Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Cinta dan Pernikahan

Hari H Pernikahan: Sederhana atau Mewah?

Sebulan lagi Lola akan melaksanakan pernikahannya dengan sang pujaan hati. Namun ia masih belum mempersiapkan segala pernak-perniknya. Ia pun bingung mau konsep pernikahan seperti apa. Di sisi lain budget yang ada pun terbatas. Ah gimana donk? Boleh jadi tak hanya Lola yang mengalami hal sama. Banyak calon pengantin wanita yang cenderung stress saat menghadapi hari H pernikahan. Karena kebanyakan wanita ingin hari H pernikahannya menjadi hari teristimewa dalam hidupnya yang diharapkan hanya sekali seumur hidup. Apakah hari istimewa itu harus dengan pesta mewah? Atau cukup dengan perayaan sederhana? Atau sama sekali tak ada perayaan? Berikut kupas tuntasnya. 1. Sangat Sederhana  Image:  https://www.wowkeren.com/ Anda tau Suhay Salim? Seorang beauty vlogger yang sempat viral berita pernikahannya di KUA dengan hanya mengenakan pakaian casual dan celana jeans. Sederhana sekali. Padahal dengan pendapatannya sebagai beauty vlogger boleh jadi ia mampu melaksanakan pesta mewah. Tapi itulah pil

6 Kriteria Penting Saat Memilih Calon Pendamping

Usia Pras sudah menjelang 30 tahun. Namun, ia masih belum mencari calon pendamping. Ia sendiri masih bingung harus mencari calon seperti apa. Selama ini ia pun tidak pernah berpacaran karena menurut keyakinannya pacaran itu hanya buang-buang waktu.  Terlebih lagi ketika ia tahu pernikahan kakaknya kandas. Padahal sebelumnya sang kakak sudah berpacaran selama tiga tahun dengan mantan suaminya tersebut sebelum mereka menikah. Pras mengambil kesimpulan bahwa pacaran lama pun takkan menjamin hubungan pernikahan akan langgeng. Apakah kamu juga mengalami hal sama seperti Pras? Bingung menentukan kriteria apa saja yang dijadikan syarat untuk memilih calon pendamping. Mungkin kamu perlu tau dengan 6 kriteria berikut ini: 1. Pemahaman Agama Tak bisa dipungkiri hal satu ini menjadi kriteria utama yang harus dipertimbangkan sebelum menikah, terutama untuk orang Indonesia. Agama harus sama, begitu juga pemahamannya. Mengapa harus dengan pemahamannya juga? Karena orang yang seagama belum tentu sepe

Jangan Menikah Dulu Sebelum Kamu Tahu 10 Hal Ini!

Reven begitu bersemangat ingin mencapai targetnya menikah di usia 23 tahun. Niat itu pun semakin menggebu-gebu saat melihat satu per satu sahabatnya dipinang sang kekasih. Reven melihat betapa bahagianya sang sahabat bersanding mesra dengan pasangannya di pelaminan mengenakan gaun pengantin nan cantik dan mewah. Apakah anda pernah merasakan hal yang sama dengan Reven? Membayangkan pernikahan sebagai awal kebahagiaan yang akan selamanya bahagia seperti yang sering disebut di akhir cerita para putri "they got married and lived happily ever after". Faktanya pernikahan tidak selalu begitu sayang.  Nah sebelum kamu kaget dan baru tau setelah menikah, lebih baik sekarang tau dulu gimana sih fakta pernikahan sebenarnya. Berikut 10 faktanya: (1) Menjelang akad dan resepsi biasanya ada konflik kecil maupun besar, bahkan hal sepele bisa membuat hati ragu untuk menikah Kalau bisa serahkan saja urusan pernak-pernik acara pada pihak mempelai perempuan, pihak mempelai laki-laki cukup membe

Suka Duka Memiliki Pasangan Introvert

Memiliki pasangan yang memiliki sifat ramah, supel dan bisa diterima keluarga boleh jadi idaman setiap orang. Namun sayangnya tidak semua orang bisa memiliki pasangan seperti itu. Ada kalanya pasangan justru dibenci karena memiliki karakter yang tak biasa. Salah satu karakter tak biasa itu adalah introvert.  Kalian pasti sudah sering mendengar kata itu, kan? Kepribadian introvert memang sudah sering dibahas di banyak media lisan maupun tulisan dan kecenderungannya berkonotasi negatif.  Dilansir dari lifestyle.kompas.com , seorang psikolog Carl Jung menyatakan bahwa kepribadian introvert itu bukan berarti pemalu dan tidak percaya diri, melainkan lebih senang melakukan banyak hal sendiri.  Seseorang dengan kepribadian introvert akan merasa lelah ketika berada di keramaian terlalu lama, sehingga ia lebih menyenangi kegiatan yang dilakukan di tempat sunyi atau hanya di antara orang-orang yang membuatnya nyaman. Kebayang ngga kalau pasangan kita seorang introvert jadinya gimana?  Pastinya i

7 Pelajaran Berharga dari 7 Tahun Pernikahan

https://pixabay.com/users/stocksnap-894430/ Tak terasa tujuh tahun sudah saya dan suami mengarungi bahtera rumah tangga.  Kalau ditanya bagaimana rasanya? Luar biasa. Macam-macam rasa ada. Komplit deh! Kadang senang, kadang sedih. Kadang sependapat, kadang berdebat. Kadang ada uang, kadang bokek. Ups, itulah warna-warni pernikahan kami.  Tujuh tahun ini qadarullah kami dikaruniai dua anak yang sudah berusia 6 dan 3 tahun. Dua makhluk yang kadang menggemaskan, kadang melelahkan hehe. Tapi kehadiran mereka sungguh menjadi penghibur dan semakin mengeratkan hubungan kami sebagai suami istri.  Kadang ada kalanya sebel dengan pasangan dan terlintas koq bisa sih nikah sama dia? Tapi ketika melihat anak langsung sadar kalau ngga nikah sama dia ngga akan ada si teteh dan dede yang lucu.  Duh jadi panjang aja nih intronya. Okey kembali ke laptop. Saya mau membagikan 7 pelajaran berharga dari 7 tahun pernikahan.  1. Sumpah, punya uang itu penting! Sumpah bener! Terutama setelah memiliki anak. Saa

MENGAPA SIH HARUS MENIKAH? INILAH 5 ALASAN YANG BISA KAMU PERTIMBANGKAN

https://pixabay.com/users/mina6120-9714881/ Fifi sudah memasuki usia kepala tiga. Ia sudah memuaskan dirinya dengan berpetualang ke berbagai daerah, menafkahi diri sendiri, dan akhirnya saat ini ia kembali ke rumah orangtua untuk berbakti. Fifi sudah dilangkahi adiknya yang duluan menikah. Bagi Fifi itu bukan masalah, karena menikah bukan mengenai perlombaan.  Namun, terkadang Fifi merenung apa iya dia harus menikah? Toh orangtuanya sudah terlihat bahagia dengan kehadiran cucu dari adiknya. Jika Fifi menikah, siapa yang akan menemani orangtuanya di rumah? Banyak pertimbangan yang Fifi pikirkan hingga sulit baginya memutuskan untuk segera menikah.  Apakah kamu mengalami hal yang sama seperti Fifi? Masih bimbang untuk menikah walau usia sudah matang hingga terpikir untuk tidak menikah saja. Hm mengapa sih kita harus menikah? Berikut beberapa alasan yang bisa dipertimbangkan: 1. Karena sudah cukup usia Sudah beres kuliah dan kerja. Hm apalagi ya? Nah boleh jadi sudah saatnya kamu memikirk

9 Pelajaran Mahal dari Pernikahan Gagal

Image by Stevepb from Pixabay Menikah sekali seumur hidup hingga maut memisahkan boleh jadi menjadi impian sebagian besar wanita. Namun, itu tidak terjadi pada Mita. Pernikahan pertamanya kandas disebabkan orang ketiga.  Mita tidak sepenuhnya menyalahkan orang ketiga tersebut sebagai penyebab keruntuhan rumah tangganya. Ia pun turut menyalahkan diri sendiri sebagai salah satu penyebabnya.  Meskipun begitu, Mita banyak memperoleh hikmah dari kegagalan pernikahan pertamanya. Ia menyebutnya "pelajaran mahal dari pernikahan gagal". Ya, pelajaran ini sangat mahal karena Mita harus mengorbankan waktu, biaya, tenaga, hingga perasaan untuk mendapatkannya.  Mita tidak ingin wanita lain merasakan kegagalan ini, cukup dia saja. Oleh karena itu, Mita membagikan 9 pelajaran mahalnya untuk anda semua. 1. Bicarakan banyak hal sebelum menikah Sebelum menikah kebanyakan orang hanya fokus pada acara akad dan resepsi saja.  Mereka tidak tahu bahwa setelah menikah akan ada banyak hal yang harus

Area Dewasa: Tetap Enyak-Enyak Setelah Punya Anak, Inilah 5 Tips dari Seksolog Zoya Amirin

Image by StockSnap from Pixabay Beberapa waktu lalu saya mengikuti zoominar yang diisi oleh seorang seksolog Zoya Amirin dan dipandu oleh selebgram sekaligus penulis buku best-seller "Uncensored" Citra Ayu Mustika. Judulnya sangat menarik yaitu "Hubungan Seksku Tak Seindah Dulu" .  Yuk ah disimak, eaaa. Acara dimulai dengan teori segitiga cinta Sternberg. Bukan cinta segitiga ya, tapi "teori segitiga cinta" (the triangle theory of love) . Apa aja tuh? Simak lagi yaw... Menurut Sternberg, ada tiga komponen dalam cinta yaitu: passion, intimacy, dan commitment. Passion adalah komponen cinta berupa ketertarikan seksual atau hasrat . Intimacy adalah komponen cinta berupa perasaan atau emosional . Commitment adalah komponen cinta berupa ikatan . Dari teori ini terjawablah beberapa pertanyaan yang sering muncul di benak saya. Pertama. Saya sering bertanya-tanya, "koq bisa ya ada orang yang bilang ngga cinta sama pasangannya tapi anaknya banyak dan bertah

Ketika Setengah Abad Pernikahan Tak Membawa Kebahagiaan

   Image by mohamed_hassan from Pixabay Di suatu kesempatan saya mendengar curhatan seorang suami tentang istrinya. Suami: "Saya dulu itu dapat kesempatan kuliah di luar negeri untuk karir yang lebih baik. Sebenarnya ini pilihan berat, karena antara karir dan cinta. Akhirnya saya putuskan mengambil kesempatan itu demi karir yang saya pikir akan membawa kebaikan untuk keluarga juga. Saya tinggalkanlah istri dan anak-anak di Indonesia selama beberapa tahun. Setelah pulang dari luar negeri, saya harus melaksanakan tugas dari kantor yang membuat saya meninggalkan rumah terus untuk keliling Indonesia. Perekonomian keluarga kami membaik dengan karir saya yang meningkat. Saya bisa membangun rumah dan membeli harta. Namun, saya tidak banyak waktu untuk bersama keluarga. Urusan mendidik anak pun saya serahkan ke istri. Dan ternyata istri saya tidak bisa mendidik anak-anak sesuai harapan saya. Anak-anak menjadi pribadi yang tidak mandiri dan banyak merugikan saya. Akhirnya rumah yang saya b

5 Jurus Anti Ribet Hidup Bersama Pasangan Introvert

Entah kenapa konotasi introvert itu seperti jelek. "Kuper, ngga bisa berkomunikasi, sibuk dengan dunianya sendiri, ngga inisiatif" . Itulah yang sering saya baca atau dengar. Ngga salah sih, hehehe. Karena itulah yang saya rasakan selama menjadi pasangan seorang introvert. Entah sudah berapa orang yang mengkritik perilaku suami saya yang terkesan anti-sosial. Jangankan merespon langsung saat bertatap muka, merespon pesan di aplikasi chat aja dia suka males 🤣🤣🤣 Lalu, koq bisa bertahan bu jadi istrinya? Inilah jurus anti ribet saya selama hampir 7 tahun ini. 1. Ajak aja dia ngobrol, tapi jangan lupa dengarkan juga Saya lihat keluarga atau teman paksu seringnya ngomong aja tanpa ngasih kesempatan dia ngomong. Jadi, dia males lah.  Kalau sama saya, kami bergiliran ngobrol kayak main pingpong gitu ada tak-tok-nya. Memang, seringnya saya yang memulai, lalu saya tanya pendapat dia bagaimana.  Akhirnya teruslah ngobrol ngga jelas kemana-mana, mulai dari ngomentarin mobil polisi ya