Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2020

Anak Yang Bahagia Berasal Dari Orangtua Yang Bahagia

Saya belum pernah dengar... Calon istri/suami: "Aku mau menikah denganmu demi calon anak-anak kita." Tapi sering mendengar... Istri/suami: "Aku mempertahankan pernikahan ini demi anak-anak kita." Pertahankanlah pernikahan demi pasangan dan selanjutnya saling memperbaiki diri, bukan demi anak-anak.  Pernyataan mempertahankan pernikahan demi anak-anak ini sesungguhnya adalah alasan yang dibuat untuk menutupi alasan sebenarnya.  Bisa karena tidak mau kehilangan status, takut kehilangan koneksi dengan keluarga pasangan, takut tidak dapat biaya hidup, takut dianggap "jahat" oleh anak-anak. Yang perlu diingat adalah: Anak yang bahagia berasal dari orangtua yang bahagia. Orangtua yang bahagia berasal dari pasangan yang bahagia. Pasangan yang bahagia berasal dari individu yang bahagia.  Pilihannya:  Pertahankan jika itu bisa membuat anda bahagia, lepaskan jika membuat anda menderita. Karena anak anda tidak akan bahagia dengan orangtua yang lengkap namun tidak sali

Seorang Guru Bahasa Inggris Tidak Akan Bisa Melewati Jembatan Sirotol Mustaqim Dengan Lancar Sebelum Melakukan Hal Ini

Di kelas kemarin ada siswa baru lagi (alhamdulillah). Namun yang unik beberapa kali ia salah mengucapkan kata "visit" menjadi /visait/, harusnya /vizit/. Setelah sekian kali saya koreksi, dia akhirnya bilang kalau yang diajarkan guru di sekolahnya /visait/. Akhirnya saya bilang kalau di dunia ini mahzab English pronunciation ada dua yaitu British English dan American English. Saya tunjukkan juga buktinya di salah satu web kamus. Boleh jadi guru murid saya ini adalah penganut aliran lain. Gara-gara ini saya teringat lagi nasihat founder Celtics: "guru bahasa Inggris tidak akan bisa melewati jembatan sirotol mustaqim dengan lancar jika pronunciation-nya masih salah". Awalnya saya tertawa dengar nasihat ini. Tapi lama-lama merasa berat. Ya menjadi guru itu harus mampu menyampaikan ilmu dengan benar. Jangan sampai murid kita mendapatkan info yang salah. Alih-alih ingin mendapatkan amal jariyah, malah jadi dosa jariyah. Astaghfirullah. Dita Aditya Putri Celtics English C

TANTANGAN DI KELAS

Beberapa tantangan di kelas: 1.  Menyemangati siswa yang kemampuannya masih kurang dibandingkan teman-temannya. Ada siswa yang merasa langsung "down" ketika tau teman-temannya lebih bagus kemampuannya. Karena takut membuat kesalahan, ia memilih tidak berpartisipasi aktif bahkan parahnya tidak mau hadir 😅 2. Mengendalikan siswa yang kemampuannya di atas rata-rata agar tetap rendah hati Ada siswa yang cepat belajar, cepat mengerti, cepat mengerjakan tugas, cepat ingin maju ke depan untuk menampilkan kemampuannya. Tentunya guru senang, tapi siswa yang seperti inilah yang cenderung membuat siswa lain jadi "down" terutama yang kemampuannya masih kurang. Jika tidak dikendalikan dengan baik, siswa yang seperti ini cenderung merendahkan teman-temannya yang masih kurang. Menjadi guru memang tidak mudah. Selain menyampaikan ilmunya, kita juga harus membuat suasana kelas nyaman untuk semua siswa. Semangat para guru 😘