Skip to main content

Fakta Kehidupan Ke-4: Tidak Semua Orang Baik dan Peduli

https://pixabay.com/users/leandrodecarvalho-2623015/

Bab Hubungan Antar Manusia

Fakta Kehidupan Ke-4

“Orang yang ingin tahu kehidupan kita boleh jadi memang benar-benar peduli, boleh jadi mencari-cari kekurangan dan keburukan kita. Terlalu curiga memang tidak baik, namun berhati-hati saja. Kita akan tahu siapa yang benar-benar tulus.”


Suatu hari seseorang datang ke rumah Wati. Orang tersebut menceritakan permasalahan rumah tangganya. 

Setelah selesai bercerita, beliau menanyakan apakah Wati tidak memiliki masalah untuk diceritakan. 

Awalnya Wati tidak ingin bercerita apapun, namun karena terus didesak akhirnya ia mencurahkan segala kegundahan hatinya terhadap suami selama ini. 

Tak disangka orang tersebut malah menyebarkan cerita Wati ke banyak orang hingga sampai ke telinga suami Wati. 

Sebenarnya Wati sudah bisa menerima keadaan suaminya. Mereka hidup rukun dan damai. Namun setelah cerita yang sudah dibumbui dengan berbagai rasa sudah tersebar hingga ke suami Wati, akhirnya mereka sering bertengkar dan terancam berpisah.

Hikmah yang dapat kita ambil dari cerita di atas yaitu berhati-hatilah dalam menceritakan permasalahan. Tidak semua orang tulus ingin mendengarkan dan memberi solusi. Bisa jadi mereka justru mencari celah untuk menjatuhkan kita. Padahal dalam sebuah hadits disebutkan,

Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw. Bersabda:

“Hindari oleh kalian berprasangka, karena prasangka itu merupakan ucapan yang paling dusta. Dan janganlah kalian mencari-cari aib orang, jangan memantau kesalahan orang, jangan bersaing dengan persaingan tidak sehat, jangan pula kalian saling dengki, saling benci, saling menjauhi, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. (Muttafaqun ‘Alaih)

Bahkan kepada keluarga sendiri pun harus tetap selektif pada siapa kita bisa menceritakan hal-hal yang sifatnya aib. Karena ada yang bisa menjaga rahasia, ada juga yang tidak. 

Ya itulah fakta kehidupan. Tidak semua orang baik dan peduli. Namun jangan takut, pasti akan ada yang benar-benar tulus di antara seribu yang tidak. 

Mencari teman sejati memang butuh proses. Kabar baiknya, orang yang baik akan dipertemukan dengan orang baik. Sedangkan orang jahat akan dipertemukan dengan orang jahat. 

Logikanya orang baik cenderung melakukan kebaikan dan menginginkan lingkungan yang baik pula. Sedangkan orang jahat cenderung melakukan kejahatan dan menginginkan lingkungan yang jahat pula.

Dari Abu Musa r.a., dia bercerita, pernah dikatakan kepada Nabi:

“Ada seseorang yang mencintai suatu kaum.” Dan ketika bertemu dengan mereka, beliau bersabda: “Seseorang itu bersama orang yang paling dicintainya.” (Muttafaqun ‘Alaih)

Tetap berhati-hati, tetap selektif, dan tetap menjadi orang baik dimanapun berada.

Comments

Popular posts from this blog

Ciri-ciri Pria yang Harus Diwaspadai

Image by Sammy-Williams from Pixabay Ladies, keinginan dicintai seorang pria adalah dambaan setiap wanita. Keinginan ini sangatlah wajar mengingat kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain terutama lawan jenis. Tetapi tidak lantas kita sembarangan mencintai atau terlena dengan rayuan gombal pria. Hati-hati banyak pria berbahaya di sekeliling kita yang ngobral cinta untuk memainkan kita dan bahkan ada yang untuk memanfaatkan cinta kita demi memuaskan nafsunya. Nah saya ingin berbagi beberapa ciri-ciri pria yang harus diwaspadai:  1) Terlalu banyak merayu  Wanita cenderung suka dipuji dan dirayu, baik itu mengenai penampilan fisik, kecerdasan, perilaku dan sebagainya. Oleh karena itu pria yang suka merayu cenderung mudah mendapatkan banyak wanita. Berhati-hatilah ladies dengan pria semacam ini. Jika ada yang mendekati anda dan dari awal sudah mulai memuji-muji anda lebih baik abaikan saja. Jangan takut disebut sombong.  2) Terlalu sering menceritakan betapa supernya dia 

Mengapa Kita Perlu Beragama?

Kenapa kita perlu beragama? Karena dengan adanya agama hidup kita lebih terarah. Semua ada aturan dan petunjuknya. Dari mulai ritual sampai keseharian pun ada. Dari mulai hubungan dengan Tuhan sampai dengan manusia bahkan makhluk lain. Kenapa terkadang agama terasa berat bahkan menghalangi kita? Sebenarnya tidak, agama ini datang untuk memudahkan kita. Semua yang ada dalam agama merupakan petunjuk yang haq dan ada manfaatnya. Semua yg ada adalah untuk kebaikan kita juga. Terkadang manusia memang mengikuti hawa nafsunya saja. Jikalaupun kita tak sanggup mengikuti yg di-syariatkan, agama takkan memberatkan. Tuhan tau kemampuan kita. Lakukan semampu kita. Siapakah petunjuk kita? Rasulullah Saw adalah petunjuk umat Islam.  Semua yang beliau lakukan dapat kita jadikan contoh. Jikalaupun ada yang tidak bersesuaian dengan zaman sekarang bukan berarti itu salah. Toh Rasulullah tidak pernah menyebutkan hadits yg melarang kita untuk mengikuti zaman. Mengikuti zaman itu seperti per

Sendiri? Siapa Takut?!

Saya suka memperhatikan status teman-teman di FB atau twitter tentang kegalauan dan kesendirian. Sendiri itu memang bikin galau dan galau itu biasanya karena sendiri he. Sendiri itu bisa karena memang lagi single atau bisa juga karena LDR. Yah sendiri itu memang tidak enak. Tapi apakah lantas harus diratapi? Tentu tidak.  Mari kita cari sisi positif sendiri sebanyak-banyaknya:  1) Free Yap sendiri berarti kita "bebas" untuk memutuskan hal dengan keinginan kita. Bebas untuk berencana tentang hidup kita. Bebas untuk bercita-cita. Pokoknya all about ourselves, no others.  2) Lebih memperhatikan diri Karena kita sendiri kita jadi lebih konsen dengan diri kita, mungkin dengan penampilan fisik ataupun kesehatan. Kita dapat merawat diri untuk penampilan fisik dan juga berolahraga untuk menjaga kesehatan.  3) Terhindar dari hal-hal terlarang Nah, buat teman-teman yang begitu menjaga diri, kesendirian adalah anugrah, karena dengan begini terhindar dari hal-hal terlarang seper