Aku Bermanfaat DitYaRi Suer aku deg-degan banget nunggu hasil UTS Listening ini. Aku benar-benar takut kalo-kalo nilaiku jelek karena aku menyadari hasilnya bakal gitu. Aku sama sekali nggak belajar sehari sebelum UTS. Emang sih aku sedikit meremehkan mata kuliah itu. Just listening gitu lho! cuman aku juga sadar soal UTS kali ini model TOEFL gitu dan sialnya pas UTS tiba-tiba maagku kambuh dan aku sama sekali nggak konsen. Upss sudah hampir separo kelas tapi namaku belum dipanggil-panggil juga. Jangan-jangan nilaiku ancur abis, soalnya orang-orang yang kuanggap pintar udah disebutin di awal. Yakin deh nilaiku bakal buruk. Uh takut banget! “Angginda.” Namaku disebut oleh sang dosen. Aku bergegas maju ke meja beliau. Beliau melihatkan kertas ujianku dan kudapati tinta merah yang merangkai angka 60 besar di sana. Sudah kuduga. Aku berusaha tersenyum seraya kembali ke bangku. “Gimana Nda, bagus ga?” Tanya teman sebangkuku, Moka. Aku menggeleng lemah. Setelah kelas bubar
Tempat berbagi hal-hal kecil di sekitar