Skip to main content

Masih Ada Orang Jujur di Dunia Ini

Rabu, 29 Oktober 2014

Selepas pulang dari tempat mengajar saya dan suami membeli makanan di tempat langganan dekat pasar Lembang. Seperti biasa godaan untuk jajan tidak tertahankan setelahnya karena di sekitar warung makan itu banyak sekali penjual jajanan nongkrong. Akhirnya saya memutuskan untuk membeli buah mangga saja.

Saat di tempat penjual mangga saya meminta uang dari suami dan ia mengeluarkan selembar uang Rp.20.000. Setelah itu kami kembali mengendarai motor untuk pulang.

Sesampai di rumah suami nampak sibuk memeriksa kantong jaket. Saya bertanya apa ia mencari hape, ia menjawab lebih penting dari itu. Ia mencek sana-sini dan tidak menemukan yang dicari yaitu dompetnya. Saya mengatakan terakhir melihat dompetnya ketika ia mengeluarkan uang untuk membeli mangga. Kemudian ia langsung pamitan ingin mencari di tempat kami membeli buah mangga tadi.

Saya tunggu sampai adzan maghrib ia belum kembali, akhirnya saya mengirimkan pesan agar ia segera pulang walaupun dompetnya tidak ditemukan.

Sampai di rumah ia mengucapkan salam dengan lesu. Memang mengecewakan kehilangan sesuatu yang berharga tapi harus ikhlas jika sudah hilang. Saya menduga dompetnya jatuh di jalan saat mengendarai motor, karena ukuran saku jaketnya terlalu sempit.

Malamnya saya dan suami merencakan untuk mengurus surat-surat penting yang hilang bersama dompet yaitu KTP, SIM, dan STNK. Syukurnya kartu ATM suami berada di saku jaket lain saat kejadian jadi kami tidak perlu mengurus ke Bank.

Kamis, 30 Oktober 2014

Jam 9 pagi saya dan suami berangkat ke Polsek Lembang untuk meminta surat keterangan kehilangan barang. Hasil searching di internet mengatakan untuk membuat surat ini butuh sekitar Rp.20.000. Saya sudah menyiapkan uang yang sebenarnya sisa-sisa di akhir bulan.

Memasuki ruangan Polsek kami disambut ramah oleh petugas polisi yang menanyakan keperluan kami. Kami diminta duduk di kursi tunggu sambil mendengarkan alunan musik sunda. Tidak lama kemudian petugas mempersilahkan saya dan suami duduk di kursi yang sudah disediakan untuk melaporkan keperluan kami. Urusannya tidak terlalu lama mungkin sekitar 20 menit. Saya dan suami sudah berbekal fotokopi KTP suami (Alhamdulillah suami menyimpan kopiannya), dan fotokopi BPKB motor.

Setelah mendapatkan surat Laporan Polisi (LP) saya diantar suami ke tempat kerja dan ia pergi ke Bandung untuk mengurus KTP kembali. Oya, ternyata pembuatan LP ini tidak dipungut biaya lho alias GRATIS.

Sorenya saat kami sudah di rumah kembali, suami mendapat pesan singkat dari mertua bahwa ada orang yang berusaha mencari alamat mertua untuk mengembalikan dompet suami namun tidak berhasil. Mertua mendapat kabar dari hansip komplek yang bertemu dengan orang itu. Mertua mengatakan orang itu meminta suami untuk menghubunginya melalui nomor ponsel yang diberikan pada hansip.

Jum'at, 31 Oktober 2014

Paginya suami menghubungi orang yang menemukan dompetnya dan didapatkan alamat di jalan Cijeruk Lembang. Kami menuju alamat namun agak kesulitan juga mencari rumah beliau karena harus melalui beberapa jalan dan gang kecil dulu. Namun alhamdulillah setelah beberapa kali bertanya pada orang-orang kami menemukan juga rumah beliau.

Kami sempat dijamu sebentar dan beliau bercerita kronologis pencarian ke alamat mertua, namun tidak berhasil menemukan dan akhirnya kembali ke rumah. Ya Allah beliau baik sekali menyempatkan diri untuk mencari alamat di KTP suami padahal jarak Lembang ke Leuwipanjang sangat jauh. Ternyata dompet suami memang jatuh di jalan dan ditemukan oleh orang lain sebelum akhirnya berada di tangan beliau. Memang jumlah uang yang ada di dompet tidak seberapa tapi surat-surat pentingnya sangat berharga, karena mengurus kembali surat-suratnya membutuhkan biaya dan waktu lagi. Beliau sempat bercerita juga adiknya baru terkena musibah kehilangan dompet sehingga beliau simpati pada dompet suami.

Ahamdulillah, Subhanallah... benar-benar tidak terduga, padahal saya dan suami sudah pasrah saja kehilangan dimpet. Ternyata masih ada orang baik dan jujur di dunia ini, padahal profesi beliau hanya tukang ojek dengan rumah yang sederhana di gang sempit. Saya dan suami hanya bisa berterimakasih dan memberikan sedikit imbalan atas jasa beliau. Semoga Alah memberi balasan yang lebih baik pada beliau dan keluarga.

Terimakasih Pak Oon atas kebaikan anda.

Comments

Popular posts from this blog

Ciri-ciri Pria yang Harus Diwaspadai

Image by Sammy-Williams from Pixabay Ladies, keinginan dicintai seorang pria adalah dambaan setiap wanita. Keinginan ini sangatlah wajar mengingat kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain terutama lawan jenis. Tetapi tidak lantas kita sembarangan mencintai atau terlena dengan rayuan gombal pria. Hati-hati banyak pria berbahaya di sekeliling kita yang ngobral cinta untuk memainkan kita dan bahkan ada yang untuk memanfaatkan cinta kita demi memuaskan nafsunya. Nah saya ingin berbagi beberapa ciri-ciri pria yang harus diwaspadai:  1) Terlalu banyak merayu  Wanita cenderung suka dipuji dan dirayu, baik itu mengenai penampilan fisik, kecerdasan, perilaku dan sebagainya. Oleh karena itu pria yang suka merayu cenderung mudah mendapatkan banyak wanita. Berhati-hatilah ladies dengan pria semacam ini. Jika ada yang mendekati anda dan dari awal sudah mulai memuji-muji anda lebih baik abaikan saja. Jangan takut disebut sombong.  2) Terlalu sering menceritakan betapa supernya dia 

Mengapa Kita Perlu Beragama?

Kenapa kita perlu beragama? Karena dengan adanya agama hidup kita lebih terarah. Semua ada aturan dan petunjuknya. Dari mulai ritual sampai keseharian pun ada. Dari mulai hubungan dengan Tuhan sampai dengan manusia bahkan makhluk lain. Kenapa terkadang agama terasa berat bahkan menghalangi kita? Sebenarnya tidak, agama ini datang untuk memudahkan kita. Semua yang ada dalam agama merupakan petunjuk yang haq dan ada manfaatnya. Semua yg ada adalah untuk kebaikan kita juga. Terkadang manusia memang mengikuti hawa nafsunya saja. Jikalaupun kita tak sanggup mengikuti yg di-syariatkan, agama takkan memberatkan. Tuhan tau kemampuan kita. Lakukan semampu kita. Siapakah petunjuk kita? Rasulullah Saw adalah petunjuk umat Islam.  Semua yang beliau lakukan dapat kita jadikan contoh. Jikalaupun ada yang tidak bersesuaian dengan zaman sekarang bukan berarti itu salah. Toh Rasulullah tidak pernah menyebutkan hadits yg melarang kita untuk mengikuti zaman. Mengikuti zaman itu seperti per

Sendiri? Siapa Takut?!

Saya suka memperhatikan status teman-teman di FB atau twitter tentang kegalauan dan kesendirian. Sendiri itu memang bikin galau dan galau itu biasanya karena sendiri he. Sendiri itu bisa karena memang lagi single atau bisa juga karena LDR. Yah sendiri itu memang tidak enak. Tapi apakah lantas harus diratapi? Tentu tidak.  Mari kita cari sisi positif sendiri sebanyak-banyaknya:  1) Free Yap sendiri berarti kita "bebas" untuk memutuskan hal dengan keinginan kita. Bebas untuk berencana tentang hidup kita. Bebas untuk bercita-cita. Pokoknya all about ourselves, no others.  2) Lebih memperhatikan diri Karena kita sendiri kita jadi lebih konsen dengan diri kita, mungkin dengan penampilan fisik ataupun kesehatan. Kita dapat merawat diri untuk penampilan fisik dan juga berolahraga untuk menjaga kesehatan.  3) Terhindar dari hal-hal terlarang Nah, buat teman-teman yang begitu menjaga diri, kesendirian adalah anugrah, karena dengan begini terhindar dari hal-hal terlarang seper