Ketika laki-laki menunda pernikahan
"Kapan nikah bro? Kamu itu udah waktunya." Pertanyaan seseorang padaku.
Aku menjawab singkat, "mau membahagiakan orangtua dulu".
"Lah nikah kan membahagiakan orangtua juga", selorohnya.
"Belum waktunya aja", jawabku malas.
Kenapa ya orang-orang beranggapan menikah itu membahagiakan orangtua. Mungkin iya untuk beberapa alasan. Orangtua senang melihat anaknya memiliki pasangan, membina keluarga sendiri, memberi cucu, dsb.
Namun, tak sedikit juga yang terjadi setelah anak laki-laki menikah adalah keretakan hubungan keluarga terutama dengan ibu.
Dalam Islam, seorang anak laki-laki sudah menikah atau belum wajib berbakti pada orangtunya. Sedangkan anak perempuan yang sudah menikah lebih wajib berbakti pada suaminya.
Namun pada kenyataannya, anak laki-laki yang sudah menikah banyak yang melupakan orangtua, sibuk dengan keluarga sendiri. Apalagi jika ada ketidak cocokan antara ibu dan istri, ada dilema tak berujung bagi seorang laki-laki.
"Apakah salah jika aku memilih untuk berbakti sepuasku dulu pada orangtua baru kuputuskan untuk menikah di waktu yang tepat?"
"Aku tau orangtuaku bisa menjadi mertua yang baik kelak, tapi aku ingin totalitas sekarang untuk mereka."
Hormatilah mereka yang menunda pernikahan demi bakti pada orangtua. Mereka yang juga tidak memberi harapan palsu dengan mengikat seorang wanita dalam suatu hubungan.
Menikah itu bukan siapa yang paling cepat paling hebat. Menikah itu di saat yang tepat dan mencari bahagia di dunia dan akhirat.
Comments
Post a Comment