Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Family

Fakta Kehidupan Ke-14: Ketika Utang Tidak Dibayar Sekian Lama

Bab Hubungan Antar Manusia Fakta Kehidupan Ke-14 Image from https://pixabay.com/users/alancleaver-1940499/ "Orang yang tidak menagih utang bukan berarti tidak membutuhkan lagi. Hanya berusaha menjaga perasaan dan hubungan dengan yang berutang. Seharusnya yang berutang lebih bisa menjaga perasaan dan hubungan dengan yang diutangi dengan segera membayar atau setidaknya ada pembicaraan. Lebih baik ditagih di dunia daripada kelak utang ini menghalangi hisab kita di akhirat." Salah satu kakak ipar Tya ingin menikah lagi untuk ketiga kalinya. Bukan istri ketiga, melainkan pernikahan ketiga setelah menduda dua kali. Sebetulnya secara ekonomi beliau tidak mampu untuk menikah lagi. Untuk membiayai tiga anak hasil dua pernikahan sebelumnya pun beliau tidak sanggup, namun nekat menikah lagi.  Keluarga sudah menasihati beliau agar fokus mengurus anak-anak yang sedang membutuhkan biaya banyak terutama yang akan meneruskan kuliah, namun beliau egois lebih mementingkan diri sendiri untuk me

Fakta Kehidupan Ke-8: Ketika Ucapan Tak Dapat Ditarik Kembali

Image by mohamed_hassan from Pixabay Bab Hubungan Antar Manusia Fakta Kehidupan Ke-8 “Apa yang kita ucapkan tidak bisa ditarik kembali. Berhati-hatilah karena ada yang mudah memaafkan ada pula yang tidak.” Tedy adalah seorang pria paruh baya yang memiliki sifat egois dan arogan, bahkan terhadap keluarganya sendiri. Suatu hari ia bertengkar dengan keponakannya dikarenakan masalah harta. Selama ini Tedy menempati rumah orangtua keponakannya (adiknya) yang bekerja di luar kota. Adiknya mengizinkan Tedy tinggal di sana agar ada yang memelihara rumah tersebut. Namun kenyataannya rumah tersebut justru tidak dirawat oleh Tedy. Ia bahkan sempat menggadaikan sertifikat rumah tersebut ke rentenir.  Di saat keponakannya telah dewasa, ia ingin mengambil haknya atas rumah tersebut dengan izin orangtuanya. Tedy bukannya memberikan hak sang keponakan, ia justru memintanya untuk menjual rumah tersebut dan hasilnya dibagi dua. Tentu saja sang keponakan tidak terima dan mengancam akan melaporkan Tedy k

13 Pelajaran Kehidupan dari Bapak yang Takkan Terlupakan

Sudah setahun bapak meninggalkan dunia ini. Namun, kenangan beliau tak kunjung hilang, malah terus terngiang di ingatan. Begitu pula dengan wejangan-wejangan yang selalu beliau sampaikan pada kami semasa hidupnya.  Oleh karena itu, dalam rangka mengenang setahun kepergian beliau, saya mempersembahkan sebuah rangkuman pelajaran kehidupan yang selama ini beliau berikan pada kami anak-anaknya.  Rangkuman ini sebagai pengingat kami agar tetap menjalani hidup di jalan kebaikan dan kami berharap bisa pula menjadi pelajaran yang bermanfaat untuk pembaca sekalian.  Harapan kami e-book sederhana ini bisa menjadi shodaqoh jariyah yang pahalanya terus mengalir untuk beliau.  Silahkan download secara gratis di link ini: https://drive.google.com/file/d/146Qjb8JTRZY4foRUIDM8kbpMSDr_hCdU/view

Ketika Keluarga Bukanlah Surga

Memiliki keluarga yang menentramkan hati adalah impian semua orang, namun sayang tidak semua orang beruntung memiliki orangtua dan saudara yang baik. Jangankan kita yang orang biasa, para Nabi pun ada yang mendapatkan ujian hidup dari orangtua dan saudaranya. Bagaimanakah kita harus menghadapi keluarga yang seringnya memberi resah baik dari sikap, tutur kata, sampai keimanannya? Berikut saya coba himpun: 1. Bersabar dan Ikhlas Meskipun keluarga kita sering membuat malu, kita harus tetap menerimanya sebagai bagian dari diri. Sabar dan ikhlas menerima segala ujian yang terjadi. Jika tidak begini maka hati kita akan selalu resah. Allah lah yang menciptakan segala bentuk dan perilaku seorang manusia. Kuasa Allah lah atas diri keluarga kita. 2. Menasehati dengan Cara yang Baik Meskipun kita tahu anggota keluarga kita memiliki sifat yang tidak baik, sebaiknya kita tidak membiarkan hal itu terus terjadi. Sesekali kita harus menasehati dengan cara yang baik agar ia kembali ke jalan yang benar.