Skip to main content

Posts

Anak Yang Bahagia Berasal Dari Orangtua Yang Bahagia

Saya belum pernah dengar... Calon istri/suami: "Aku mau menikah denganmu demi calon anak-anak kita." Tapi sering mendengar... Istri/suami: "Aku mempertahankan pernikahan ini demi anak-anak kita." Pertahankanlah pernikahan demi pasangan dan selanjutnya saling memperbaiki diri, bukan demi anak-anak.  Pernyataan mempertahankan pernikahan demi anak-anak ini sesungguhnya adalah alasan yang dibuat untuk menutupi alasan sebenarnya.  Bisa karena tidak mau kehilangan status, takut kehilangan koneksi dengan keluarga pasangan, takut tidak dapat biaya hidup, takut dianggap "jahat" oleh anak-anak. Yang perlu diingat adalah: Anak yang bahagia berasal dari orangtua yang bahagia. Orangtua yang bahagia berasal dari pasangan yang bahagia. Pasangan yang bahagia berasal dari individu yang bahagia.  Pilihannya:  Pertahankan jika itu bisa membuat anda bahagia, lepaskan jika membuat anda menderita. Karena anak anda tidak akan bahagia dengan orangtua yang lengkap namun tidak sali

Seorang Guru Bahasa Inggris Tidak Akan Bisa Melewati Jembatan Sirotol Mustaqim Dengan Lancar Sebelum Melakukan Hal Ini

Di kelas kemarin ada siswa baru lagi (alhamdulillah). Namun yang unik beberapa kali ia salah mengucapkan kata "visit" menjadi /visait/, harusnya /vizit/. Setelah sekian kali saya koreksi, dia akhirnya bilang kalau yang diajarkan guru di sekolahnya /visait/. Akhirnya saya bilang kalau di dunia ini mahzab English pronunciation ada dua yaitu British English dan American English. Saya tunjukkan juga buktinya di salah satu web kamus. Boleh jadi guru murid saya ini adalah penganut aliran lain. Gara-gara ini saya teringat lagi nasihat founder Celtics: "guru bahasa Inggris tidak akan bisa melewati jembatan sirotol mustaqim dengan lancar jika pronunciation-nya masih salah". Awalnya saya tertawa dengar nasihat ini. Tapi lama-lama merasa berat. Ya menjadi guru itu harus mampu menyampaikan ilmu dengan benar. Jangan sampai murid kita mendapatkan info yang salah. Alih-alih ingin mendapatkan amal jariyah, malah jadi dosa jariyah. Astaghfirullah. Dita Aditya Putri Celtics English C

TANTANGAN DI KELAS

Beberapa tantangan di kelas: 1.  Menyemangati siswa yang kemampuannya masih kurang dibandingkan teman-temannya. Ada siswa yang merasa langsung "down" ketika tau teman-temannya lebih bagus kemampuannya. Karena takut membuat kesalahan, ia memilih tidak berpartisipasi aktif bahkan parahnya tidak mau hadir 😅 2. Mengendalikan siswa yang kemampuannya di atas rata-rata agar tetap rendah hati Ada siswa yang cepat belajar, cepat mengerti, cepat mengerjakan tugas, cepat ingin maju ke depan untuk menampilkan kemampuannya. Tentunya guru senang, tapi siswa yang seperti inilah yang cenderung membuat siswa lain jadi "down" terutama yang kemampuannya masih kurang. Jika tidak dikendalikan dengan baik, siswa yang seperti ini cenderung merendahkan teman-temannya yang masih kurang. Menjadi guru memang tidak mudah. Selain menyampaikan ilmunya, kita juga harus membuat suasana kelas nyaman untuk semua siswa. Semangat para guru 😘

Fakta-Fakta Kehidupan (Part 2)

26. Secara moral, ada orang yang dipandang mulia, ada pula yang dipandang hina. Meskipun begitu Allah tetap memberi kesempatan pada hambaNya untuk menjadi orang yang lebih baik, hanya saja ada yang mengambil kesempatan itu dan ada yang mengabaikan. 27. Jasa orangtua yang baik takkan bisa dibalas dengan setimpal, sekeras apapun usaha kita. Sebaik-baiknya bakti adalah berbuat baik dan selalu mendoakan mereka baik saat masih hidup maupun setelah tiada. 28. Hidup ini pilihan, namun terkadang pilihan itu bukan dipilih sendiri namun ditentukan oleh orang lain demi kebaikan atau perdamaian. Tinggal kita yang memutuskan mau menerimanya atau merutukinya. 29. Kebahagiaan ditentukan oleh kita. Sebaik apapun keadaan jika kita tidak bisa bersyukur maka hati akan selalu sedih. Seburuk apapun keadaan jika kita bisa bersabar dan bersyukur maka hati akan selalu tenang dan bahagia. Insha Allah. 30. Masa lalu baik yang menyenangkan maupun menyedihkan memang tidak bisa dilupakan. Kadang suatu hal bisa men

Melawan Rasa Iri

Pernahkah teman2 merasa iri ketika melihat atau mendengar orang lain memiliki kenikmatan yang lebih dari kita? Saya pernah bahkan cukup sering. Mau tidak iri tapi tidak tau kenapa hati merasa begitu. Awalnya hanya perasaan tidak nyaman lama kelamaan mencemooh bahkan menjadi dengki. Astaghfirullah mengerikan jika dibiarkan. Gimana donk supaya rasa iri itu tidak hadir? Coba tips dari saya: 1. Berlindung pada Allah Swt ketika rasa iri itu muncul. Boleh jadi syetan berbisik agar kita iri dan berpikiran negatif terhadap orang lain. Jadi segera lawan dengan istighfar bahkan taawudz. 2. Berpikiran positif. Lawan rasa iri dengan pikiran positif tentang orang tersebut. Beliau memperlihatkan keberhasilannya boleh jadi bukan karena ingin pamer tapi beliau ingin kita termotivasi juga. 3. Mendoakan orang tersebut. Ketika muncul rasa iri di hati segera doakan yang bersangkutan agar apa yang ia miliki itu berkah. Insya Allah doa untuk orang lain tanpa ia ketahui akan di-amini malaikat agar

Kau Tak Sendiri

Ada yang ditakdirkan memiliki orangtua baik. Ada juga yang tidak seperti Nabi Ibrahim a.s. Ada yang ditakdirkan memiliki pasangan yang baik. Ada juga yang tidak seperti Nabi Luth a.s. dan Asiyah (Istri Fir'aun). Ada yang ditakdirkan memiliki anak-anak sholeh sholehah. Ada juga yang tidak seperti Nabi Nuh a.s. Ada yang ditakdirkan memiliki saudara-saudara yang baik. Ada juga yang tidak seperti Nabi Yusuf a.s. Ada yang ditakdirkan memiliki orangtua lengkap hingga usia tua. Ada juga yang semenjak kecil sudah yatim piatu seperti Rasullah saw. Dari cerita-cerita orang terdahulu mengajarkan kita bahwa apa dan siapa yang ada di sekeliling kita bisa menjadi anugrah atau ujian. Boleh jadi diri kita yang mendapat ujian, atau justru diri kitalah yang menjadi ujian bagi orang lain. Keluarga bisa menyayangi dan melindungi, namun bisa juga mengabaikan dan menyakiti. Keluarga boleh jadi berharga, namun yang lebih berharga adalah keimanan dan ketakwaan pada Allah Swt. Jika kita pernah iri, kenap

Wahai Anak Lelakiku

Wahai anak lelakiku, Jagalah pandanganmu dari menatap wanita yang bukan hakmu Jagalah mulutmu dari godaan untuk merayu wanita walau kau mampu melakukannya Jagalah hatimu dari perasaan yang tidak pada waktu dan tempatnya Jagalah tanganmu dari menyentuh yang bukan seharusnya Jagalah pikiranmu dari membayangkan yang tak sepantasnya Dan jagalah seluruh bagian dirimu dari api neraka  Wahai anak lelakiku,  Jadilah pria yang mampu menjaga diri  Jadilah pria yang mampu menghormati dan menghargai wanita terutama pasanganmu kelak Jadilah pria teladan dan andalan terutama untuk anak-anakmu kelak Jadilah pria yang mampu memberi manfaat bagi masyarakat Jadilah pria yang takut Allah dan meneladani Rasulullah Dan jadilah pria yang tetap berbakti pada orangtuamu terutama ibu