Skip to main content

Posts

What an English Teacher Must Have

Being able to speak English fluently is not the only one thing you should have when you want to be an English teacher. There are more things to do so you can be a good English teacher. What are they? Check it out! #Language Aspect# This is the main aspect for a language teacher, you should master the language first so you can teach it. The following are some sub-aspects: Pronunciation English is different from Indonesian especially for written and spoken language. Students will find any difficulties to learn it at the first time. As an English teacher, we should know how to pronounce a word correctly because different pronunciation can make different meaning too. In the class, our language will be the model for students, So be careful! Fluency After you can pronounce a word correctly, of course you must show that you can use the language fluently. It is also as a model for students. Always practice your language so you can show it to your students. Intonation Again, English is differen

Jangan Sirik deh!

Buka fesbuk timeline penuh dengan foto-foto bayi, newly wed couple, keluarga, kesuksesan dan lain sebagainya. Selain foto ada juga update status yang bisa dibilang agak 'pamer' mengenai kesibukan sehari-hari.  Yah sedikit banyak apa yang dilihat itu bisa membuat iri hati bahkan dengki. Memang tidak salah orang-orang ingin berbagi apa yang sedang mereka alami, sah-sah saja dan wajar. Sayangnya tidak semua bisa berempati karena ada ketidakmampuan diri mengikuti seperti yang ada di timeline. Itulah cikal bakal rasa iri dan dengki yaitu ketidakmampuan diri. Bener kata orang "sirik tanda tak mampu". Jadi orang-orang yang sirik (iri) itu karena memang mereka tidak mampu seperti orang-orang yang mereka sirikkin.  Ini memang penyakit hati yang sangat berbahaya. Dari iri muncul perasaan tidak suka, hati selalu mencemooh jika melihat kenikmatan yang diperoleh orang lain, kemudian lama-lama muncul dengki yaitu perasaan tidak suka yang dicampur dengan harapan agar kenikmatan oran

Ingin Menikah? Luruskan Niat Dulu

Beberapa waktu lalu saya mendengar kisah-kisah orang mengenai pernikahan. Ada yang normal-normal saja, ada juga yang abnormal seperti menyembunyikan status dan pasangan. Namun tetap saja pernikahan dianggap sah jika memenuhi syarat-syaratnya apapun niatnya. Well, tapi alangkah baiknya jika menikah itu harus dengan niat lurus. Emang niat yang lurus gimana? Saya coba menuangkan pikiran saya... * Jika menikah karena nafsu, saat nafsu sudah terpenuhi apakah masih dapat mempertahankan ikatan? * Jika menikah karena cinta, saat cinta mulai meredup, akankah semangat pernikahan meredup pula? * Jika menikah karena keluarga, saat keluarga menghilang, akankah hilang juga ikatan? * Jika menikah karena keadaan atau kebanggaan, ketika semua sudah berubah akankah ikatan berubah juga? * Jika menikah karena Allah Swt, ingin beribadah, ingin lebih dekat denganNya dengan jalan ini, akankan Allah meninggalkan? Sobat, yang manakah niat kalian ingin menikah? Tidak selamanya pasangan

Lebaran Fantastik (Part 2)

Well berlanjut cerita liburan ini ke part 2. Sekarang kejadiannya waktu saya mau balik ke Bandung. Beberapa hari sebelum balik saya jatuh sakit. Virus cacar membuat saya terpaksa berdiam diri di rumah *lebay. Sampit, 17 Agustus 2013 Hari ke-5 sakit dengan wajah dan tubuh yang masih ada bekas-bekas cacar, saya dan keluarga berangkat ke bandara pukul 07.00 pagi. Karena saya kurang pede dengan penampilan, saya menutup wajah dengan masker. Sesampai di sana saya langsung masuk ke area check-in. Saat menunggu petugas check-in mengurus bagasi, seorang petugas melihat saya dengan seksama dan bertanya "mbak sakit?". Kontak saya menjawab "iya". Kemudian beliau meminta saya membuka masker namun saya menolak dengan alasan malu. Lalu beliau meminta saya masuk ruang karantina. Di ruang karantina saya membuka masker dan nampaklah bekas-bekas cacar di wajah. Beliau bertanya sudah berapa hari saya terkena cacar, saya jawab 5 hari. Lalu beliau bilang "maaf mbak, kalo 5 har

Lebaran Fantastik (Part 1)

Hai hai kembali saya ngeblog lagi. Masih dalam suasana liburan Lebaran nih (uh panjang bener liburnya ^_^). Harusnya sih udah kerja hari ini tapi karna ada sesuatu dan lain hal jadilah saya masih terdampar di kampung halaman. Oke saya mau cerita hebohnya perjalanan saya dari Bandung ke Sampit pada tanggal 3 Agustus yang lalu. Jum'at, 2 Agustus 2013 - Sabtu , 3 Agustus 2013 Setelah selesai mengajar pukul 16.30 saya segera memasukkan BeAT merah ke dalam garasi Celtics (lembaga tempat saya bekerja). Kemudian saya pamitan pada boss dan ikut motor teman sampai ke toko Donat Madu. Di sana beli donat madu sebanyak 24 buah (4 kotak) untuk oleh-oleh. Lalu, saya berjalan kaki menuju tempat angkot ngetem. Lama juga nungguin angkot jalan, biasalah sang kenek masih asyik berteriak-teriak memanggil orang-orang yang ingin naik walau muatan sudah lumayan penuh. Saya melirik jam dan berharap bisa sampai rumah sebelum waktu berbuka. Saya turun di terminal Ledeng dan berjalan kaki menuju Gerlon

Makhluk lembut itu bernama... Wanita

Beberapa saat lalu saya tidak sengaja melihat acara siraman rohani di televisi. Seorang rohaniawan membicarakan maraknya klinik-klinik kesehatan untuk membuat pria perkasa dalam rangka memuaskan istri. Padahal kata beliau, yang diinginkan seorang istri bukanlah keperkasaan seperti iklan-iklan klinik tersebut, melainkan kelembutan karena wanita itu makhluk yang lembut. Wow suka sekali dengan kata-kata beliau. Benarkah wanita itu makhluk lembut dan suka kelembutan? Begitulah wanita ya. Semaskulin apapun penampilannya pasti ada sisi kelembutannya. Oleh karena itu perlakukanlah mereka dengan baik dan lembut. Gimana caranya? Here they are.. 1) Dengarkan mereka Kebanyakan wanita menyukai bahasa verbal alias lisan. Ia dapat dengan mudah menceritakan apapun dari hal pribadi sampai orang lain. Makanya wanita suka menggosip hehe. Nah gentlemen, jika wanita anda sedang ingin bercerita dengarkanlah walau mungkin anda sendiri tidak tertarik dengan apa yang dibicarakan. Ketika ada masalah

Tips Pasca Perpisahan

Hi sobat blogger. Malam ini mau sharing tentang janda/duda. Wow topik yang ga biasa yah? Kenapa terpikir ini? Gara2 ada temen di sosmed yang bilang dia baru pisah sama pasangannya. Ya ampyun ternyata oh ternyata.. Berpisah dengan istri/suami bukanlah keinginan setiap pasangan, justru hal yang tidak akan dicoba dipikirkan apalagi diniatkan saat menikah. Tapi namanya perjalanan hidup siapa yang tau sih? Ya nggak?  Apapun penyebab perpisahan itu sudahlah jangan kita bahas lagi, mari menatap hari esok yang akan kita jalani. Trus gimana menjalaninya? Inilah beberapa tips dari saya: 1. Jaga diri Jadi duda/janda itu harus tetap terhormat. Memang kita pernah menikah, pernah merasakan manisnya, sudah berpengalaman dan sebagainya. Namun setelah berpisah, kita kembali menjadi single tak ada pasangan lagi. Ada beberapa hal yang tidak bisa terpenuhi pastinya, namun tidak lantas kita sembrono, tetap jaga diri, jaga kehormatan. Hukum agama untuk single berlaku juga untuk kita terutama masalah perga