar jadi sholat. So, ketika bukan hari kerja datang, manfaatkan sebaik-baiknya untuk melakukan hal yang tidak berkaitan dengan rutinitas biasanya, misalnya berolahraga, jalan-jalan, datang ke majlis ta'lim, dan sebagainya. Bisa juga stay at home, membersihkan rumah, memasak, mencuci baju, dan sebagain

4 Tipe Pekerjaan Yang Bisa Menjadi Pilihan

Pada umumnya setelah lulus kuliah S1 orang-orang melanjutkan kegiatan dengan bekerja. Hal ini didasari oleh beberapa alasan, yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup, eksistensi diri, mengejar cita-cita, dan lain sebagainya.  Bekerja itu pada umumnya adalah suatu kegiatan dimana seorang manusia mengkontribusikan kemampuan dirinya yang nantinya akan memperoleh penghasilan. Dari pengamatan pribadi, saya mengklasifikasikan beberapa tipe pekerjaan: 1. Pegawai Negeri Sipil Kita lebih sering menyebutnya dengan PNS. Untuk mendapatkan pekerjaan ini kita harus mengikuti rangkaian tes yang diadakan oleh pemerintahan setempat. Lembaganya bisa Pemda, Dinas, Departemen dan sebagainya yang terkait dengan pemerintahan. Positifnya menjadi PNS: Gajinya tetap dan ada dana pensiun.  Insya Allah tidak akan terkena PHK karena lembaga pemerintah tidak akan bangkrut. Ada golongan/strata untuk karir yang akan berdampak pada gaji. Ada pelatihan dari pemerintah untuk meningkatkan kinerja. PNS kesannya terhormat d