Skip to main content

Hei Buruan Menikah!


Usia dah menjelang 30, lulus kuliah udah, udah kerja juga, teman-teman sebaya dah gendong anak, orangtua dah nanya cucu. Oh no!!!

Hi single ladies, lagi-lagi pengen berbagi masalah ke-wanita-an khususnya yang paling fantastis di sepanjang masa yaitu "MENIKAH". 

Bete banget deh dengan hal yang satu ini. Soalnya untuk menikah itu tidak bisa dicapai sendiri kayak mendapatkan gelar akademis atau karir tinggi, tapi harus berdua dengan seseorang. 

Dan masalah ini sangat gencar menyerang wanita mulai usia 20-an dan makin menyerang menjelang 30-an. Kenapa oh kenapa? Mari kita telusuri penyebabnya..

1. Karena Udah Saatnya

Apalagi sih yang kita tunggu? Dah lulus dan berkarir. Ngga mungkin kan hidup ngurus kerjaan melulu? Nah karena itu menikahlah agar hidup balance dan ada tujuan. Begitulah kata kebanyakan orang. Bener ngga? 

Well, setiap orang punya target hidup masing-masing juga termasuk untuk menikah. Jangan men-judge yang udah usia kepala 3 tapi belum nikah itu ngga laku-laku, pasti ada sesuatu yang membuat ia menundanya. 

Tapi emang sih kata-kata kebanyakan orang itu bisa kita pertimbangkan juga. Menikah membuat kita bisa memaksimalkan pengabdian sebagai hamba Tuhan di dunia ini dan bisa lebih merasa berarti sebagai seorang istri dan Ibu.

2. Karena Orangtua Ingin Lihat Putrinya Bahagia

Klise sih ya kalo kita berpikir 'menikah=bahagia'. Ngga juga kali. 

Yup orangtua kita pasti kebanyakan baca cerita dongeng zaman dulu nih 'get married and live happily ever after'. 

Nikah itu kan ngga cuma sampe perayaannya doank, itu sih baru preface aja kalo di novel. Masih ada chapter-chapter selanjutnya yang mesti dilalui sampai 'the end'.

Well, kalo kita renungkan sih kenapa orangtua berpikir seperti itu karena mereka pernah menikah, ya ngga ladies? Dan mereka merasa bahagia dengan pernikahannya. 

Wujud dari kebahagiaan mereka adalah lahirnya kita. Walaupun ada juga orangtuanya yang sudah berpisah, mereka tetap menginginkan anak-anak mereka tidak lantas skeptis dengan pernikahan. Pernikahan itu memang bukan untuk bahagia in the end, but in the process.

3. Karena Pengaruh Luar

Pengaruh luar seperti rekan-rekan kita yang sudah menikah dan main ke rumah membawa anaknya, bisa juga tetangga atau keluarga besar yang suka nanya-nanya sehingga membuat orangtua kita tertekan atau bahkan diri kita sendiri juga jadi ikut tertekan. 

Banyak sih pengaruh luar yang membuat kita didorong-dorong untuk segera menikah. Yah namanya juga manusia ya cenderung mengikuti trend gitu, ibarat gadget-gadget yang lagi digandrungi saat ini kan kita ngga mau ketinggalan juga tuh. Ya mungkin menikah juga seperti itu, tapi lucunya yang rusuh orangtuanya nih hehe.

Lagi-lagi ngga salah sih pemikiran orangtua atau siapapun yang ngerusuhin kita untuk segera menikah. Jangan marah saat mereka berusaha mengingatkan kita atau bahkan berusaha menjodoh-jodohkan kita. Terima saja nasihat dan usaha mereka. Toh nanti kita juga yang mempertimbangkan cocok apa ngga.

4. Karena "X" Factor

X Factor ngga cuma ajang pencarian bakat lho, tapi juga dalam penyebab terjadinya pernikahan. Bisa apa aja sih contohnya karena "uang". Nah lho. 

Bisa aja kan orangtua memaksa-maksa kita menikahi si A karena dia kaya. Widih orangtua kita matre ya hehe. 

Contoh lain misal karena dia itu adalah anak teman orangtua kita, kita dijodohkan supaya ikatan persahabatan antar orangtua lebih erat. Lah koq jadi beban anak-anaknya sih?

Apapun X Factor yang melatarbelakangi keluarga mendorong kita untuk segera menikah, semoga bukan hal yang membuat kita merasa tidak nyaman ya. Kalo baik ya syukur, kalo tidak masih bisa kita pertimbangkan.

***

Nah single ladies, itulah beberapa penyebab kenapa kita diminta untuk segera menikah versi saya. 

Bete ngga sih? Tapi kalo dipikir-pikir ada benernya juga sih ya. 

Kita makin tua, orangtua juga. Kalo kalian sendiri gimana, dirusuhin orangtua juga ngga? Share ya ^_^

Comments

Popular posts from this blog

Ciri-ciri Pria yang Harus Diwaspadai

Image by Sammy-Williams from Pixabay Ladies, keinginan dicintai seorang pria adalah dambaan setiap wanita. Keinginan ini sangatlah wajar mengingat kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain terutama lawan jenis. Tetapi tidak lantas kita sembarangan mencintai atau terlena dengan rayuan gombal pria. Hati-hati banyak pria berbahaya di sekeliling kita yang ngobral cinta untuk memainkan kita dan bahkan ada yang untuk memanfaatkan cinta kita demi memuaskan nafsunya. Nah saya ingin berbagi beberapa ciri-ciri pria yang harus diwaspadai:  1) Terlalu banyak merayu  Wanita cenderung suka dipuji dan dirayu, baik itu mengenai penampilan fisik, kecerdasan, perilaku dan sebagainya. Oleh karena itu pria yang suka merayu cenderung mudah mendapatkan banyak wanita. Berhati-hatilah ladies dengan pria semacam ini. Jika ada yang mendekati anda dan dari awal sudah mulai memuji-muji anda lebih baik abaikan saja. Jangan takut disebut sombong.  2) Terlalu sering menceritakan betapa supernya dia 

Mengapa Kita Perlu Beragama?

Kenapa kita perlu beragama? Karena dengan adanya agama hidup kita lebih terarah. Semua ada aturan dan petunjuknya. Dari mulai ritual sampai keseharian pun ada. Dari mulai hubungan dengan Tuhan sampai dengan manusia bahkan makhluk lain. Kenapa terkadang agama terasa berat bahkan menghalangi kita? Sebenarnya tidak, agama ini datang untuk memudahkan kita. Semua yang ada dalam agama merupakan petunjuk yang haq dan ada manfaatnya. Semua yg ada adalah untuk kebaikan kita juga. Terkadang manusia memang mengikuti hawa nafsunya saja. Jikalaupun kita tak sanggup mengikuti yg di-syariatkan, agama takkan memberatkan. Tuhan tau kemampuan kita. Lakukan semampu kita. Siapakah petunjuk kita? Rasulullah Saw adalah petunjuk umat Islam.  Semua yang beliau lakukan dapat kita jadikan contoh. Jikalaupun ada yang tidak bersesuaian dengan zaman sekarang bukan berarti itu salah. Toh Rasulullah tidak pernah menyebutkan hadits yg melarang kita untuk mengikuti zaman. Mengikuti zaman itu seperti per

Sendiri? Siapa Takut?!

Saya suka memperhatikan status teman-teman di FB atau twitter tentang kegalauan dan kesendirian. Sendiri itu memang bikin galau dan galau itu biasanya karena sendiri he. Sendiri itu bisa karena memang lagi single atau bisa juga karena LDR. Yah sendiri itu memang tidak enak. Tapi apakah lantas harus diratapi? Tentu tidak.  Mari kita cari sisi positif sendiri sebanyak-banyaknya:  1) Free Yap sendiri berarti kita "bebas" untuk memutuskan hal dengan keinginan kita. Bebas untuk berencana tentang hidup kita. Bebas untuk bercita-cita. Pokoknya all about ourselves, no others.  2) Lebih memperhatikan diri Karena kita sendiri kita jadi lebih konsen dengan diri kita, mungkin dengan penampilan fisik ataupun kesehatan. Kita dapat merawat diri untuk penampilan fisik dan juga berolahraga untuk menjaga kesehatan.  3) Terhindar dari hal-hal terlarang Nah, buat teman-teman yang begitu menjaga diri, kesendirian adalah anugrah, karena dengan begini terhindar dari hal-hal terlarang seper