Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Religi

Fakta Kehidupan Ke-13: Ketika Kesulitan Hidup Justru Menumbuhkan Rasa Empati

Image by succo from Pixabay Bab Hubungan Antar Manusia Fakta Kehidupan Ke-13 "Herannya, orang yang mau membantu kesulitan kita justru orang yang sedang kesulitan juga. Karena orang yang sedang kesulitan tau rasanya jika tidak dibantu." Wati baru saja ditinggal wafat suaminya beberapa bulan. Sepeninggal sang suami, Wati harus menjual rumah dan memikirkan cara untuk menyambung hidup karena sang suami bukanlah aparatur sipil negara yang meninggalkan pensiun. Namun, suami Wati meninggalkan uang asuransi yang cukup untuk digunakan sebagai modal usaha kecil-kecilan. Wati berusaha mencari peluang usaha yang bisa dijalankan di rumahnya yang baru nanti.  Di tengah kegalauan Wati, ada kerabat yang menghubungi dan menceritakan musibah yang sedang anaknya alami. Anaknya tertipu orang yang mengajak kerjasama usaha dengan nilai hampir seratus juta. Kerabat tersebut membujuk Wati untuk memberikan bantuan agar anaknya tidak dilaporkan ke pihak berwajib oleh calon produsen yang marah.  Wati b

Ketika Malaikat Maut Menjemput

Ponselku berdering, nomor tak dikenal terlihat di layar. Ragu kuangkat, namun rasa penasaran merasuk. Akhirnya kusentuh tombol hijau di layar. "Assalamualaikum," sapaku. "Waalaikumsalam," sahutnya, "dengan Pak Fulan bin Fulan?" "Betul. Ada yang bisa saya bantu?" jawabku. "Saya Izrail. Besok pagi bapak akan saya jemput," ujarnya tegas. "Izrail? Dijemput? Anda ini siapa?" "Saya Malaikat Izrail." "Anda jangan bercanda!" "Saya tidak bercanda. Malaikat tidak pernah bercanda." "Ke.. kenapa saya? Saya masih muda. Saya masih belum benar ibadahnya. Saya belum mapan. Saya masih punya tanggungan istri dan anak yang masih kecil. Saya belum berbakti penuh pada orangtua. Bahkan saya masih memiliki nenek berusia sangat lanjut. Mengapa tidak beliau duluan?" bertubi-tubi pertanyaan kuajukan mengikuti rasa kagetku. "Maaf saya hanya menjalankan perintah. Tertulis di sini anda akan dijemput besok pagi

Kau Tak Sendiri

Ada yang ditakdirkan memiliki orangtua baik. Ada juga yang tidak seperti Nabi Ibrahim a.s. Ada yang ditakdirkan memiliki pasangan yang baik. Ada juga yang tidak seperti Nabi Luth a.s. dan Asiyah (Istri Fir'aun). Ada yang ditakdirkan memiliki anak-anak sholeh sholehah. Ada juga yang tidak seperti Nabi Nuh a.s. Ada yang ditakdirkan memiliki saudara-saudara yang baik. Ada juga yang tidak seperti Nabi Yusuf a.s. Ada yang ditakdirkan memiliki orangtua lengkap hingga usia tua. Ada juga yang semenjak kecil sudah yatim piatu seperti Rasullah saw. Dari cerita-cerita orang terdahulu mengajarkan kita bahwa apa dan siapa yang ada di sekeliling kita bisa menjadi anugrah atau ujian. Boleh jadi diri kita yang mendapat ujian, atau justru diri kitalah yang menjadi ujian bagi orang lain. Keluarga bisa menyayangi dan melindungi, namun bisa juga mengabaikan dan menyakiti. Keluarga boleh jadi berharga, namun yang lebih berharga adalah keimanan dan ketakwaan pada Allah Swt. Jika kita pernah iri, kenap

Ketika Kita Merasa Rezeki Kita Kurang

Ketika kita selalu merasa rezeki kita kurang, maka ingatlah di luar sana... Ada yang tidak punya makanan untuk hari ini. Ada yang tidak punya tempat untuk berteduh. Ada yang merasa tidak aman karena bencana alam, perang, atau konflik lainnya. Ada yang sedang dalam keadaan sakit yang tak kunjung sembuh. Ada yang sudah tidak memiliki orangtua dan hidup sendiri. Ada yang tinggal di keluarga tak menentramkan. Ada yang tak memiliki pakaian layak. Ada yang tak bisa beribadah dengan tenang. Ada yang dililit utang. Dan sebagainya. Cobalah kita renungkan sejenak nikmat Allah yang sudah diberikan pada kita, pasti jauh lebih banyak dari apa yang kita harapkan akan diberi. Allah lebih tau apa yang kita butuhkan daripada apa yang kita inginkan.

8 MACAM REZEKI

1.Rezeki Yang Telah Dijamin "Tidak ada satu mahluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin Allah rezekinya" (Q.S.11:6) Contoh : Meskipun seorang anak yatim piatu tidak memiliki orangtua, namun ia akan tetap hidup sampai besar dirawat panti asuhan atau diadop oleh keluarga lain 2.Rezeki Karena Usaha "Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya" (Q.S.53:39) Contoh : Karena keuletan dalam usaha, kini bangsa Turki bisa makmur, padahal alamnya tidak begitu kaya. 3.Rezeki Karena Bersyukur "Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu" (Q.S.14:7) Contoh : Brunei Darusalam baru-baru ini menerapkan syariat islam sebagai rasa syukur kepada Allah atas nikmatNya, maka mereka kini menemukan ladang gas baru kapasitas miliaran kubik. 4.Rezeki Tak Terduga Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangk

Mendidik Anak Perempuan

https://pixabay.com/users/6335159-6335159/ Anak perempuan harus dibekali dan dibiasakan melakukan segala pekerjaan rumah. Hal ini nanti akan dibutuhkannya ketika mulai memasuki rumah tangga bersama suaminya. Banyak hal harus dia ketahui: cara bergaul dengan suami dan mengurus rumah tangga, seperti memasak, mengatur rumah, dan sebagainya.  Kadang ada keluarga yang kurang memerhatikan sisi ini. Anak perempuannya tidak dibekali dengan keterampilan yang memadai untuk terjun dalam rumah tangga. Tatkala si anak mulai berumah tangga, ternyata dia tak bisa memasak atau membereskan rumah. Bahkan, ia tak mengerti bagaimana bergaul dengan baik dan santun dengan suaminya.  Yang lebih menyedihkan jika sang suami adalah seorang yang tak sabaran dan cepat naik pitam. Akhirnya, muncullah berbagai problem rumah tangga sejak awal perjalanannya yang terkadang harus berakhir dengan perpisahan. Kita memohon keselamatan kepada Allah subhanahu wata’ala.  Alangkah indah nasihat seorang ibu untuk putrinya yang

Menanamkan Nilai Keberadaan Allah Pada Anak Kita

Didiklah anak kita agar mengenal Allah dan selalu ingat Allah. Karena kehidupan selalu berubah-ubah. . Kadang senang, ingat Allah, bersyukur. Kadang sedih, ingat Allah, bisa menerima takdir. . Kadang berkecukupan, ingat Allah, tidak berfoya-foya. Kadang kekurangan, ingat Allah, bersabar dan lebih berusaha. . Kadang dipuji, ingat Allah, tidak sombong. Kadang dihina, ingat Allah, tidak marah. . Kadang di kedudukan tinggi, ingat Allah, tidak semena-mena. Kadang di kedudukan rendah, ingat Allah, tidak rendah diri. . Kadang dipercaya, ingat Allah, menjaga amanah. Kadang dicurigai, ingat Allah, berbaik sangka. . Kadang di lingkungan baik, ingat Allah, menjadi orang bermanfaat. Kadang di lingkungan tidak baik, ingat Allah, mampu menjaga diri. . Kadang sehat, ingat Allah, bersyukur dan sibuk dengan kegiatan positif. Kadang sakit, ingat Allah, beristighfar dan bersabar. . Dengan menanamkan nilai mengenal Allah dan selalu ingat Allah, Insya Allah anak kita mampu bertahan

11 TABIAT BURUK UTANG

https://pixabay.com/users/artbaggage-1189926/ Apakah anda pernah mengalami ini? #11 TABIAT BURUK UTANG# 1. Kecanduan 2. Jumlah hutang bertambah 3. Menambah beban kehidupan 4. Membuat seseorang gelisah di malam hari 5. Membuat seseorang terhina di siang hari 6. Membuat seseorang terjebak pada perbuatan kriminal 7. Membuat seseorang terjerumus pada perbuatan syirik 8. Membuat seseorang terbiasa berdusta 9. Membuat seseorang terbiasa ingkar saat berjanji 10. Membuat hilangnya keharmonisan di antara suami istri 11. Membuat seseorang kehilangan fokus pada hidupnya Yang paling berbahaya: kehidupannya akan semakin terpuruk dan tidak punya masa depan.  Jika anda mengalami hal tersebut segeralah bertaubat, berazam untuk melunasinya dan berhenti dari berhutang lagi. Jika anda mengalami kesulitan dalam melunasinya, silahkan temui solusi di sini: masyarakattanpariba.com Ingatlah hutang yang tidak selesai di dunia akan dibawa ke akhirat. Jangan sampai kita menjadi orang yang merugi.  Silahkan SHA

4 Jurus Jitu Menghadapi Masalah

Hidup bahagia tanpa masalah boleh jadi keinginan setiap orang, namun tidak mungkin itu terjadi. Masalah akan selalu ada dalam hidup. Bisa jadi masalah pribadi, pasangan, anak, teman, saudara, orangtua, kerabat, tetangga, mertua, ipar dsb. Bisa juga masalah kesehatan fisik dan mental, finansial, moral, spiritual,  dsb. Setiap hari bahkan setiap detik masalah akan selalu ada. Diri kita tidak bermasalah, boleh jadi keluarga kita, atau orang lain yang akhirnya membuat kita ikut memikirkan bahkan terlibat. Kehidupan kita tercukupi, namun diuji dengan sakit. Anak-anak sehat, namun tidak mau beribadah. Dan masalah lainnya. Bagaimanakah kita harus menghadapinya agar hidup tetap nyaman, tentram, dan damai? Berikut 4 jurus jitu menghadapinya: 1. Ingatlah setiap hal di dunia ini adalah ketentuan Allah Swt Yap, apa yang terjadi di dunia ini adalah ketentuan Allah Swt. Tak ada hal yang luput dari Allah, tak ada yang tidak Allah ketahui. Dengan mengingat ini kita bisa tenang, tidak iri dengki de

Ketika Keluarga Bukanlah Surga

Memiliki keluarga yang menentramkan hati adalah impian semua orang, namun sayang tidak semua orang beruntung memiliki orangtua dan saudara yang baik. Jangankan kita yang orang biasa, para Nabi pun ada yang mendapatkan ujian hidup dari orangtua dan saudaranya. Bagaimanakah kita harus menghadapi keluarga yang seringnya memberi resah baik dari sikap, tutur kata, sampai keimanannya? Berikut saya coba himpun: 1. Bersabar dan Ikhlas Meskipun keluarga kita sering membuat malu, kita harus tetap menerimanya sebagai bagian dari diri. Sabar dan ikhlas menerima segala ujian yang terjadi. Jika tidak begini maka hati kita akan selalu resah. Allah lah yang menciptakan segala bentuk dan perilaku seorang manusia. Kuasa Allah lah atas diri keluarga kita. 2. Menasehati dengan Cara yang Baik Meskipun kita tahu anggota keluarga kita memiliki sifat yang tidak baik, sebaiknya kita tidak membiarkan hal itu terus terjadi. Sesekali kita harus menasehati dengan cara yang baik agar ia kembali ke jalan yang benar.

Tuhan Tidak Butuh Kita

Hai sob, jumpa lagi. Hari ini pengen bahas "antara kita dan Tuhan". Pernah ngga sih kalian merasa agama itu banyak aturannya dari yang wajib, sunnah, makruh, mubah sampai haram? Pernah ngga sih merasa cape menjalankan ibadah atau merasa bete dengan larangan-larangan? Kenapa Tuhan membuat suatu hukum? Tujuannya ya untuk kebaikan kita juga. Untuk menguji hamba-hambaNya yang bertakwa, yang manut lah. Tuhan tidak butuh kita sebenarnya. Jika kita taat Tuhan tentu senang, namun jika tidak pasti akan ada banyak hambaNya yang lain yang taat padaNya. Apalah arti satu hambaNya yang tidak taat dibandingkan beribu yang taat, bahkan jika seluruh manusia tidak taat pun Tuhan tidak masalah. Ia tak perlu koalisi untuk membentuk kekuatan. Ia Maha Kuat. Lalu kita bagaimana? Justru kita ini yang sangat dan sangat membutuhkan Tuhan. Pencipta kita gitu lho. Yang ngasih nafas, ngasih kemampuan kita untuk bergerak, untuk mencari rezeki, bersosialisasi, beribadah dan sebagainya. Tuhan juga udah n

Mengapa Allah menciptakan ini dan itu jika kemudian diharamkan?

“ Mengapa Allah menciptakan ini dan itu jika kemudian diharamkan?” Bandung, 1 Maret 2013 Kemarin malam saya menghadiri pengajian rutin malam jumat di masjid Daarut Tauhid. Sudah lama tidak ke sana padahal tempat tinggal sekarang tidak terlalu jauh dari sana. Tujuan ke sana tidak sekedar ingin menghadiri pengajian tapi karena ingin mencari suasana yang bisa menentramkan hati. Yah saya merasa sedang tidak nyaman hati karena masalah. Alhamdulilah saya tiba di masjid bertepatan dengan baru dimulainya pengajian yang dibawakan oleh Aa Gym langsung. Meskipun masjid sudah penuh dengan jamaah bahkan di lantai tiga saya tetap dapat space untuk duduk dan dapat melihat sosok Aa Gym dari layar LCD yang ada di setiap sudut. Oke langsung ke materi pengajian. Hari ini mengenai tauhid rububiyah dan tarbiyah diri. Saya rasa materi ini sudah sering sekali dibawakan oleh Aa Gym, hampir di setiap ceramahnya. Namun kali ini sepertinya saya lebih merenungi isinya. Tauhid rububiyah

Introspeksi Diri

Bismillah.. Sobat, pernahkan kalian merasa menjauh dari Tuhan? Lalai dalam ibadah? Cenderung suka kehura-huraan? Begitulah aku sobat. Semakin hari aku terjerembab dalam dunia yang maya. Tidak hanya di dunia internet tapi dunia nyata juga. Aku tak tahu harus kemana dan bagaimana. Aku mengimani adanya Tuhan tapi aku sendiri tidak yakin akan kasihNya. Ibadah kujalankan namun seperti rutinitas belaka bukan persembahan cinta untukNya. Yg wajib ya aku kerjakan saja karena aku takut masuk neraka dan berharap bisa masuk surga. Oh sob sesatkah pikiranku ini? Kucoba untuk bergabung dengan orang-orang yang kuberi label sebagai kaum putih (cinta dengan Tuhan), memang kurasakan kenyamanan namun terkadang logikaku ini masih menolak apa yang diajarkan di sana. Sulit ternyata. Kutahu sob tiap manusia akan berpulang padaNya nanti, nanti dalam waktu dekat atau entah kapan. Kutahu sob saat ku berada di kubur nanti aku sendiri, tinggallah amalku yang menemani. Kutahu sob dua malaikat yang menany

Tuhan...

Alhamdulillah. Segala puji hanya bagi Allah. Hanya kepadaNya lah kita memohon. Hanya kepadaNya lah kita kembali. Setiap ragu dan tanya pasti kan terjawab selama kita berusaha untuk mencari jawaban dan kepastiannya. Beginilah hidup kan banyak pilihan. Pilihan kadang menyenangkan, kadang menyakitkan.  Tapi harus seperti itulah. Hidup mengajari kita untuk lebih dewasa dan lebih kuat. Bertubi-tubi masalah dan cobaan menerpa menjadi pelajaran yang berarti untuk dibagikan dan menjadi pelajaran untuk orang lain, banggalah dengan itu. Dunia ini sementara, kita bergumul di dalamnya untuk kembali ke akhirat nanti. Isilah hidup dengan hal-hal berarti untuk diri sendiri dan orang lain. Pastikan setiap hal yang kita lakukan bernilai di mata Tuhan. Hindari hal yang membuat kita berpaling dari Tuhan. Insya Allah setiap hal yang mendatangkan kecintaan Tuhan akan membuat hati lebih tentram. Trust me! Tuhan Tuhan Tuhan… sungguh luar biasa bisa terus mengingatNya. Di kala hati lelah b

7 Tanda-Tanda Kebahagiaan Hidup

Setiap orang pasti ingin bahagia baik di dunia maupun akhirat. Namun tidak semua orang mengetahui dengan jelas bentuk kebahagiaan itu seperti apa. Apakah dengan banyak harta? Dengan memiliki karir cemerlang? Atau mempunyai pasangan? Ternyata salah satu sahabat Rasulullah Saw sekaligus keponakan beliau yang bernama Ibnu Abbas RA menjabarkan tanda-tanda kebahagiaan yang sebaiknya kita miliki salah satunya, beberapanya, sebagiannya atau semuanya jika sanggup. Mau tau? Nggak perlu cepe, gope, apalagi ceban koq, dikasih gratis. Check this out! 1) Qalbun Syakuron: Jiwa yang senantiasa bersyukur dan qona'ah. 2) Al azwaju shalihah: pasangan hidup yang sholeh/sholehah. 3) Al auladun abrar: anak yang sholeh. 4) Albiatu sholihah: lingkungan sekitar yang memelihara iman. 5) Almalul halalun: harta yang halal. 6) Tafakuh fiddien: semangat untuk memahami agama. 7) Umur yang berkah. Nah itulah tanda-tanda kebahagiaan di dunia yang sebaiknya kita miliki. Tentu saja semuanya harus melalui u

Cepatlah Menikah Sebelum Engkau Terfitnah (Sinopsis Buku)

Sebulan yang lalu saya mengikuti Dauroh di Mahad Ad-dhaus Shalaf, Cileunyi, Kab Bandung. Tempatnya jauh banget dan berada di dataran tinggi. Dari Mahad bisa melihat gunung Manglayang. Alhamdulillah teman saya mengajak (dengan sedikit memaksa) ke sini padahal saya ada agenda lain yang sama penting, tapi saya tidak menyesal mengikuti acara di sini karena mendapat ilmu dan pencerahan yang bermanfaat. Jadi, saya itu menghadiri dauroh (semacam pengajian tapi dengan banyak jamaah) dengan topik membedah buku "Cepatlah Menikah Sebelum Engkau Terfitnah" (Asy-Syaikh 'Abdullah bin 'Abdirrahman bin 'Abdillah bin Jibrin). Judulnya provokatif sekali nih jadi penasaran. Sebelum acara saya membeli bukunya agar lebih siap untuk mendengar pembedahannya :) Saya dan teman mengambil saf paling depan untuk mendengarkan penjelasan Pak Ustadz yang datang dari Solo. Ta'lim dibuka dengan hadits Rasulullah yang memerintahkan umatnya untuk menikah: Dari Abdullah bin Mas'ud berk

Mengapa Kita Perlu Beragama?

Kenapa kita perlu beragama? Karena dengan adanya agama hidup kita lebih terarah. Semua ada aturan dan petunjuknya. Dari mulai ritual sampai keseharian pun ada. Dari mulai hubungan dengan Tuhan sampai dengan manusia bahkan makhluk lain. Kenapa terkadang agama terasa berat bahkan menghalangi kita? Sebenarnya tidak, agama ini datang untuk memudahkan kita. Semua yang ada dalam agama merupakan petunjuk yang haq dan ada manfaatnya. Semua yg ada adalah untuk kebaikan kita juga. Terkadang manusia memang mengikuti hawa nafsunya saja. Jikalaupun kita tak sanggup mengikuti yg di-syariatkan, agama takkan memberatkan. Tuhan tau kemampuan kita. Lakukan semampu kita. Siapakah petunjuk kita? Rasulullah Saw adalah petunjuk umat Islam.  Semua yang beliau lakukan dapat kita jadikan contoh. Jikalaupun ada yang tidak bersesuaian dengan zaman sekarang bukan berarti itu salah. Toh Rasulullah tidak pernah menyebutkan hadits yg melarang kita untuk mengikuti zaman. Mengikuti zaman itu seperti per

[Repost] Sepenggal Kisah Nabi Muhammad Saw (Sosok yang Patut Dijadikan Teladan Kita)

Nabi Muhammad SAW memiliki pribadi yg pemalu dan rendah hati, ia dikenal memiliki moral yang sangat tinggi sehingga orang-orang menyebutnya al-Amin – yang terpercaya. Penampilan fisik Nabi yang unik serta tingginya karakter dan keinginan beliau untuk berkorban demi yang lain, menjadi topik yang sering dibicarakan dalam penggambaran sosok beliau. Berdasarkan riwayat dari sahabat-sahabat beliau, Rasulullah dapat digambarkan seperti berikut ini: Nabi Muhammad begitu santun dan menarik.  Wajahnya begitu bercahaya seperti bulan purnama. Tingginya melebihi pria pada umumnya namun tidak terlalu tinggi sekali.  Rambutnya berombak yang beliau geraikan dan tidak melebih bahunya.  Kulitnya cerah dengan kening yang tinggi.  Beliau memiliki alis yang tebal dan ada sedikit jarak di antaranya.  Jenggotnya tebal dan matanya hitam.  Fisiknya begitu lentur dengan dada dan bahu yang bidang.  Saat beliau berjalan, beliau begitu berhati-hati dan cara berjalannya seolah-olah beliau sedang menuruni sebuah

AKU BENCI AGAMA!!!

Seorang pemuda merasa lelah dengan agamanya yang ia rasa cuma bisa mengatur, mendikte, mengharamkan. Sang pemuda: "Aku benci agama, apa yang kulakukan selalu disalahkan, agama membuat orang-orang berdebat, agama membuat orang-orang berselisih, agama membuat orang-orang merasa dirinya paling benar, agama membuat ketakutan di muka bumi ini, aku tidak mau beragama lagi, aku tidak butuh agama!!!" Lalu pergilah pemuda ini ke suatu negeri yang kosong dan ia rasa tidak akan ada agama apapun di sana. Di sana ia sendiri, menyepi, tidak terganggu agama, aturan, ritual dan lain sebagainya. Awalnya ia merasa nyaman, namun lama kelamaan ia merasa hampa, sepi, bingung. Sang pemuda: “Ya Tuhan, mengapa aku merasa sepi begini?” Rupanya Tuhan memperhatikan dia dan menyahut panggilannya. Tuhan: “Masih ingat denganku? Bukannya kamu sudah tidak mau beragama lagi?” Sang pemuda: “Iya Tuhan aku benci agama, tapi aku tidak bisa melupakanmu. Hanya kamu yang kuingat di saat begin

Makna dari suatu masalah

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (Q.S. AL-BAQARAH : 216) Merujuk pada ayat di atas, saya menyadari apa yang telah terjadi dalam hidup ini tidak semuanya sesuai keinginan kita. Kita hidup dengan segudang rencana A, B, C, sampai Z. Namun pada kenyataannya rencana-rencana yang terwujud hanya beberapa, bahkan tidak ada sama sekali. Sebagai manusia terkadang kita merutuki keadaan, menyalahkan diri sendiri, bahkan Tuhan. Seolah-olah apa yang dil luar rencana kita adalah suatu kesalahan dan kegagalan, sedangkan yg sesuai adalah suatu keberhasilan dan kebaikan. Hm, manusia memang dilahirkan dengan sikap sombong. Itupun terjadi pada diri saya. Tahun lalu ada peristiwa yang tidak saya inginkan terjadi. Peristiwa yang tidak pernah saya mimpikan sama sekali. Itu terjadi begitu saja dan saya sangat terpukul karenanya. Saya merasa menjadi ora