Image by Thanks for your Like from Pixabay |
Bab Hubungan Antar Manusia
Fakta Kehidupan Ke-7
“Kita tidak bisa mengubah orang lain menjadi seperti yang kita inginkan jika yang bersangkutan tidak ingin berubah. Yang kita bisa lakukan adalah menerima apa adanya dan berusaha menginspirasi.”
Tya memiliki suami seorang introvert. Beliau terkesan pendiam dan tidak tertarik dengan hal yang sama dengan Tya. Beliau juga kurang inisiatif dalam membantu pekerjaan rumah kecuali diminta. Di awal pernikahan Tya banyak menahan perasaan karena kecewa dengan sikap suaminya tersebut. Ingin mengutarakan perasaannya langsung tapi khawatir menyinggung. Tapi disimpan sendiri malah membuat Tya tertekan.
Akhirnya pada suatu hari Tya memberanikan diri untuk menceritakan keluhannya terhadap suami dan hasilnya tak diduga, suami Tya bisa menerima kritik dan saran dari Tya. Namun, beliau mengatakan sifatnya memang seperti itu dan boleh jadi tidak bisa diubah. Beliau meminta Tya mampu menerima dan mendukungnya seperti beliau mau menerima kelebihan dan kekurangan Tya. Pada akhirnya, Tya bisa memahami sifat dan sikap suaminya. Tya pun lebih berani mengungkapkan apa yang ia inginkan tanpa ragu lagi.
Pada dasarnya kita memang tidak bisa mengubah sifat dan sikap seseorang yang sudah tertanam sejak kecil. Dalam jurnal ilmiah yang ditulis oleh Hasan Mustafa (2011), seorang psikolog William James menyebutkan bahwa perilaku seseorang awalnya terbentuk dari instink-instink biologis yang diturunkan, kemudian dibentuk oleh kebiasaan yang didapatkan dari pengulangan.
Seperti kasus Tya, ia baru menikah dengan suaminya sekian tahun, sedangkan suaminya sudah tinggal bersama orangtua jauh lebih lama. Tentu saja akan sangat sulit mengubah kebiasaan yang sudah terlatih lebih lama daripada memulai kebiasaan baru. Kita memang tidak bisa mengubah orang lain, hanya mendukung ke arah yang lebih baik, tentunya dengan keinginan orang tersebut.
Dalam hubungan pernikahan, tiap individu pastinya memiliki sifat dan sikap yang berbeda. Boleh jadi ada sifat dan sikap dari pasangan yang kita sukai, ada juga yang tidak. Meskipun begitu setiap hal pasti ada hikmahnya meskipun itu tidak berkenan di hati kita. Seperti yang tertulis dalam nasehat untuk kedua mempelai dalam buku nikah:
“Dan bergaulah dengan mereka menurut cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak.” (Q.S. An Nissa 4:19)
Selama kekurangan seseorang tidak membahayakan jiwa dan raga, bersabarlah dengan segala kekurangan baik itu dari pasangan, anak, orangtua, teman dan sebagainya. Karena kita sendiri pun tidak sempurna.
Comments
Post a Comment