Beberapa waktu lalu saya mendengar kisah-kisah orang mengenai pernikahan. Ada yang normal-normal saja, ada juga yang abnormal seperti menyembunyikan status dan pasangan. Namun tetap saja pernikahan dianggap sah jika memenuhi syarat-syaratnya apapun niatnya. Well, tapi alangkah baiknya jika menikah itu harus dengan niat lurus. Emang niat yang lurus gimana? Saya coba menuangkan pikiran saya... * Jika menikah karena nafsu, saat nafsu sudah terpenuhi apakah masih dapat mempertahankan ikatan? * Jika menikah karena cinta, saat cinta mulai meredup, akankah semangat pernikahan meredup pula? * Jika menikah karena keluarga, saat keluarga menghilang, akankah hilang juga ikatan? * Jika menikah karena keadaan atau kebanggaan, ketika semua sudah berubah akankah ikatan berubah juga? * Jika menikah karena Allah Swt, ingin beribadah, ingin lebih dekat denganNya dengan jalan ini, akankan Allah meninggalkan? Sobat, yang manakah niat kalian ingin menikah? Tidak selamanya pasangan
Tempat berbagi hal-hal kecil di sekitar