Skip to main content

5 Jurus Anti Ribet Hidup Bersama Pasangan Introvert

pixabay.com/free-photos


Entah kenapa konotasi introvert itu seperti jelek. "Kuper, ngga bisa berkomunikasi, sibuk dengan dunianya sendiri, ngga inisiatif". Itulah yang sering saya baca atau dengar.

Ngga salah sih, hehehe. Karena itulah yang saya rasakan selama menjadi pasangan seorang introvert.

Entah sudah berapa orang yang mengkritik perilaku suami saya yang terkesan anti-sosial. Jangankan merespon langsung saat bertatap muka, merespon pesan di aplikasi chat aja dia suka males 🤣🤣🤣

Lalu, koq bisa bertahan bu jadi istrinya? Inilah jurus anti ribet saya selama hampir 7 tahun ini.

1. Ajak aja dia ngobrol, tapi jangan lupa dengarkan juga


Saya lihat keluarga atau teman paksu seringnya ngomong aja tanpa ngasih kesempatan dia ngomong. Jadi, dia males lah. 

Kalau sama saya, kami bergiliran ngobrol kayak main pingpong gitu ada tak-tok-nya. Memang, seringnya saya yang memulai, lalu saya tanya pendapat dia bagaimana. 

Akhirnya teruslah ngobrol ngga jelas kemana-mana, mulai dari ngomentarin mobil polisi yang lewat sampai membahas kenapa Kogoro Mouri berhenti dari kepolisian dan memutuskan jadi Detektif, eh.

2. Jangan paksa dia kalau ngga mau


Saya perhatikan ketika keluarganya itu meminta bantuan, biasanya ngga nanya dulu dia siap ngga, mau ngga. Seorang introvert perlu waktu dulu untuk mempertimbangkan nanti keadaan di luar bagaimana. Bagi dia, menemui banyak orang terutama yang tidak memahami sifatnya itu sangat melelahkan.

Kalau sama saya jarang acara mendadak. Biasanya mau ke suatu tempat minimal seminggu udah direncanakan. Saya ngga suka juga sih acara dadakan gitu. Kecuali memang darurat ya.

Kalau mau minta tolong bantu tugas rumah juga ngga usah maksa. Memang dia ngga langsung ngerjain setelah saya minta, tapi lama-lama dia lakukan juga. Ya sabar aja sih.

3. Kasih dia kepercayaan dan apresiasi


Nah, saya lihat keluarganya paksu itu ngga percaya sama dia. Mungkin karena dia juga anak bungsu yang dianggap anak kecil terus. Jarang sekali paksu dimintai tolong. 

Kalau tiba-tiba minta tolong berarti saudara yang lain udah ngga bisa nolongin. Setelah meminta pertolongan pun jarang diapresiasi. Jadi, dia merasa ngga dihargai.

Kalau sama saya sih ya percaya aja. Soalnya sama siapa coba kalau ngga percaya suami sendiri hehe. Misal pas mesin cuci rusak, dia yang perbaiki. 

Dia bukan orang yang ahli elektronik, tapi dia itu orangnya mau cari petunjuk di google dan mau membacanya. Kalau saya sih males hehe. So, dia oprek-oprek lah tu mesin cuci sampai bisa. Sudah itu saya kasih apresiasi deh dengan kata-kata dan pelukan eaaa.

4. Kenali bahasa cintanya


Sebenarnya sih ngga hanya dengan pasangan yang introvert saja, tapi ke semua pasangan dengan karakter apapun harus dikenali bahasa cintanya. Kebetulan bahasa cinta paksu ini adalah physical touch dan quality time. Jadi, beliau suka kalau kami ngabisin waktu berdua sambil tangan saling menggenggam, eaaa. 

Seperti yang saya ceritakan di nomor 3, cara mengapresiasi dia dengan cara memberi sentuhan karena sesuai dengan bahasa cintanya. Kenal dan memberikan bahasa cinta yang diinginkan pasangan ini saat membantu keharmonisan rumah tangga lho. Jadi pasangan merasa dicintai dan dia pun balik mencintai kita. Asyik kan?

5. Ya terima aja lah dia apa adanya


Kuping kiri saya penuh dengan kririkan mengenai suami saya yang begini dan begitu. Tapi kuping kanan saya menyaringnya. Ada kritikan orang yang saya jadikan masukan untuk dibicarakan ke suami, ada juga yang hanya didengar. 

Setiap manusia pasti ada kekurangan dan kelebihannya, begitu juga dengan pasangan kita. Saya tau suami saya memiliki kekurangan yang membuat banyak orang tidak menyukainya, tapi saya pun tau kelebihannya yang membuat saya tentram dan bahagia menjadi istrinya. Kalau bukan saya yang menerima paksu apa adanya, siapa lagi? Masa istri orang lain. 


Itulah 5 jurus anti ribet saya hidup bersama pasangan introvert. Memang paksu bukanlah tipe pria idaman banyak wanita apalagi mertua. Tapi beliau adalah sosok suami yang membuat saya merasa tentram hidup bersamanya. Saya juga banyak kekurangan dan beliau mau menerimanya. Kenapa saya tidak melakukan yang sama toh? 

Semoga catatan ini bermanfaat ya. 

Comments

Popular posts from this blog

Ciri-ciri Pria yang Harus Diwaspadai

Image by Sammy-Williams from Pixabay Ladies, keinginan dicintai seorang pria adalah dambaan setiap wanita. Keinginan ini sangatlah wajar mengingat kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain terutama lawan jenis. Tetapi tidak lantas kita sembarangan mencintai atau terlena dengan rayuan gombal pria. Hati-hati banyak pria berbahaya di sekeliling kita yang ngobral cinta untuk memainkan kita dan bahkan ada yang untuk memanfaatkan cinta kita demi memuaskan nafsunya. Nah saya ingin berbagi beberapa ciri-ciri pria yang harus diwaspadai:  1) Terlalu banyak merayu  Wanita cenderung suka dipuji dan dirayu, baik itu mengenai penampilan fisik, kecerdasan, perilaku dan sebagainya. Oleh karena itu pria yang suka merayu cenderung mudah mendapatkan banyak wanita. Berhati-hatilah ladies dengan pria semacam ini. Jika ada yang mendekati anda dan dari awal sudah mulai memuji-muji anda lebih baik abaikan saja. Jangan takut disebut sombong.  2) Terlalu sering menceritakan betapa supernya dia 

Mengapa Kita Perlu Beragama?

Kenapa kita perlu beragama? Karena dengan adanya agama hidup kita lebih terarah. Semua ada aturan dan petunjuknya. Dari mulai ritual sampai keseharian pun ada. Dari mulai hubungan dengan Tuhan sampai dengan manusia bahkan makhluk lain. Kenapa terkadang agama terasa berat bahkan menghalangi kita? Sebenarnya tidak, agama ini datang untuk memudahkan kita. Semua yang ada dalam agama merupakan petunjuk yang haq dan ada manfaatnya. Semua yg ada adalah untuk kebaikan kita juga. Terkadang manusia memang mengikuti hawa nafsunya saja. Jikalaupun kita tak sanggup mengikuti yg di-syariatkan, agama takkan memberatkan. Tuhan tau kemampuan kita. Lakukan semampu kita. Siapakah petunjuk kita? Rasulullah Saw adalah petunjuk umat Islam.  Semua yang beliau lakukan dapat kita jadikan contoh. Jikalaupun ada yang tidak bersesuaian dengan zaman sekarang bukan berarti itu salah. Toh Rasulullah tidak pernah menyebutkan hadits yg melarang kita untuk mengikuti zaman. Mengikuti zaman itu seperti per

Sendiri? Siapa Takut?!

Saya suka memperhatikan status teman-teman di FB atau twitter tentang kegalauan dan kesendirian. Sendiri itu memang bikin galau dan galau itu biasanya karena sendiri he. Sendiri itu bisa karena memang lagi single atau bisa juga karena LDR. Yah sendiri itu memang tidak enak. Tapi apakah lantas harus diratapi? Tentu tidak.  Mari kita cari sisi positif sendiri sebanyak-banyaknya:  1) Free Yap sendiri berarti kita "bebas" untuk memutuskan hal dengan keinginan kita. Bebas untuk berencana tentang hidup kita. Bebas untuk bercita-cita. Pokoknya all about ourselves, no others.  2) Lebih memperhatikan diri Karena kita sendiri kita jadi lebih konsen dengan diri kita, mungkin dengan penampilan fisik ataupun kesehatan. Kita dapat merawat diri untuk penampilan fisik dan juga berolahraga untuk menjaga kesehatan.  3) Terhindar dari hal-hal terlarang Nah, buat teman-teman yang begitu menjaga diri, kesendirian adalah anugrah, karena dengan begini terhindar dari hal-hal terlarang seper