Ada yang ditakdirkan memiliki orangtua baik. Ada juga yang tidak seperti Nabi Ibrahim a.s.
Ada yang ditakdirkan memiliki pasangan yang baik. Ada juga yang tidak seperti Nabi Luth a.s. dan Asiyah (Istri Fir'aun).
Ada yang ditakdirkan memiliki anak-anak sholeh sholehah. Ada juga yang tidak seperti Nabi Nuh a.s.
Ada yang ditakdirkan memiliki saudara-saudara yang baik. Ada juga yang tidak seperti Nabi Yusuf a.s.
Ada yang ditakdirkan memiliki orangtua lengkap hingga usia tua. Ada juga yang semenjak kecil sudah yatim piatu seperti Rasullah saw.
Dari cerita-cerita orang terdahulu mengajarkan kita bahwa apa dan siapa yang ada di sekeliling kita bisa menjadi anugrah atau ujian. Boleh jadi diri kita yang mendapat ujian, atau justru diri kitalah yang menjadi ujian bagi orang lain.
Keluarga bisa menyayangi dan melindungi, namun bisa juga mengabaikan dan menyakiti.
Keluarga boleh jadi berharga, namun yang lebih berharga adalah keimanan dan ketakwaan pada Allah Swt.
Jika kita pernah iri, kenapa orang lain memiliki keluarga yang baik sedangkan saya tidak?
Mari kita teladani para salafus shalih (orang-orang terdahulu) yang juga diuji dengan keluarganya.
Comments
Post a Comment