Skip to main content

5 Tujuan Mendidik Anak Yang Sering Dilupakan Orang Tua


Semakin anak besar orang tua semakin sibuk mengurus keperluan dan memenuhi kebutuhannya. Salah satunya adalah pendidikan anak. Pastinya setiap orang tua menginginkan anaknya mendapatkan pendidikan yang baik untuk masa depan yang lebih cemerlang. Oleh karena itu para orang tua berusaha memasukkan anak ke lembaga pendidikan yang terbaik.

Wait! Apakah anda pernah merenung masa depan yang cemerlang itu seperti apa?

Kemudian, pendidikan yang baik itu seperti apa?

Sebelum menjawab itu semua ada baiknya kita mengetahui dengan jelas apa tujuan mendidik.

Silahkan jawab pertanyaan ini: 

Apa tujuan anda mendidik anak? 
Pendidikan seperti apa yang anda berikan untuk mencapai tujuan itu?

Yuk kita diskusikan!

Di suatu kesempatan saya menonton video parenting dari seorang psikolog keluarga Ibu Elly Risman. Beliau memaparkan tujuan-tujuan yang hendaknya kita capai dalam mendidik anak. Pemaparan beliau memberi pencerahan baru buat saya mengenai tujuan mendidik anak.

Selama ini saya pikir tujuan mendidik anak itu agar ia bisa menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa saja. Oleh karenanya, saya berusaha agar anak bisa mendapatkan pendidikan formal dan non-formal sebaik mungkin. Namun ternyata ada tujuan yang luput.

Inilah tujuan-tujuan mendidik anak yang sebaiknya kita usahakan dan capai demi masa depannya:

1. Anak mengenal dan dekat dengan Penciptanya.


Mengenal Allah, beriman dan kemudian bertakwa.

Seringnya ketika berbicara masalah agama yang kita pikirkan adalah rajin sholat, pintar ngaji, banyak hafalan. Padahal yang terpenting dari pendidikan agama adalah mengenal Allah kemudian beriman dan bertakwa.

Ketika anak sudah mengenal dan mencintai Allah maka takkan sulit memintanya melaksanakan ritual.

2. Anak menjadi suami/istri yang baik untuk pasangannya


Pernah terpikir ngga tujuan ini?

Saya pribadi tidak.

Saya pikir menjadi suami/istri itu tidak perlu dididik. Biar mereka learning by doing setelah menikah.

Namun ternyata, menjadi suami/istri yang baik itu perlu belajar. Dan sebagai orangtua kita perlu mendidik anak untuk menjadi suami/istri yang baik bagi pasangannya kelak.

Tentunya pendidikan ini tidak akan mereka dapatkan di sekolah ataupun universitas.

3. Anak menjadi ayah/ibu yang baik untuk anak-anaknya




Lagi-lagi tak pernah terpikirkan oleh saya tujuan ini.

Namun ternyata tujuan ini penting diarahkan oleh orang tua.

Karena faktanya tak sedikit orang yang tidak bisa menjadi orang tua yang baik. Seperti tidak bertanggungjawab, tidak merawat, menyakiti, dan sebagainya.

4. Anak menjadi profesional




Setelah 3 tujuan tadi barulah kita mengarahkan anak untuk menjadi professional sesuai minat dan bakatnya.

Dengan menjadi profesional di bidangnya anak bisa mendapatkan keuntungan baik untuk dirinya pribadi maupun orang lain.

Untuk menjadi professional barulah kita melibatkan pihak lain seperti lembaga formal dan non-formal.

5. Anak menjadi bagian dari masyarakat



Terkadang kita lupa mendidik anak untuk menjadi bagian masyarakat. Anak hanya pergi ke sekolah dan tempat les lalu pulang. Saat dewasa sibuk kerja. Saat wafat siapa yang ngurus? Tetangga. Tapi sama tetangga ngga pernah menyapa bahkan tidak kenal. Sedih ya.

Selain masyarakat yang terdekat penting juga anak menjadi bagian masyarakat yang lebih luas. Bukan untuk eksistensi, tapi untuk memberi manfaat. Bukannya sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat?

***

Demikianlah 5 tujuan mendidik anak yang saya dapat dari video Bu Elly Risman.

Pada dasarnya tugas mendidik anak yang utama ada pada orang tua. Cara yang terbaik adalah menjadi teladan anak.

Orang tua mengenalkan Allah dan mencontohkan cara mencintaiNya.

Orang tua mencontohkan cara menjadi suami/istri yang baik dengan memperlakukan ayah atau ibu anak dengan penuh kasih sayang.

Orang tua mencontohkan cara menjadi ayah/ibu yang baik dengan menunjukkan tanggungjawab, membimbing, melindungi, dan sebagainya.

Orang tua mencontohkan cara menjadi professional yang baik dengan bersungguh-sungguh dan amanah saat bekerja atau berwiraswasta.

Orang tua juga mencontohkan cara menjadi bagian masyarakat yang baik dengan terlibat dalam kegiatan masyarakat dan sesekali mengajak anak dalam kegiatan tersebut.

Inilah tugas orang tua. Bukan sekedar mencari uang untuk mengirimkan anak ke sekolah. Tapi memberi teladan dan menjadi andalan.

Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh proses yang panjang. Untuk bisa memberikan contoh maka kita harus banyak belajar baik dengan membaca buku seputar parenting atau membaca informasi seputar parenting di situs terpercaya seperti https://www.ibupedia.com/

Di sana kita bisa banyak belajar seputar parenting dari artikel-artikel berkualitas yang ditulis berdasarkan fakta, contohnya artikel tentang 8 Dampak Negatif Saat Mendidik Anak dengan Gaya Helicopter Parenting.

Semoga tulisan ini bisa menjadi pencerahan untuk kita semua mengenai tujuan mendidik anak. Jangan hanya fokus pada pendidikan formal saja. Karena faktanya ada anak yang berhasil menamatkan pendidikan formalnya hingga perguruan tinggi, tetapi pernikahannya gagal dan tak berguna di masyarakat. Rugi, sungguh rugi.

Sebagai penutup, ada sebuah quote menarik:
"Every father should remember, one day his son will follow his example, not his advice". (Charles Kettering)

Comments

Popular posts from this blog

Ciri-ciri Pria yang Harus Diwaspadai

Image by Sammy-Williams from Pixabay Ladies, keinginan dicintai seorang pria adalah dambaan setiap wanita. Keinginan ini sangatlah wajar mengingat kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain terutama lawan jenis. Tetapi tidak lantas kita sembarangan mencintai atau terlena dengan rayuan gombal pria. Hati-hati banyak pria berbahaya di sekeliling kita yang ngobral cinta untuk memainkan kita dan bahkan ada yang untuk memanfaatkan cinta kita demi memuaskan nafsunya. Nah saya ingin berbagi beberapa ciri-ciri pria yang harus diwaspadai:  1) Terlalu banyak merayu  Wanita cenderung suka dipuji dan dirayu, baik itu mengenai penampilan fisik, kecerdasan, perilaku dan sebagainya. Oleh karena itu pria yang suka merayu cenderung mudah mendapatkan banyak wanita. Berhati-hatilah ladies dengan pria semacam ini. Jika ada yang mendekati anda dan dari awal sudah mulai memuji-muji anda lebih baik abaikan saja. Jangan takut disebut sombong.  2) Terlalu sering menceritakan betapa supernya dia 

Mengapa Kita Perlu Beragama?

Kenapa kita perlu beragama? Karena dengan adanya agama hidup kita lebih terarah. Semua ada aturan dan petunjuknya. Dari mulai ritual sampai keseharian pun ada. Dari mulai hubungan dengan Tuhan sampai dengan manusia bahkan makhluk lain. Kenapa terkadang agama terasa berat bahkan menghalangi kita? Sebenarnya tidak, agama ini datang untuk memudahkan kita. Semua yang ada dalam agama merupakan petunjuk yang haq dan ada manfaatnya. Semua yg ada adalah untuk kebaikan kita juga. Terkadang manusia memang mengikuti hawa nafsunya saja. Jikalaupun kita tak sanggup mengikuti yg di-syariatkan, agama takkan memberatkan. Tuhan tau kemampuan kita. Lakukan semampu kita. Siapakah petunjuk kita? Rasulullah Saw adalah petunjuk umat Islam.  Semua yang beliau lakukan dapat kita jadikan contoh. Jikalaupun ada yang tidak bersesuaian dengan zaman sekarang bukan berarti itu salah. Toh Rasulullah tidak pernah menyebutkan hadits yg melarang kita untuk mengikuti zaman. Mengikuti zaman itu seperti per

Sendiri? Siapa Takut?!

Saya suka memperhatikan status teman-teman di FB atau twitter tentang kegalauan dan kesendirian. Sendiri itu memang bikin galau dan galau itu biasanya karena sendiri he. Sendiri itu bisa karena memang lagi single atau bisa juga karena LDR. Yah sendiri itu memang tidak enak. Tapi apakah lantas harus diratapi? Tentu tidak.  Mari kita cari sisi positif sendiri sebanyak-banyaknya:  1) Free Yap sendiri berarti kita "bebas" untuk memutuskan hal dengan keinginan kita. Bebas untuk berencana tentang hidup kita. Bebas untuk bercita-cita. Pokoknya all about ourselves, no others.  2) Lebih memperhatikan diri Karena kita sendiri kita jadi lebih konsen dengan diri kita, mungkin dengan penampilan fisik ataupun kesehatan. Kita dapat merawat diri untuk penampilan fisik dan juga berolahraga untuk menjaga kesehatan.  3) Terhindar dari hal-hal terlarang Nah, buat teman-teman yang begitu menjaga diri, kesendirian adalah anugrah, karena dengan begini terhindar dari hal-hal terlarang seper