Skip to main content

Tuhan Tidak Butuh Kita

Hai sob, jumpa lagi. Hari ini pengen bahas "antara kita dan Tuhan". Pernah ngga sih kalian merasa agama itu banyak aturannya dari yang wajib, sunnah, makruh, mubah sampai haram? Pernah ngga sih merasa cape menjalankan ibadah atau merasa bete dengan larangan-larangan?

Kenapa Tuhan membuat suatu hukum? Tujuannya ya untuk kebaikan kita juga. Untuk menguji hamba-hambaNya yang bertakwa, yang manut lah. Tuhan tidak butuh kita sebenarnya. Jika kita taat Tuhan tentu senang, namun jika tidak pasti akan ada banyak hambaNya yang lain yang taat padaNya. Apalah arti satu hambaNya yang tidak taat dibandingkan beribu yang taat, bahkan jika seluruh manusia tidak taat pun Tuhan tidak masalah. Ia tak perlu koalisi untuk membentuk kekuatan. Ia Maha Kuat.

Lalu kita bagaimana? Justru kita ini yang sangat dan sangat membutuhkan Tuhan. Pencipta kita gitu lho. Yang ngasih nafas, ngasih kemampuan kita untuk bergerak, untuk mencari rezeki, bersosialisasi, beribadah dan sebagainya.

Tuhan juga udah ngasih petunjuk bagaimana kita semestinya hidup dan juga ngasih petunjuk bahwa hidup ini tidak selamanya, ada akhirnya dan kita harus mempersiapkan akhir itu dengan baik. Aturan Tuhan yang sudah sempurna membuat manusia takut untuk bertindak sembarangan apalagi melakukan hal-hal yang akan merugikan dirinya dan manusia lain atau lingkungannya. Sekali lagi kita lah yang membutuhkan Tuhan dan kita semestinya bersyukur dengan mengabdikan diri padaNya.

Akankah Tuhan memperhatikan pengabdian kita? Of course yes. Tuhan itu bukan Presdir perusahaan yang punya keterbatasan penglihatan. Ia Maha Melihat, Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Kita tidak pernah tahu ilmunya seperti apa, kita yakini saja. Seminim-minimnya kita beribadah, Ia akan tahu dan Ia akan memberi ganjaran yang luar biasa atas ketaatan kita yang sedikit itu, apalagi jika banyak. Jika kita melanggar Ia pun akan tahu, namun Ia pun Maha Pemaaf. Kita cukup bertobat dan berusaha tidak melakukan lagi maka Ia akan selalu menerima kita. Masya Allah.

Nah sobat, sungguh mulia kan Tuhan kita, Allah Swt. Betapa "kurang ajar" sekali jika kita yang lemah ini tidak mengingatNya sama sekali, tidak taat padaNya, apalagi jika kita mengingkariNya, menyekutukanNya, subhanallah. Mari kita bersyukur dengan beribadah padaNya. Dan mari kita menyebarkan kebaikan agar hamba-hambaNya yang mungkin terlupa bisa kembali padaNya.

Ingat, Tuhan tidak butuh kita, tapi kita yang membutuhkannya!

Comments

Popular posts from this blog

Ciri-ciri Pria yang Harus Diwaspadai

Image by Sammy-Williams from Pixabay Ladies, keinginan dicintai seorang pria adalah dambaan setiap wanita. Keinginan ini sangatlah wajar mengingat kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain terutama lawan jenis. Tetapi tidak lantas kita sembarangan mencintai atau terlena dengan rayuan gombal pria. Hati-hati banyak pria berbahaya di sekeliling kita yang ngobral cinta untuk memainkan kita dan bahkan ada yang untuk memanfaatkan cinta kita demi memuaskan nafsunya. Nah saya ingin berbagi beberapa ciri-ciri pria yang harus diwaspadai:  1) Terlalu banyak merayu  Wanita cenderung suka dipuji dan dirayu, baik itu mengenai penampilan fisik, kecerdasan, perilaku dan sebagainya. Oleh karena itu pria yang suka merayu cenderung mudah mendapatkan banyak wanita. Berhati-hatilah ladies dengan pria semacam ini. Jika ada yang mendekati anda dan dari awal sudah mulai memuji-muji anda lebih baik abaikan saja. Jangan takut disebut sombong.  2) Terlalu sering menceritakan betapa supernya dia 

Mengapa Kita Perlu Beragama?

Kenapa kita perlu beragama? Karena dengan adanya agama hidup kita lebih terarah. Semua ada aturan dan petunjuknya. Dari mulai ritual sampai keseharian pun ada. Dari mulai hubungan dengan Tuhan sampai dengan manusia bahkan makhluk lain. Kenapa terkadang agama terasa berat bahkan menghalangi kita? Sebenarnya tidak, agama ini datang untuk memudahkan kita. Semua yang ada dalam agama merupakan petunjuk yang haq dan ada manfaatnya. Semua yg ada adalah untuk kebaikan kita juga. Terkadang manusia memang mengikuti hawa nafsunya saja. Jikalaupun kita tak sanggup mengikuti yg di-syariatkan, agama takkan memberatkan. Tuhan tau kemampuan kita. Lakukan semampu kita. Siapakah petunjuk kita? Rasulullah Saw adalah petunjuk umat Islam.  Semua yang beliau lakukan dapat kita jadikan contoh. Jikalaupun ada yang tidak bersesuaian dengan zaman sekarang bukan berarti itu salah. Toh Rasulullah tidak pernah menyebutkan hadits yg melarang kita untuk mengikuti zaman. Mengikuti zaman itu seperti per

Sendiri? Siapa Takut?!

Saya suka memperhatikan status teman-teman di FB atau twitter tentang kegalauan dan kesendirian. Sendiri itu memang bikin galau dan galau itu biasanya karena sendiri he. Sendiri itu bisa karena memang lagi single atau bisa juga karena LDR. Yah sendiri itu memang tidak enak. Tapi apakah lantas harus diratapi? Tentu tidak.  Mari kita cari sisi positif sendiri sebanyak-banyaknya:  1) Free Yap sendiri berarti kita "bebas" untuk memutuskan hal dengan keinginan kita. Bebas untuk berencana tentang hidup kita. Bebas untuk bercita-cita. Pokoknya all about ourselves, no others.  2) Lebih memperhatikan diri Karena kita sendiri kita jadi lebih konsen dengan diri kita, mungkin dengan penampilan fisik ataupun kesehatan. Kita dapat merawat diri untuk penampilan fisik dan juga berolahraga untuk menjaga kesehatan.  3) Terhindar dari hal-hal terlarang Nah, buat teman-teman yang begitu menjaga diri, kesendirian adalah anugrah, karena dengan begini terhindar dari hal-hal terlarang seper