Skip to main content

Posts

Wahai Anak Perempuanku

Wahai anak perempuanku... Sekarang kau sudah menginjak masa remaja Ibu tau kau mulai tertarik dengan satu dua lawan jenis  Mungkin karena parasnya, sikapnya, kecerdasannya, apapun itu Jatuh cinta menyenangkan bukan? Ibu tau rasanya Silahkan anakku kau jatuh cinta Namun jangan tambatkan hatimu untuknya sebelum waktu yang tepat Cukup hanya kagum saja dan jangan diumbar Kagumlah pada ia yang memang berkualitas Kagumlah pada ia yang membuatmu semakin mengingat Allah, bukan menjauhkan dari Allah Ia yang tak mau mendekatimu Ia yang tak mau menggodamu Ia yang tak mau menyentuhmu Ia yang tak mau memilikimu Sampai waktunya tiba dan benar-benar tepat Bersabarlah wahai anakku Laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik begitu juga sebaliknya Ibu yakin kau adalah anak ibu yang baik dan mampu memilih yang baik untukmu Buktikan pada Ibu di saat itu tiba #remaja #nasihatuntukremaja #nasihatremaja #cinta #jatuhcinta #cintapertama #firstlove #teens #teenagers

Ketika Kita Merasa Rezeki Kita Kurang

Ketika kita selalu merasa rezeki kita kurang, maka ingatlah di luar sana... Ada yang tidak punya makanan untuk hari ini. Ada yang tidak punya tempat untuk berteduh. Ada yang merasa tidak aman karena bencana alam, perang, atau konflik lainnya. Ada yang sedang dalam keadaan sakit yang tak kunjung sembuh. Ada yang sudah tidak memiliki orangtua dan hidup sendiri. Ada yang tinggal di keluarga tak menentramkan. Ada yang tak memiliki pakaian layak. Ada yang tak bisa beribadah dengan tenang. Ada yang dililit utang. Dan sebagainya. Cobalah kita renungkan sejenak nikmat Allah yang sudah diberikan pada kita, pasti jauh lebih banyak dari apa yang kita harapkan akan diberi. Allah lebih tau apa yang kita butuhkan daripada apa yang kita inginkan.

Beberapa Tipe Anak

✓ Baik Agamanya, Baik Akhlaknya Anak seperti ini adalah idaman para orangtua. Ibadahnya rajin, rajin juga berbakti pada orangtua dengan perilakunya yang baik dan senang memberi kemudahan baik secara tenaga, pikiran, dan finansial. ✓ Baik Agamanya, Buruk Akhlaknya Anak rajin beribadah, rajin ikut kajian tapi tidak selaras dengan perilakunya. Biasanya ia sering membebani orangtua baik dengan pikiran, tenaga, bahkan finansial. Boleh jadi ini disebabkan pemahaman agamanya masih kurang atau kesalahan orangtua mendidik, sehingga semakin dewasa bukannya semakin mandiri malah masih bergantung pada orangtua, meskipun sudah memiliki pasangan, anak, bahkan cucu. ✓ Buruk Agamanya, Baik Akhlaknya Ada anak yang baik perilakunya, sering membantu, namun belum mau menjalankan kewajiban agama. Sering memberi dan membantu orangtua namun tidak rajin sholat. Tentunya hal ini menjadi pikiran juga untuk orangtua yang paham agama. Karena boleh jadi anak seperti ini tidak mendoakan orangtua karena menin

SEBUAH SURAT UNTUK GURU ANAKKU

Kepada Bapak/Ibu Guru yang saya hormati, Saya adalah orangtua murid dari siswa baru di kelas anda. Saya mengantarkan anak saya ke sekolah semata-mata agar ia bisa mengenal dunia luar yang berbeda dari rumah dan lingkungan di sekitarnya. Sebagai orangtua saya berharap anda senantiasa membimbing anak saya untuk mengenal dunia itu. Mungkin ia tidak antusias dengan pelajaran yang anda berikan karena ia belum paham makna belajar. Mungkin ia tidak aktif berpartisipasi karena ia belum memiliki dasar pengetahuan sebelumnya. Mungkin ia lambat memahami pelajaran yang anda berikan karena keterbatasan akalnya. Mungkin ia akan melanggar peraturan karena ia belum mengerti fungsinya. Mungkin ia akan bersikap kurang sopan karena ia belum tahu bahwa sikapnya tidak baik. Mungkin ia akan berselisih dengan temannya karena ia belum memahami perasaan orang lain. Mungkin ia akan banyak menguji kesabaran anda dengan tutur maupun sikapnya. Sebagai orangtua murid anda saya hanya berharap anda senanti

Edukasi Seks Sedari Dini

Saatnya menyiapkan anak untuk melindungi diri. Ini caranya: 1. Melatihnya merawat dan membersihkan dirinya, sebab itu adl bagian dari mengenal anggota tubuh. Salah satunya adl mengajarkan anak membersihkan alat vital setelah BAK atau BAB. 2. Hindari memberikan anak pakaian yg terlalu terbuka krn bisa menjadi rangsangan bagi tindakan pelecehan seksual, terutama jika ia berada di keramaian. 3. Tanamkan rasa malu sejak dini dan ajarkan si kecil untuk tidak membuka baju di tempat terbuka, juga tidak buang air kecil selain di kamar mandi. 4. Ketahui dengan siapa anak Anda menghabiskan waktu dan sesekali temani ia saat bermain bersama teman-temannya. Jika tidak memungkinkan Maka sering-seringlah memantau kondisi mereka secara berkala. 5. Dukung anak jika ia menolak dipeluk atau dicium seseorang, meskipun masih keluarga. Anda bisa menjelaskan kepada org bersangkutan bahwa si kecil sedang tidak mood. Dengan begitu anak belajar bahwa ia berwenang atas tubuhnya sendiri. 6. Menjaga komunik

8 MACAM REZEKI

1.Rezeki Yang Telah Dijamin "Tidak ada satu mahluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin Allah rezekinya" (Q.S.11:6) Contoh : Meskipun seorang anak yatim piatu tidak memiliki orangtua, namun ia akan tetap hidup sampai besar dirawat panti asuhan atau diadop oleh keluarga lain 2.Rezeki Karena Usaha "Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya" (Q.S.53:39) Contoh : Karena keuletan dalam usaha, kini bangsa Turki bisa makmur, padahal alamnya tidak begitu kaya. 3.Rezeki Karena Bersyukur "Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu" (Q.S.14:7) Contoh : Brunei Darusalam baru-baru ini menerapkan syariat islam sebagai rasa syukur kepada Allah atas nikmatNya, maka mereka kini menemukan ladang gas baru kapasitas miliaran kubik. 4.Rezeki Tak Terduga Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangk

Fakta-Fakta Pernikahan

#MenikahItu 1. bukan akhir cerita tapi awal cerita baru. 2. perlu biaya, cinta aja ngga cukup. Oleh karena itu sebelum menikah harus sudah dipersiapkan sumber biaya untuk hidup. Bukan tidak yakin rezeki Allah Swt setelah menikah, tapi sudah siap sebelumnya itu lebih baik. 3. penyesuaian diri tiada henti. Meskipun kita sudah merasa cocok sebelum menikah, faktanya setelah menikah banyak hal yang membuat kita surprised dengan pasangan. Oleh karena kita harus terus menyesuaikan diri untuk keharmonisan. 4. perlu kerjasama dalam segala hal; reproduksi sudah pasti, membiayai kebutuhan sehari-hari, mengurus rumah, mengurus anak, menghadapi konflik, dsb. Jika hanya menjadi beban salah satu, pernikahan terancam tidak bahagia. 5. ada yang dikarunia anak, ada yang tidak. Anak bisa jadi sumber kebahagiaan, bisa juga kesedihan bahkan ujian sepanjang hidup. Sedangkan yang tidak memiliki anak bukan berarti tidak bisa bahagia. Karena menikah itu tidak hanya untuk memiliki anak. Hanya saja pertanya