Skip to main content

Pelajari 6 Hal Ini Setelah Menikah!




Tya dan Raka sudah mengarungi rumah tangga selama satu tahun. Banyak hal yang Tya baru ketahui dari suaminya, begitu juga sebaliknya. Mereka pun tak luput dari konflik mulai dari hal kecil hingga hal besar.

Apakah anda mengalami hal sama seperti Tya dan Raka yang baru mengetahui hal-hal mengejutkan pasca pernikahan? Jangan takut, anda tidak sendiri. Yuk kita sama-sama mempelajari 6 hal tersebut!

1. Belajar untuk lebih menerima dan bersabar

Seiring dengan usia pernikahan yang bertambah dan kebersamaan yang terus menerus, ada hal-hal yang bisa diterima dan juga tidak. Nah, yang sulit ini yang tidak bisa diterima, mulai dari sifatnya, sikapnya, kebiasaannya dan lain-lain. Tapi namanya juga manusia ya, ada kelebihan dan kekurangan.

Solusinya ya harus bisa menerima dan bersabar. Emangnya pasangan kita aja yang punya kebiasaan nggak banget, kita juga pasti punya. Dia bisa menerima, kenapa kita nggak? Nah itulah kuncinya, saling menerima.

2. Belajar untuk saling menasihati

Ternyata menerima trus bersabar nggak cukup ampuh buat mempertahankan hubungan yang harmonis. Terkadang perlu juga saling menasihati. Biasanya sih para istri nggak mau dinasehati, apalagi kalau merasa suami yang salah, ya ngga? Atau mungkin sebaliknya.

Nah, sudah seharusnya sebagai pasangan yang menginginkan kebaikan dalam hubungannya bersikap terbuka untuk saling mengoreksi dan menasihati. Tentunya menasehati dengan cara yang santun dan penuh kasih sayang, bukan menggurui apalagi menyudutkan. Kalau pasangan bisa menjadi pribadi yang lebih baik, kan kita juga yang bangga dan bahagia.

3. Belajar untuk berkompromi

Saat single boleh jadi kita bebas menentukan segala hal dengan cara kita sendiri. Saat menikah dan berstatus sebagai istri kita harus menyertakan pihak lain yaitu suami atau bahkan keluarganya untuk memutuskan suatu hal. 

Boleh jadi agak sebel ya, apalagi kalau kita pikir yang lebih benar itu cara kita. Eits sabar bu, inilah salah satu hal yang harus kita ingat dalam pernikahan yaitu harus berkompromi. Bahkan bisa saja kita terpaksa mengalahkan keinginan demi hubungan yang lebih baik.

4. Belajar untuk bekerja sama

Boleh jadi sebagai istri, kita bisa saja mengerjakan semua pekerjaan rumah sendiri, bahkan bersombong diri bisa membiayai kebutuhan sehari-hari. Ingat, ingat, kita sekarang punya pasangan yang pasti ingin merasa dibutuhkan dan dianggap keberadaannya. 

Bekerjasamalah dengan pasangan dalam segala hal, seperti pekerjaan rumah, membiayai kebutuhan sehari-hari, perencanaan ke depan dan lain-lain. Buat apa menikah kalau masih masing-masing, ya ngga?

5. Belajar untuk menghargai dan tidak meremehkan pasangan

Kadang kala kita menemukan kekurangan pasangan yang menurut kita menjadi kelebihan kita. Haruskah kita lantas meremehkannya? Tentu tidak. Saling melengkapi seharusnya. 

Jangan sampai ia merasa minder karena kita pernah meremehkannya. Bisa jadi ia malah mencari sosok lain yang bisa menghargai dirinya apa adanya. Duh bahaya kan. Sebagai pasangan yang baik sebaiknya kita justru membuatnya merasa berharga sebagai pasangan walau tidak sempurna.

6. Belajar untuk bersyukur

Sekurang-kurangnya atau selebih-lebihnya pasangan kita, ia adalah pasangan kita saat ini. Kita harus bisa menerima dan bersyukur. Banyak orang yang saat ini galau mencari pasangan atau menunggu kepastian dari orang yang ia harapkan. 

Sedangkan kita sudah menjadi pasangan yang sah, kebaikan yang kita lakukan bersama pasangan Insya Allah bernilai ibadah. Nah nggak ada alasan lagi kan untuk ngedumel terus apalagi sampai nggak bersyukur.

***

Well, itulah beberapa hal yang bisa kita pelajari setelah menikah. Menikah memang tidak mudah ya, benar-benar harus dewasa menghadapi setiap lika-likunya. Selamat belajar. Semoga menjadi juara di hati pasangannya.

Comments

Popular posts from this blog

Ciri-ciri Pria yang Harus Diwaspadai

Image by Sammy-Williams from Pixabay Ladies, keinginan dicintai seorang pria adalah dambaan setiap wanita. Keinginan ini sangatlah wajar mengingat kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain terutama lawan jenis. Tetapi tidak lantas kita sembarangan mencintai atau terlena dengan rayuan gombal pria. Hati-hati banyak pria berbahaya di sekeliling kita yang ngobral cinta untuk memainkan kita dan bahkan ada yang untuk memanfaatkan cinta kita demi memuaskan nafsunya. Nah saya ingin berbagi beberapa ciri-ciri pria yang harus diwaspadai:  1) Terlalu banyak merayu  Wanita cenderung suka dipuji dan dirayu, baik itu mengenai penampilan fisik, kecerdasan, perilaku dan sebagainya. Oleh karena itu pria yang suka merayu cenderung mudah mendapatkan banyak wanita. Berhati-hatilah ladies dengan pria semacam ini. Jika ada yang mendekati anda dan dari awal sudah mulai memuji-muji anda lebih baik abaikan saja. Jangan takut disebut sombong.  2) Terlalu sering menceritakan betapa supernya dia 

Mengapa Kita Perlu Beragama?

Kenapa kita perlu beragama? Karena dengan adanya agama hidup kita lebih terarah. Semua ada aturan dan petunjuknya. Dari mulai ritual sampai keseharian pun ada. Dari mulai hubungan dengan Tuhan sampai dengan manusia bahkan makhluk lain. Kenapa terkadang agama terasa berat bahkan menghalangi kita? Sebenarnya tidak, agama ini datang untuk memudahkan kita. Semua yang ada dalam agama merupakan petunjuk yang haq dan ada manfaatnya. Semua yg ada adalah untuk kebaikan kita juga. Terkadang manusia memang mengikuti hawa nafsunya saja. Jikalaupun kita tak sanggup mengikuti yg di-syariatkan, agama takkan memberatkan. Tuhan tau kemampuan kita. Lakukan semampu kita. Siapakah petunjuk kita? Rasulullah Saw adalah petunjuk umat Islam.  Semua yang beliau lakukan dapat kita jadikan contoh. Jikalaupun ada yang tidak bersesuaian dengan zaman sekarang bukan berarti itu salah. Toh Rasulullah tidak pernah menyebutkan hadits yg melarang kita untuk mengikuti zaman. Mengikuti zaman itu seperti per

Sendiri? Siapa Takut?!

Saya suka memperhatikan status teman-teman di FB atau twitter tentang kegalauan dan kesendirian. Sendiri itu memang bikin galau dan galau itu biasanya karena sendiri he. Sendiri itu bisa karena memang lagi single atau bisa juga karena LDR. Yah sendiri itu memang tidak enak. Tapi apakah lantas harus diratapi? Tentu tidak.  Mari kita cari sisi positif sendiri sebanyak-banyaknya:  1) Free Yap sendiri berarti kita "bebas" untuk memutuskan hal dengan keinginan kita. Bebas untuk berencana tentang hidup kita. Bebas untuk bercita-cita. Pokoknya all about ourselves, no others.  2) Lebih memperhatikan diri Karena kita sendiri kita jadi lebih konsen dengan diri kita, mungkin dengan penampilan fisik ataupun kesehatan. Kita dapat merawat diri untuk penampilan fisik dan juga berolahraga untuk menjaga kesehatan.  3) Terhindar dari hal-hal terlarang Nah, buat teman-teman yang begitu menjaga diri, kesendirian adalah anugrah, karena dengan begini terhindar dari hal-hal terlarang seper