Alhamdulillah teteh lahir juga pada tanggal 7 Desember 2014, pukul 00.00, berat 2,9 kg dan panjang 50 cm.
Lebih cepat 9 hari dari perkiraan bidan yaitu 16 Desember.
Alhamdulillah persalinan lancar dan normal walau sempat tersendat di proses mengejan.
Ternyata melahirkan itu seperti itu ya. Yang pasti sakit sih, tapi luar biasa rasanya.
Jadi begini ceritanya..
6 Desember 2014
Pagi-pagi sekitar jam 6
saya dan keluarga sudah sarapan karena adik mau berangkat ke Serpong untuk menghadiri suatu acara. Saat sarapan saya merasa agak nyut-nyutanan di area perut ke bawah seperti kram.
Awalnya saya pikir hanya rasa sakit biasa tapi setelah beberapa menit rasa sakitnya datang lagi. Saya tanya ke ibu, kata beliau kemungkinan kontraksi palsu. Saya pikir juga begitu karena HPL yang masih lama.
Setelah sarapan,saya dan ibu ke pasar dengan berjalan kaki. Di pasar saya masih merasakan sakit di perut tapi lagi-lagi saya abaikan.
Pulang dari pasar dengan berjalan kaki dan bawaan yang cukup banyak, ibu saya agak mengeluh karena beliau membawa belanjaan yang lebih berat. Akhirnya suami saya menjemput saya dan membawa belanjaan kami.
Sampai di rumah saya membantu ibu memasak, beberes, dan sholat. Saat sholat terasa nyut-nyutanan lagi.
Sorenya saya bertanya pada teman tentang kontraksi. Kata teman kalo belum nangis-nangis berarti bukan. Wah serem juga ya. Tapi emang ga bikin nangis sih sakitnya cuma nyiksa hehe.
Saya sempat sholat maghrib dan isya. Nah saat sholat kerasa sakitnya lebih dari sekali padahal durasi sholat biasanya 5-10 menit.
Pada jam 20.30 malam,
ibu memaksa saya untuk cek ke bidan. Saya dan suami ke bidan dengan berjalan kaki karena jarak yang dekat. Di jalan kerasa sakitnya tapi saya tahan.
Di bidan saya diperiksa dalam dan ternyata kata bidan sudah pembukaan 4. Wah ternyata si teteh sudah pengen keluar. Bidan menyarankan saya untuk pulang dulu karena jarak rumah yang dekat.
Sampai rumah rasa sakit semakin menjadi, saya cuma bisa berbaring di kasur sambil menahan sakit. Ibu memberi saya rendaman rumput fatima yang diyakini bisa mempercepat sekaligus memperlancar proses melahirkan (tapi ternyata info itu salah, jadi tidak disarankan ya, guys).
Jam 21.30
rasa sakitnya semakin hebat. Ibu memaksa saya lagi untuk ke bidan. Saya yang belum pengalaman merasa ingin di kasur saja karena menurut perkiraan bidan waktu melahirkan masih lama. Tapi ibu saya terus memaksa dan sempat terjadi perdebatan yang membuat saya agak stress, karena harus menahan sakit juga.
Akhirnya saya menyerah dan pergi ke bidan dengan membawa perlengkapan yang dibutuhkan. Syukurnya suami tetap sabar menemani dan menangkan saya.
Sesampai di bidan saya masuk ke ruang bersalin dan berbaring di kasur yang disediakan. Bidan memeriksa dalam lagi dan ternyata sudah pembukaan 8, wow!
Duh rasanya makin luar biasa seperti ditusuk jarum gitu di area perut dan sekitarnya. Saya cuma bisa meringis sambil sesekali menggeliat mencoba mengalihkan rasa sakit. Tangan suami jadi sasaran pelampiasan rasa sakit saya hehe. Saya cuma bisa mengucapkan "Ya Allah ampun".
Sekitar jam 23.00
saya merasa ada bunyi sesuatu yang pecah, kayaknya selaput ketuban. Suami memanggil bidan dan dimulailah proses mengejan.
Bidan meminta saya berposisi seperti salah satu gerakan senam yang sudah saya pelajari, kemudian saya menarik nafas dan mengejan sekuat tenaga berbarengan dengan kontraksi yang terasa. Yang pernah saya baca proses mengejan itu harus bersamaan dengan kontraksi.
Beberapa kali mengejan belum ada reaksi dari si teteh. Bidan meminta saya mengubah posisi menjadi jongkok sambil berpegangan dengan suami. Ya Allah udah ngga tau lagi deh apa yang keluar saat mengejan hehe.
Duh ternyata si teteh belum bereaksi juga. Saya sempat tidak merasakan kontraksi, sehingga bidan menyuntikkan induksi beberapa kali di paha saya.
Setelah berganti posisi lagi, kepala teteh sudah kelihatan, tapi saya kehilangan kontraksi dan agak kelelahan.
Akhirnya bidan memutuskan untuk melakukan episiotomi atau pengguntingan di jalan lahir. Ibu dan suami terus menyemangati saya, khususnya ibu mengucapkan kata-kata yang membuat saya lebih kuat.
Alhamdulillah dengan penuh perjuangan akhirnya teteh lahir tepat pukul 00.00 7 Desember 2014. Suara tangis langsung terdengar sesaat kaka lahir dan langsung diletakkan di dada saya untuk proses inisiasi menyusui dini (IMD).
Masya Allah melihat anak di atas dada rasanya bahagia banget. Si teteh berusaha mencari puting payudara saya namun belum berhasil.
Di sisi lain bidan sedang menjahit jalan lahir. Duh rasanya nyut-nyut gitu deh tapi teralihkan oleh pemandangan unyu si teteh dan perasaan yang luar biasa.
Ya Allah terimakasih atas amanah anak yg Engkau titipkan pada kami. Jadikanlah ia anak yg sholehah pemegang teguh agama-Mu, berbakti pada orangtua, dan bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Welcome to the world teteh, we love you :*
Comments
Post a Comment