Miki dan Mita (Part 9)

#30HBC2121 #30HariBercerita @30haribercerita #MikidanMita #BukanPernikahanNegeriDongeng

Miki dan Mita kedatangan tamu besar dari tempat yang jauh yaitu orangtua Mita. Keduanya menginap di kontrakan Miki dan Mita yang tak begitu luas.

"Nak Miki, kalau butuh bantuan minta aja ke Papah ya," ucap papah seraya tersenyum tulus.

"Terimakasih, Pah," jawab Miki kikuk.

Ia merasa malu di depan mertuanya ini karena belum bisa membahagiakan anak perempuan satu-satunya dengan layak, bahkan untuk mengontrak pun masih dibantu sang mertua. Di sisi lain ia merasa bersyukur memiliki mertua yang begitu pengertian dan bijak.

Orangtua Mita hanya bertandang seminggu karena sang papah harus kembali bekerja. Miki dan Mita melepas kepergian mereka dengan penuh haru.

"Mik, jangan sia-siakan tawaran papah yang mau ngasih kamu modal buat usaha," tukas Mita seraya menatap kedua bola suaminya dengan serius.

"Aku coba pikirkan dulu ya, Mit," jawab Miki lesu.

"Koq kamu kayak ngga semangat gitu sih?"

"Aku cuma malu aja sama papah mamah kamu, punya mantu kayak gini," sahut Miki dengan nada menyesal.

Mita memeluk Miki dengan erat.

"Aku sayang kamu Mik, aku pengen hidup kita bisa lebih baik, jadi ngga ngerepotin ortu lagi."

"Ya aku tau," bisik Miki seraya mengecup kening Mita.

"Mik, kata mamah sebaiknya kita segera konsultasi ke dokter untuk program kehamilan," Mita berujar pelan.

"Mamah udah ngga sabar ya punya cucu?"

"Sepertinya begitu."

"Mas Pram dulu menunggu sekitar dua tahun baru punya anak Mit, apa mungkin kita seperti itu ya," tutur Miki.

"Begitukah? Mereka program juga?"

"Setauku ngga, kebetulan Mas Pram kan kerja di luar kota jadi jarang ketemu istrinya."

"Kalau kita ketemu terus, tapi... jangan-jangan memang aku man..."

Miki buru-buru membungkam mulut Mita dengan sebuah ciuman sebelum ia menyelesaikan kalimatnya.

"Mita, dengarkan aku, aku akan tetap bersama kamu walau tanpa anak sekalipun," tegas Miki.

Mata Mita mulai berkaca-kaca, ia berusaha menahan isak tangisnya. Miki mendekapnya erat membiarkan tangis Mita pecah di bahunya.

Comments