Skip to main content

Fakta Kehidupan Ke-13: Ketika Kesulitan Hidup Justru Menumbuhkan Rasa Empati



Image by succo from Pixabay


Bab Hubungan Antar Manusia

Fakta Kehidupan Ke-13

"Herannya, orang yang mau membantu kesulitan kita justru orang yang sedang kesulitan juga. Karena orang yang sedang kesulitan tau rasanya jika tidak dibantu."
Wati baru saja ditinggal wafat suaminya beberapa bulan. Sepeninggal sang suami, Wati harus menjual rumah dan memikirkan cara untuk menyambung hidup karena sang suami bukanlah aparatur sipil negara yang meninggalkan pensiun. Namun, suami Wati meninggalkan uang asuransi yang cukup untuk digunakan sebagai modal usaha kecil-kecilan. Wati berusaha mencari peluang usaha yang bisa dijalankan di rumahnya yang baru nanti. 

Di tengah kegalauan Wati, ada kerabat yang menghubungi dan menceritakan musibah yang sedang anaknya alami. Anaknya tertipu orang yang mengajak kerjasama usaha dengan nilai hampir seratus juta. Kerabat tersebut membujuk Wati untuk memberikan bantuan agar anaknya tidak dilaporkan ke pihak berwajib oleh calon produsen yang marah. 

Wati bingung karena masa depannya sendiri belum jelas. Uang yang tersisa tinggal untuk modal usaha. Namun, si kerabat terus membujuk dengan tangisan dan kisahnya. Akhirnya Wati membantu semampunya demi menolong sang anak kerabat. Meskipun ia sendiri sedang kesulitan, ia merasakan betapa sedihnya jika tidak dibantu.

Itulah fakta kehidupan. Terkadang yang mau membantu kesulitan kita justru yang sama-sama kesulitan, bukan yang sedang dalam keadaan lapang. Biasanya yang sama-sama sedang kesulitan merasakan betapa sakitnya jika tidak dibantu. Sehingga mereka akan berusaha membantu semampunya. Sedangkan orang yang dalam keadaan lapang tidak merasakan kesulitan itu, sehingga mereka cenderung menolak, kecuali mereka yang memang berjiwa dermawan. 

Dalam suatu hadits dikatakan, "Sungguh Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.'' (HR Muslim).

Inilah dasar yang membuat Wati berusaha menolong kerabat yang meminta bantuan. Ia berkeyakinan jika ingin ditolong Allah maka tolonglah hamba Allah yang lain membutuhkan.

Dikutip dari konsultasisyariah.com:

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?” Beliau menjawab: “Engkau bersedekah dalam kondisi sehat dan berat mengeluarkannya, dalam kondisi kamu khawatir miskin dan mengharap kaya. Maka janganlah kamu tunda, sehingga ruh sampai di tenggorokan, ketika itu kamu mengatakan, “Untuk fulan sekian, untuk fulan sekian, dan untuk fulan sekian.” Padahal telah menjadi milik si fulan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits di atas mengajarkan agar kita tidak menunda sedekah bahkan ketika kita khawatir miskin sekalipun. Meskipun begitu, jangan lupakan diri sendiri ketika ingin membantu orang lain seperti yang sudah dibahas di fakta kehidupan ke-10.

Comments

Popular posts from this blog

Ciri-ciri Pria yang Harus Diwaspadai

Image by Sammy-Williams from Pixabay Ladies, keinginan dicintai seorang pria adalah dambaan setiap wanita. Keinginan ini sangatlah wajar mengingat kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain terutama lawan jenis. Tetapi tidak lantas kita sembarangan mencintai atau terlena dengan rayuan gombal pria. Hati-hati banyak pria berbahaya di sekeliling kita yang ngobral cinta untuk memainkan kita dan bahkan ada yang untuk memanfaatkan cinta kita demi memuaskan nafsunya. Nah saya ingin berbagi beberapa ciri-ciri pria yang harus diwaspadai:  1) Terlalu banyak merayu  Wanita cenderung suka dipuji dan dirayu, baik itu mengenai penampilan fisik, kecerdasan, perilaku dan sebagainya. Oleh karena itu pria yang suka merayu cenderung mudah mendapatkan banyak wanita. Berhati-hatilah ladies dengan pria semacam ini. Jika ada yang mendekati anda dan dari awal sudah mulai memuji-muji anda lebih baik abaikan saja. Jangan takut disebut sombong.  2) Terlalu sering menceritakan betapa supernya dia 

Mengapa Kita Perlu Beragama?

Kenapa kita perlu beragama? Karena dengan adanya agama hidup kita lebih terarah. Semua ada aturan dan petunjuknya. Dari mulai ritual sampai keseharian pun ada. Dari mulai hubungan dengan Tuhan sampai dengan manusia bahkan makhluk lain. Kenapa terkadang agama terasa berat bahkan menghalangi kita? Sebenarnya tidak, agama ini datang untuk memudahkan kita. Semua yang ada dalam agama merupakan petunjuk yang haq dan ada manfaatnya. Semua yg ada adalah untuk kebaikan kita juga. Terkadang manusia memang mengikuti hawa nafsunya saja. Jikalaupun kita tak sanggup mengikuti yg di-syariatkan, agama takkan memberatkan. Tuhan tau kemampuan kita. Lakukan semampu kita. Siapakah petunjuk kita? Rasulullah Saw adalah petunjuk umat Islam.  Semua yang beliau lakukan dapat kita jadikan contoh. Jikalaupun ada yang tidak bersesuaian dengan zaman sekarang bukan berarti itu salah. Toh Rasulullah tidak pernah menyebutkan hadits yg melarang kita untuk mengikuti zaman. Mengikuti zaman itu seperti per

Sendiri? Siapa Takut?!

Saya suka memperhatikan status teman-teman di FB atau twitter tentang kegalauan dan kesendirian. Sendiri itu memang bikin galau dan galau itu biasanya karena sendiri he. Sendiri itu bisa karena memang lagi single atau bisa juga karena LDR. Yah sendiri itu memang tidak enak. Tapi apakah lantas harus diratapi? Tentu tidak.  Mari kita cari sisi positif sendiri sebanyak-banyaknya:  1) Free Yap sendiri berarti kita "bebas" untuk memutuskan hal dengan keinginan kita. Bebas untuk berencana tentang hidup kita. Bebas untuk bercita-cita. Pokoknya all about ourselves, no others.  2) Lebih memperhatikan diri Karena kita sendiri kita jadi lebih konsen dengan diri kita, mungkin dengan penampilan fisik ataupun kesehatan. Kita dapat merawat diri untuk penampilan fisik dan juga berolahraga untuk menjaga kesehatan.  3) Terhindar dari hal-hal terlarang Nah, buat teman-teman yang begitu menjaga diri, kesendirian adalah anugrah, karena dengan begini terhindar dari hal-hal terlarang seper