Skip to main content

Posts

Menanti Si Kaka

Hai hai lagi sobat blogger, pada ngapain nih malming gini? Baca2 blog saya aja ya hehe.. Well alhamdulillah usia kehamilan saya sudah 36 minggu nih. Kalo perkiraan bidan persalinan akan terjadi sekitar 4 minggu lagi. Wah bentar lagi ya jadi deg2an. Banyak hal yg bikin excited tapi sekaligus jadi khawatir. Apa aja itu? Nah saya mau share. - Proses Persalinan Kata temen2 yg udah pengalaman, melahirkan itu sakit tapi herannya koq ada yg udah 2x ya hehe.. Ya intinya sakit setengah mati tapi kudu dijalani karena inilah proses akhir dari kehamilan selama 9 bulan lebih lamanya. Banyak tips ini itu yg disarankan teman, yg paling saya ingat sih saat persalinan nanti keep calm and dzikir. Selama persalinan mulai dari proses pembukaan jalan lahir sampe waktunya mengejan selalu ingat Allah Swt agar hati tenang dan proses dilancarkan. Okey siip semoga saya bisa mengamalkan tips ini ya nanti. - Pasca Persalinan (become a mother) Membayangkan punya bayi mungil nan lucu membuat saya ngga s

Pelajari 6 Hal Ini Setelah Menikah!

Tya dan Raka sudah mengarungi rumah tangga selama satu tahun. Banyak hal yang Tya baru ketahui dari suaminya, begitu juga sebaliknya. Mereka pun tak luput dari konflik mulai dari hal kecil hingga hal besar. Apakah anda mengalami hal sama seperti Tya dan Raka yang baru mengetahui hal-hal mengejutkan pasca pernikahan? Jangan takut, anda tidak sendiri. Yuk kita sama-sama mempelajari 6 hal tersebut! 1. Belajar untuk lebih menerima dan bersabar Seiring dengan usia pernikahan yang bertambah dan kebersamaan yang terus menerus, ada hal-hal yang bisa diterima dan juga tidak. Nah, yang sulit ini yang tidak bisa diterima, mulai dari sifatnya, sikapnya, kebiasaannya dan lain-lain. Tapi namanya juga manusia ya, ada kelebihan dan kekurangan. Solusinya ya harus bisa menerima dan bersabar. Emangnya pasangan kita aja yang punya kebiasaan nggak banget, kita juga pasti punya. Dia bisa menerima, kenapa kita nggak? Nah itulah kuncinya, saling menerima. 2. Belajar untuk saling menasihati Ternyata menerima t

Masih Ada Orang Jujur di Dunia Ini

Rabu, 29 Oktober 2014 Selepas pulang dari tempat mengajar saya dan suami membeli makanan di tempat langganan dekat pasar Lembang. Seperti biasa godaan untuk jajan tidak tertahankan setelahnya karena di sekitar warung makan itu banyak sekali penjual jajanan nongkrong. Akhirnya saya memutuskan untuk membeli buah mangga saja. Saat di tempat penjual mangga saya meminta uang dari suami dan ia mengeluarkan selembar uang Rp.20.000. Setelah itu kami kembali mengendarai motor untuk pulang. Sesampai di rumah suami nampak sibuk memeriksa kantong jaket. Saya bertanya apa ia mencari hape, ia menjawab lebih penting dari itu. Ia mencek sana-sini dan tidak menemukan yang dicari yaitu dompetnya. Saya mengatakan terakhir melihat dompetnya ketika ia mengeluarkan uang untuk membeli mangga. Kemudian ia langsung pamitan ingin mencari di tempat kami membeli buah mangga tadi. Saya tunggu sampai adzan maghrib ia belum kembali, akhirnya saya mengirimkan pesan agar ia segera pulang walaupun dompetnya tid

Management Waktu Ala Me

Sehari terdiri dari 24 jam dimana 8 jam-nya digunakan tidur menurut saran dokter, jadi tersisa 16 jam untuk kegiatan lain. Cukup kah waktu yang tersisa untuk melakukan kegiatan-kegiatan selama seharian? Coba kita sebut satu-satu kegiatan kita dalam sehari: –                     Makan –                     Mandi –                     Bekerja –                     Melakukan pekerjaan rumah –                     Sholat –                     Istirahat –                     Jalan-jalan –                     Menonton TV –                     dan sebagainya Berapa lamakah yang kita gunakan untuk setiap kegiatan-kegiatan itu? Cukupkah? Insya Allah cukup bila kita bisa memanage waktu dengan baik. Usahakan tiap waktu yang kita gunakan itu bermanfaat untuk kebaikan diri sendiri maupun orang lain. Jangan biarkan waktu terlewat percuma dengan pekerjaan yang sia-sia. Berikut beberapa saran yang bisa saya berikan (sebenarnya saran untuk diri sendiri juga sih :D),

What an English Teacher Must Have

Being able to speak English fluently is not the only one thing you should have when you want to be an English teacher. There are more things to do so you can be a good English teacher. What are they? Check it out! #Language Aspect# This is the main aspect for a language teacher, you should master the language first so you can teach it. The following are some sub-aspects: Pronunciation English is different from Indonesian especially for written and spoken language. Students will find any difficulties to learn it at the first time. As an English teacher, we should know how to pronounce a word correctly because different pronunciation can make different meaning too. In the class, our language will be the model for students, So be careful! Fluency After you can pronounce a word correctly, of course you must show that you can use the language fluently. It is also as a model for students. Always practice your language so you can show it to your students. Intonation Again, English is differen

Jangan Sirik deh!

Buka fesbuk timeline penuh dengan foto-foto bayi, newly wed couple, keluarga, kesuksesan dan lain sebagainya. Selain foto ada juga update status yang bisa dibilang agak 'pamer' mengenai kesibukan sehari-hari.  Yah sedikit banyak apa yang dilihat itu bisa membuat iri hati bahkan dengki. Memang tidak salah orang-orang ingin berbagi apa yang sedang mereka alami, sah-sah saja dan wajar. Sayangnya tidak semua bisa berempati karena ada ketidakmampuan diri mengikuti seperti yang ada di timeline. Itulah cikal bakal rasa iri dan dengki yaitu ketidakmampuan diri. Bener kata orang "sirik tanda tak mampu". Jadi orang-orang yang sirik (iri) itu karena memang mereka tidak mampu seperti orang-orang yang mereka sirikkin.  Ini memang penyakit hati yang sangat berbahaya. Dari iri muncul perasaan tidak suka, hati selalu mencemooh jika melihat kenikmatan yang diperoleh orang lain, kemudian lama-lama muncul dengki yaitu perasaan tidak suka yang dicampur dengan harapan agar kenikmatan oran

Ingin Menikah? Luruskan Niat Dulu

Beberapa waktu lalu saya mendengar kisah-kisah orang mengenai pernikahan. Ada yang normal-normal saja, ada juga yang abnormal seperti menyembunyikan status dan pasangan. Namun tetap saja pernikahan dianggap sah jika memenuhi syarat-syaratnya apapun niatnya. Well, tapi alangkah baiknya jika menikah itu harus dengan niat lurus. Emang niat yang lurus gimana? Saya coba menuangkan pikiran saya... * Jika menikah karena nafsu, saat nafsu sudah terpenuhi apakah masih dapat mempertahankan ikatan? * Jika menikah karena cinta, saat cinta mulai meredup, akankah semangat pernikahan meredup pula? * Jika menikah karena keluarga, saat keluarga menghilang, akankah hilang juga ikatan? * Jika menikah karena keadaan atau kebanggaan, ketika semua sudah berubah akankah ikatan berubah juga? * Jika menikah karena Allah Swt, ingin beribadah, ingin lebih dekat denganNya dengan jalan ini, akankan Allah meninggalkan? Sobat, yang manakah niat kalian ingin menikah? Tidak selamanya pasangan