Skip to main content

Posts

Fakta Kehidupan 1: Pro dan Kontra Kehidupan

Hubungan Antar Manusia Fakta Kehidupan Ke-1 “Tidak semua orang suka apa yang anda lakukan, akan selalu ada yang pro dan kontra, meskipun yang anda lakukan itu baik dan benar. Bersabar dan hadapi dengan tenang.“ Wati sedang berusaha mengurangi penggunaan kantong plastik untuk belanja, salah satunya saat belanja ke warung. Ia membawa sendiri kantong plastik dari rumah untuk membawa belanjaannya.  Namun, saat Wati akan membayar belanjaannya dan menyerahkan kantong plastik yang ia bawa, sang pemilik warung justru meledek Wati. Beliau mengira Wati khawatir akan dikenakan biaya tambahan untuk kantong plastik baru seperti di supermarket.  Beliau pun mengkritisi rencana peraturan pemerintah yang dianggap terlalu berlebihan mengenai penggunaan kantong plastik. Pada akhirnya, beliau mengambil kantong plastik baru untuk memasukkan belanjaan Wati dan kantong plastik Wati dimasukkan ke dalam kantong plastik baru. Wati hanya bisa tersenyum kecut. Pernahkah anda mengalami hal seperti di atas? Anda b

50 Fakta Kehidupan Yang Terlupakan (Pendahuluan)

50 Fakta Kehidupan Yang Terlupakan (Sebuah Buku Untuk Terapi Hati) -Pendahuluan- Wati memiliki seorang ibu yang toxic, kurang berempati, dan hobi berutang. Ia merasa hidupnya penuh penderitaan sejak kecil. Saat meneruskan pendidikannya di universitas, ia bertemu dengan seorang teman pria yang akhirnya melamar dan menikahinya.  Wati merasa pernikahannya ini adalah awal dari kebahagiaan dimana ia bisa lepas dari ibunya yang toxic. Namun ternyata, setelah menikah masalah lamanya masih mengikuti dan ia justru bertemu masalah baru yang lebih pelik dari mertua, ipar, anak, pekerjaan, tetangga, dan sebagainya. Ya Itulah fakta kehidupan.  Semakin bertambah usia, semakin banyak peran yang kita emban dalam kehidupan. Kita tidak hanya sebagai diri sendiri, kita akan berperan sebagai orangtua, pasangan, kerabat, teman, dan sebagainya.  Kita mulai menyadari bahwa hidup ini banyak masalah dengan adanya peran-peran itu. Terkadang ada masalah yang bisa kita selesaikan sendiri, ada juga yang harus kit

Ketika Malaikat Maut Menjemput

Ponselku berdering, nomor tak dikenal terlihat di layar. Ragu kuangkat, namun rasa penasaran merasuk. Akhirnya kusentuh tombol hijau di layar. "Assalamualaikum," sapaku. "Waalaikumsalam," sahutnya, "dengan Pak Fulan bin Fulan?" "Betul. Ada yang bisa saya bantu?" jawabku. "Saya Izrail. Besok pagi bapak akan saya jemput," ujarnya tegas. "Izrail? Dijemput? Anda ini siapa?" "Saya Malaikat Izrail." "Anda jangan bercanda!" "Saya tidak bercanda. Malaikat tidak pernah bercanda." "Ke.. kenapa saya? Saya masih muda. Saya masih belum benar ibadahnya. Saya belum mapan. Saya masih punya tanggungan istri dan anak yang masih kecil. Saya belum berbakti penuh pada orangtua. Bahkan saya masih memiliki nenek berusia sangat lanjut. Mengapa tidak beliau duluan?" bertubi-tubi pertanyaan kuajukan mengikuti rasa kagetku. "Maaf saya hanya menjalankan perintah. Tertulis di sini anda akan dijemput besok pagi

Sukses Itu Butuh Perjuangan Bro!

Di tengah pandemi gini bibit iri dengki yang sudah tertanam semakin tumbuh mengganas dan menggerogoti hati. Ya itulah yang saya rasakan ketika melihat rekan-rekan yang tetap bisa eksis secara ekonomi bahkan terkesan semakin sukses walau harus di rumah aja. Hm namun saya tersadar ketika membaca buku Mark Manson: The Subtle Art Not Giving A F*ck. Di sana dituturkan bahwa kita cenderung ingin sesukses orang lain namun kita tidak ingin merasakan pahitnya perjuangan mereka untuk mencapai itu. Bener ngga? Kita iri melihat orang yang sukses menjadi pembisnis. Tapi kita tidak melihat berapa banyak waktu, tenaga, uang, hingga air mata yang ia habiskan untuk mencapai itu. Kita iri melihat orang yang karirnya sukses. Tapi kita tidak melihat berapa banyak waktu berharga dengan keluarga yang harus ditinggalkan untuk mencapai itu. Kita iri melihat orang yang penampilannya menawan. Tapi kita tidak melihat berapa banyak uang yang harus dihabiskan untuk perawatan yang perih. Kita iri melihat orang yang

Mau Tau Cara Meningkatkan Penjualan Lewat Tulisan?

Hari gini banyak orang memanfaatkan media online untuk berjualan. Karena memang sudah zamannya ditambah masa #pandemi membatasi kita untuk berinteraksi. ⁣ ⁣ Ada yang beruntung meraih #untung. Ada juga yang malah #buntung. Kenapa ya?⁣ ⁣ Ternyata eh ternyata ada yang mereka lewatkan dari berjualan #online yaitu dasyatnya tulisan .⁣ ⁣ Tak bisa dipungkiri headline tulisan itu memancing rasa penasaran . Kemudian isinya menambah kepuasan . Ujung-ujungnya terjadilah closing atau penjualan . Asyik kan?⁣ ⁣ Nah terus gimana donk bisa menghasilkan tulisan yang bikin penasaran sekaligus memuaskan itu?⁣ ⁣ Tentunya harus tau ilmunya #juragan.⁣ ⁣ Nah di kelas #menulis ini kamu akan tau rahasianya sekaligus langsung praktek caranya.⁣ ⁣ Penasaran? Langsung cus aja ke sini biar kamu terpuaskan.⁣ ⁣ Sedikit bocoran, pematerinya ngga usah diragukan, sudah berpengalaman dan ngga pelit ngasih masukan. ⁣ ⁣ Ah udah deh lebih lengkapnya klik link ini:  certified impactful writer

INILAH CARA MENGHASILKAN RUPIAH DARI RUMAH⁣⁣

Hi guys, udah sebulan lebih ya kita di rumah aja. #Bosan ngga sih? ⁣ ⁣ Buat yang suka wara-wiri pastinya keadaan ini sangat menyiksa diri. ⁣ ⁣ Tapi buat yang senang di rumah sih kayaknya ngga jadi #masalah.⁣ ⁣ Kalian tau ngga banyak yang kehilangan #pekerjaan karena #pandemi ini? Boleh jadi salah satunya kamu. ⁣ ⁣ Kamu ngga sendiri sob, aku pun begitu.⁣ ⁣ Tapi bukan berarti kita meratapi #nasib terus. Boleh jadi ini adalah #momentum kita untuk mencari jalan #hidup yang lebih baik.⁣ ⁣ Nah boleh jadi salah satunya dengan cara #workfromhome sebagai #penulispreneur.⁣ ⁣ Apa sih penulispreneur itu?⁣ ⁣ Penulis + entrepreneur . Artinya profesi yang mendapatkan #penghasilan dari #tulisan.⁣ ⁣ Caranya?⁣ ⁣ Yuk ikutan dulu kelasnya di sini.⁣ ⁣ penulispreneurbatch4 Aku sudah ikutan dan dampaknya luar biasa sob. Mindset-ku berubah. Cobain deh.⁣ ⁣ Cukup klik link di atas untuk mengetahui lebih lanjut dan bersiap-siaplah menghasilkan #RUPIAH hanya dari #RUMAH. ⁣ ⁣ SERIUS? Coba aja dulu.⁣ ⁣

Pandemi Menyerang, Ibu Tetap Tenang. Inilah 7 Jurus Anti Bimbang.

Sudah hampir sebulan kita dihimbau untuk #dirumahaja demi mencegah penyabaran wabah covid-19.  Ada yang masih bisa bekerja, belajar, dan berwirausaha dari rumah. Ada juga yang tetap harus keluar rumah karena tuntutan hidup. Entah sampai kapan keadaan seperti ini? Apakah keadaan dari hari ke hari semakin baik atau semakin memburuk?  Apakah kita selamat dari wabah ini atau justru kitalah korban selanjutnya? Informasi mengenai wabah ini gencar di mana-mana terutama sosial media. Ada yang berupa fakta, ada yang hoax. Ada yang isinya bernuansa negatif, ada yang positif.  Secara tidak langsung informasi itu mempermainkan pikiran dan perasaan kita hingga tak sedikit yang menjadi stress dan depresi.  Terutama mereka yang secara ekonomi terimbas. Diberhentikan kerja dari perusahaan, kehilangan pelanggan, tak ada pendapatan. Lama-kelamaan yang menyebabkan kematian bukan virus, tapi kelaparan. Ah! Masihkah kita bisa happy ? Tentu tidak. Ya jujur saya tidak bisa sepenuhnya happy , apal