Hai hai kembali saya ngeblog lagi. Masih dalam suasana liburan Lebaran nih (uh panjang bener liburnya ^_^). Harusnya sih udah kerja hari ini tapi karna ada sesuatu dan lain hal jadilah saya masih terdampar di kampung halaman. Oke saya mau cerita hebohnya perjalanan saya dari Bandung ke Sampit pada tanggal 3 Agustus yang lalu.
Jum'at, 2 Agustus 2013 - Sabtu , 3 Agustus 2013
Setelah selesai mengajar pukul 16.30 saya segera memasukkan BeAT merah ke dalam garasi Celtics (lembaga tempat saya bekerja). Kemudian saya pamitan pada boss dan ikut motor teman sampai ke toko Donat Madu. Di sana beli donat madu sebanyak 24 buah (4 kotak) untuk oleh-oleh. Lalu, saya berjalan kaki menuju tempat angkot ngetem. Lama juga nungguin angkot jalan, biasalah sang kenek masih asyik berteriak-teriak memanggil orang-orang yang ingin naik walau muatan sudah lumayan penuh. Saya melirik jam dan berharap bisa sampai rumah sebelum waktu berbuka.
Saya turun di terminal Ledeng dan berjalan kaki menuju Gerlong via UPI. Suasana kampus masih cukup ramai dengan orang-orang yang berseliweran, saya pikir sudah pada mudik.
Akhirnya sampe di Gerlong. Saya segera memutuskan ingin membeli apa buat menu berbuka. Ah pengen ayam goreng dan lalapan aja, pikir saya. Saat sampai di tempat, alamak banyak banget yang ngantri, tapi ya sudahlah saya pesan. Sambil menunggu saya ke DT dulu buat nyempetin bayar zakat fitrah.
Ternyata nunggu ayam goreng lama juga, saya lihat orang-orang sudah pada gelisah. Saya telpon adik untuk menyiapkan minuman dan berbuka duluan jika sudah adzan. Setelah pesanan saya kelar, saya langsung cabut pulang. Ow ow saya baru ingat belum bayar iuran sampah, terpaksa saya mampir dulu ke rumah Pak Agus petugas kebersihan yang suka nagihin iuran sampah ke rumah. Adzan Maghrib sudah berkumandang saat saya tiba di rumah beliau, saya mohon maaf karena menganggu waktu beliau berbuka sambil membayarkan iuran. Kemudian saya buru-buru berjalan pulang karena rasanya sudah lelah sekali.
Pekerjaan di rumah masih cukup banyak. Setelah selesai berbuka dan sholat maghrib, saya mencuci piring dan membersihkan kompor, kemudian finishing packing. Herannya adik saya malah pergi ke kampus buat donlod sesuatu. Kenapa ga donlod di rumah aja, tanya saya. Dia bilang koneksi internet di kampus kenceng banget buat donlod. Oalah -_-
Siang tadi saya sudah menghubungi pihak agen tiket untuk konfirmasi travel ke bandara Soetta dan operator bilang saya akan dijemput pukul 01.00 dini hari dan silahkan tunggu kontak dari supir. Oke saya tunggu. Namun saat jam sudah menunjukkan 00.00 tidak ada kontak dari supir. Saya agak mulai khawatir. Saya mencoba menghubungi pihak agan tiket namun tidak ada yang menjawab. Sampai pukul 01.00 masih saja belum ada yang menghubungi. Saya semakin khawatir dan mulai panik.
Akhirnya saya dan adik memutuskan untuk mencari travel lain dan kami berjalan menyusuri jalan GerlongGirang menuju Setiabudhi. Duh bener-bener melelahkan karena kami harus membawa koper dan bawaan lain yang cukup berat. Adik berusaha menghubungi nomor taxi untuk menjemput kami, namun tidak ada yang menjawab juga. Akhirnya kami teruskan berjalan lagi sampai bertemu seorang tukang ojek dan saya minta diantarkan ke depan jalan dekat tongkrongan taxi-taxi. Ya Allah bener-bener was-was perasaan ini karena saya takut tidak mendapatkan travel untuk mengejar jadwal penerbangan jam 8. Paling lambat saya harus dapat travel yang berangkat jam 3.
Setelah mendapatkan taxi dan nego harga, saya membayar jasa ojek sebesar 5000 namun si penerima nampak kurang puas dengan yang saya beri, tapi sudahlah ya. Saya naik taxi kemudian jemput adik saya dari tempat dia nunggu. Kemudian kami segera mencari travel.
1) DayTrans - Cihampelas => Gagal. Bukan pool ke bandara :(
2) Cipaganti - Pasteur di bawah flyover => Gagal. Bukan pool ke bandara juga :( :(
3) X-Trans - Cihampelas => Gagal. Bukan pool ke bandara juga :( :( :(
4) Cipaganti - Cipaganti => Berhasil. Akhirnyah :)
Alhamdulillah akhirnya dapat juga travelnya. Makasih buat pak supir taxi yang udah nganterin keliling-keliling. Sampai di Cipaganti waktu sudah menunjukkan pukul 2 lewat dini hari. Saya mendapatkan jadwal travel pukul 03.00 dini hari. Estimasi perjalanan 3-4 jam. Insya Allah cukup sampai ke Soetta. Sambil menunggu keberangkatan, saya dan adik menyantap bekal sahur kami. Fiuh akhirnya ketegangan gara-gara ngga dijemput travel jam 1 tadi hilang, walau merugi 250.000 untuk travel yang tidak menjemput. Semoga perjalanan selanjutnya lancar sampai ke Sampit.
Hikmah:
- Pilihlah jasa transportasi yang cukup terkenal dan terpercaya. Jangan karena murah jadi tergiur padahal namanya tidak terkenal dan tidak memberikan nomor kontak yang bisa dihubungi.
- Siapkan uang berlebih saat bepergian karena kita tidak tahu akan ada kejadian apa. Uang cukup bisa menyelesaikan masalah saat bepergian.
- Utamakan keselamatan dan kelancaran perjalanan dulu bukan untung rugi. Meskipun harus mengeluarkan uang lagi karena kelalaian travel abal-abal tidak masalah selama masih ada uang dan perjalanan masih bisa dilanjutkan.
Jum'at, 2 Agustus 2013 - Sabtu , 3 Agustus 2013
Setelah selesai mengajar pukul 16.30 saya segera memasukkan BeAT merah ke dalam garasi Celtics (lembaga tempat saya bekerja). Kemudian saya pamitan pada boss dan ikut motor teman sampai ke toko Donat Madu. Di sana beli donat madu sebanyak 24 buah (4 kotak) untuk oleh-oleh. Lalu, saya berjalan kaki menuju tempat angkot ngetem. Lama juga nungguin angkot jalan, biasalah sang kenek masih asyik berteriak-teriak memanggil orang-orang yang ingin naik walau muatan sudah lumayan penuh. Saya melirik jam dan berharap bisa sampai rumah sebelum waktu berbuka.
Saya turun di terminal Ledeng dan berjalan kaki menuju Gerlong via UPI. Suasana kampus masih cukup ramai dengan orang-orang yang berseliweran, saya pikir sudah pada mudik.
Akhirnya sampe di Gerlong. Saya segera memutuskan ingin membeli apa buat menu berbuka. Ah pengen ayam goreng dan lalapan aja, pikir saya. Saat sampai di tempat, alamak banyak banget yang ngantri, tapi ya sudahlah saya pesan. Sambil menunggu saya ke DT dulu buat nyempetin bayar zakat fitrah.
Ternyata nunggu ayam goreng lama juga, saya lihat orang-orang sudah pada gelisah. Saya telpon adik untuk menyiapkan minuman dan berbuka duluan jika sudah adzan. Setelah pesanan saya kelar, saya langsung cabut pulang. Ow ow saya baru ingat belum bayar iuran sampah, terpaksa saya mampir dulu ke rumah Pak Agus petugas kebersihan yang suka nagihin iuran sampah ke rumah. Adzan Maghrib sudah berkumandang saat saya tiba di rumah beliau, saya mohon maaf karena menganggu waktu beliau berbuka sambil membayarkan iuran. Kemudian saya buru-buru berjalan pulang karena rasanya sudah lelah sekali.
Pekerjaan di rumah masih cukup banyak. Setelah selesai berbuka dan sholat maghrib, saya mencuci piring dan membersihkan kompor, kemudian finishing packing. Herannya adik saya malah pergi ke kampus buat donlod sesuatu. Kenapa ga donlod di rumah aja, tanya saya. Dia bilang koneksi internet di kampus kenceng banget buat donlod. Oalah -_-
Siang tadi saya sudah menghubungi pihak agen tiket untuk konfirmasi travel ke bandara Soetta dan operator bilang saya akan dijemput pukul 01.00 dini hari dan silahkan tunggu kontak dari supir. Oke saya tunggu. Namun saat jam sudah menunjukkan 00.00 tidak ada kontak dari supir. Saya agak mulai khawatir. Saya mencoba menghubungi pihak agan tiket namun tidak ada yang menjawab. Sampai pukul 01.00 masih saja belum ada yang menghubungi. Saya semakin khawatir dan mulai panik.
Akhirnya saya dan adik memutuskan untuk mencari travel lain dan kami berjalan menyusuri jalan GerlongGirang menuju Setiabudhi. Duh bener-bener melelahkan karena kami harus membawa koper dan bawaan lain yang cukup berat. Adik berusaha menghubungi nomor taxi untuk menjemput kami, namun tidak ada yang menjawab juga. Akhirnya kami teruskan berjalan lagi sampai bertemu seorang tukang ojek dan saya minta diantarkan ke depan jalan dekat tongkrongan taxi-taxi. Ya Allah bener-bener was-was perasaan ini karena saya takut tidak mendapatkan travel untuk mengejar jadwal penerbangan jam 8. Paling lambat saya harus dapat travel yang berangkat jam 3.
Setelah mendapatkan taxi dan nego harga, saya membayar jasa ojek sebesar 5000 namun si penerima nampak kurang puas dengan yang saya beri, tapi sudahlah ya. Saya naik taxi kemudian jemput adik saya dari tempat dia nunggu. Kemudian kami segera mencari travel.
1) DayTrans - Cihampelas => Gagal. Bukan pool ke bandara :(
2) Cipaganti - Pasteur di bawah flyover => Gagal. Bukan pool ke bandara juga :( :(
3) X-Trans - Cihampelas => Gagal. Bukan pool ke bandara juga :( :( :(
4) Cipaganti - Cipaganti => Berhasil. Akhirnyah :)
Alhamdulillah akhirnya dapat juga travelnya. Makasih buat pak supir taxi yang udah nganterin keliling-keliling. Sampai di Cipaganti waktu sudah menunjukkan pukul 2 lewat dini hari. Saya mendapatkan jadwal travel pukul 03.00 dini hari. Estimasi perjalanan 3-4 jam. Insya Allah cukup sampai ke Soetta. Sambil menunggu keberangkatan, saya dan adik menyantap bekal sahur kami. Fiuh akhirnya ketegangan gara-gara ngga dijemput travel jam 1 tadi hilang, walau merugi 250.000 untuk travel yang tidak menjemput. Semoga perjalanan selanjutnya lancar sampai ke Sampit.
Hikmah:
- Pilihlah jasa transportasi yang cukup terkenal dan terpercaya. Jangan karena murah jadi tergiur padahal namanya tidak terkenal dan tidak memberikan nomor kontak yang bisa dihubungi.
- Siapkan uang berlebih saat bepergian karena kita tidak tahu akan ada kejadian apa. Uang cukup bisa menyelesaikan masalah saat bepergian.
- Utamakan keselamatan dan kelancaran perjalanan dulu bukan untung rugi. Meskipun harus mengeluarkan uang lagi karena kelalaian travel abal-abal tidak masalah selama masih ada uang dan perjalanan masih bisa dilanjutkan.
Comments
Post a Comment