Skip to main content

Harus Punya Penghasilan Berapa Sih Buat Membiayai Hidup Setelah Menikah?


Hi guys, hari ini kita akan membahas topik yang paling sensitif dalam pernikahan yaitu masalah keuangan. 

Jujur, saya sudah menikah 7 tahun aja masih merasa sungkan buat membicarakan ini dengan paksu, apalagi kalau ngga ada uangnya hehe. Tapi tetap harus dibicarakan ya. Tanda hubungan sehat itu adalah bisa membicarakan hal ngga enak salah satunya ini.

Menurut saya, masalah ini sangat sensitif buat laki-laki, semacam menguji harga dirinya gitu. Istri menuntut biaya sekian, tapi suami ngga mampu. Terus dia juga ngga bisa memastikan apakah bisa memberikan jumlah yang diinginkan, tapi kebutuhan ngga bisa ditunda apalagi setelah punya anak.

Oke oke intro-nya sampai situ aja. Langsung kita bahas aja jumlah konkretnya.

Sebenarnya sih jumlah pastinya itu relatif tergantung kebutuhan, keinginan, dimana tinggal, dan pilihan merek.

Kita bahas dulu ya.

Pengaruh Kebutuhan Pada Penghasilan


Setiap keluarga pasti punya kebutuhan berbeda-beda. Kebutuhan primer pasti ada seperti, makan, pakaian, perumahan. 

Ditambah kebutuhan sekunder yang bisa ada dan tidak, seperti transportasi, komunikasi, kesehatan, pendidikan.

Lalu keinginan atau bisa disebut kebutuhan tersier, seperti hobi, koleksi, rekreasi.

Dimana kita tinggal juga akan mempengaruhi jumlah biaya hidup kita. Misal, kita hidup di kota besar maka biaya hidupnya cenderung lebih tinggi daripada biaya hidup di kota kecil atau desa.

Pilihan merek barang juga berpengaruh pada biaya kebutuhan hidup. Misal, kalau kita pilih pakaian dengan merek yang terkenal harus mengeluarkan 500rb untuk satu setelnya, sedangkan merek ngga terkenal hanya 150rb. Range harganya jauh kan!

Biaya Hidup


Nah, sekarang saya mau sekedar ngasih catatan kasar aja ya berapa jumlah biaya kebutuhan sehari-hari rumah tangga saya dengan dua anak. Oya, ini catatan kaum misqueen ya, jadi minimalis banget.


  1. Makan 1,500,000
  2. Pakaian 200,000
  3. Rumah 2,000,000
  4. Fasilitas & Kebutuhan sehari-hari 1,500,000
  5. Transportasi 130,000
  6. Kesehatan 150,000
  7. Pendidikan 250,000
  8. Sedekah 200,000
  9. Tabungan 300,000
  10. Hiburan 200,000
  11. Lain-lain 200,000


Total: 6,630,000

Diskusi dan Solusi

Biaya makan sebenarnya tergantung pilihan menu dan bahan. Kalau mau lebih hemat pilih menu dan bahan yang lebih murah, juga memasak sendiri. Kalau beli di luar biasanya lebih boros.

Untuk pakaian biasanya tidak dibeli tiap bulan, bahkan biasanya hanya satu tahun sekali saat lebaran. Namun, untuk anak-anak yang sedang bertumbuh biasanya cukup sering membeli baju. Solusinya bisa pilih baju yang sesuai budget dan pilih ukuran yang lebih besar dari seharusnya agar dipakainya lebih lama. 

Rumah di sini adalah untuk sewa rumah sederhana. Kalau yang tidak sederhana sih jauh lebih besar ya. Kalau punya kelebihan uang sih bisa sekalian menyicil rumah. Kalau ternyata dana tidak cukup untuk menyewa atau membeli rumah, maka solusinya bisa cari kontrakan rumah yang lebih murah atau numpang dulu di pondok mertua/orangtua indah.

Kemudian fasilitas dan kebutuhan sehari-hari misalnya internet, gas, listrik, perlengkapan mandi dan cuci, dan sebagainya. Kalau penghasilan tidak mencukupi ya bisa dikurangi kebutuhannya atau gunakan dengan lebih hemat. 

Lalu transportasi, seperti mengisi bahan bakar kendaraan, perawatan, bayar pajak.

Untuk kesehatan, seperti biaya asuransi. Qadarullah saya mengikuti program BPJS kelas 3, jadi biayanya tidak terlalu besar. 

Biaya pendidikan adalah biaya untuk sekolah atau les anak. Untuk menghemat biaya ini, orangtua bisa memilih sekolah yang biayanya lebih terjangkau. Untuk biaya les, kalau memang tidak mampu ya jangan dipaksakan.

Sedekah bisa berarti pemberian ke keluarga atau orang lain. Sesuaikan aja pengeluaran dan penghasilan yang ada. Jangan memaksakan diri kalau memang tidak cukup.

Hiburan bisa berarti membeli barang hobi atau rekreasi dengan keluarga. Kebutuhan ini antara penting ngga penting ya. Jadi sesuaikan aja budget-nya.

Sedangkan lain-lain berarti dana yang disimpan untuk keperluan insidental atau mendadak di luar kebutuhan yang sudah ditulis.

Penutup dan Kesimpulan


Bagaimana? Terlihat besar ya padahal dananya sudah ditekan seminim mungkin. Tapi setiap bulan ngga selalu sebesar itu sih pengeluarannya tergantung kondisi. 


Lalu bagaimana saya dan suami membiayai kehidupan kami dengan kebutuhan sebanyak itu?


Terus terang secara individu tidak ada yang berpenghasilan sebesar itu baik saya maupun paksu. Jadi kami harus bekerja sama. Jika masih kurang, terpaksa harus mencari tambahan baik ngambil pekerjaan lain atau usaha lain.


Nah, buat kamu suami yang ngga mau istrinya bekerja, usahakan punya penghasilan yang cukup untuk membiayai kehidupan sehari-hari.


Kalau ngga, ya kurangi pengeluaran yang tidak terlalu penting atau mendesak dan pilih daerah tinggal yang biaya hidupnya rendah.


Di masa pandemi ini, tak sedikit suami yang kehilangan pekerjaan dikarenakan terkena PHK. Ada juga yang usahanya terpaksa gulung tikar karena kurangnya omzet. Sedangkan hidup harus tetap berjalan.


Jadi, para istri lah yang berjuang membiayai hidup sementara suami belum bisa menghasilkan. Namun sayangnya tidak semua istri mampu menanggung beban hidup sendiri, sehingga ada yang akhirnya memutuskan berpisah.


Sebenarnya bukan istri ngga mau membagi uangnya, tapi ada suami yang berputus asa di saat kehilangan pekerjaan. Bukannya berjuang mencari peluang yang lebih baik, malah merutuki keadaan.


Boleh jadi istri yang sudah merasa terbebani akhirnya merasa tak sanggup lagi. Jadi, penting ya punya mental pantang menyerah khususnya untuk para suami.


Semoga pembahasan ini bermanfaat. Siap menikah, siap menghasilkan rupiah. Tetap semangat yah!

Image by Steve Buissinne from Pixabay 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ciri-ciri Pria yang Harus Diwaspadai

Image by Sammy-Williams from Pixabay Ladies, keinginan dicintai seorang pria adalah dambaan setiap wanita. Keinginan ini sangatlah wajar mengingat kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain terutama lawan jenis. Tetapi tidak lantas kita sembarangan mencintai atau terlena dengan rayuan gombal pria. Hati-hati banyak pria berbahaya di sekeliling kita yang ngobral cinta untuk memainkan kita dan bahkan ada yang untuk memanfaatkan cinta kita demi memuaskan nafsunya. Nah saya ingin berbagi beberapa ciri-ciri pria yang harus diwaspadai:  1) Terlalu banyak merayu  Wanita cenderung suka dipuji dan dirayu, baik itu mengenai penampilan fisik, kecerdasan, perilaku dan sebagainya. Oleh karena itu pria yang suka merayu cenderung mudah mendapatkan banyak wanita. Berhati-hatilah ladies dengan pria semacam ini. Jika ada yang mendekati anda dan dari awal sudah mulai memuji-muji anda lebih baik abaikan saja. Jangan takut disebut sombong.  2) Terlalu sering menceritakan betapa supernya dia 

Mengapa Kita Perlu Beragama?

Kenapa kita perlu beragama? Karena dengan adanya agama hidup kita lebih terarah. Semua ada aturan dan petunjuknya. Dari mulai ritual sampai keseharian pun ada. Dari mulai hubungan dengan Tuhan sampai dengan manusia bahkan makhluk lain. Kenapa terkadang agama terasa berat bahkan menghalangi kita? Sebenarnya tidak, agama ini datang untuk memudahkan kita. Semua yang ada dalam agama merupakan petunjuk yang haq dan ada manfaatnya. Semua yg ada adalah untuk kebaikan kita juga. Terkadang manusia memang mengikuti hawa nafsunya saja. Jikalaupun kita tak sanggup mengikuti yg di-syariatkan, agama takkan memberatkan. Tuhan tau kemampuan kita. Lakukan semampu kita. Siapakah petunjuk kita? Rasulullah Saw adalah petunjuk umat Islam.  Semua yang beliau lakukan dapat kita jadikan contoh. Jikalaupun ada yang tidak bersesuaian dengan zaman sekarang bukan berarti itu salah. Toh Rasulullah tidak pernah menyebutkan hadits yg melarang kita untuk mengikuti zaman. Mengikuti zaman itu seperti per

Sendiri? Siapa Takut?!

Saya suka memperhatikan status teman-teman di FB atau twitter tentang kegalauan dan kesendirian. Sendiri itu memang bikin galau dan galau itu biasanya karena sendiri he. Sendiri itu bisa karena memang lagi single atau bisa juga karena LDR. Yah sendiri itu memang tidak enak. Tapi apakah lantas harus diratapi? Tentu tidak.  Mari kita cari sisi positif sendiri sebanyak-banyaknya:  1) Free Yap sendiri berarti kita "bebas" untuk memutuskan hal dengan keinginan kita. Bebas untuk berencana tentang hidup kita. Bebas untuk bercita-cita. Pokoknya all about ourselves, no others.  2) Lebih memperhatikan diri Karena kita sendiri kita jadi lebih konsen dengan diri kita, mungkin dengan penampilan fisik ataupun kesehatan. Kita dapat merawat diri untuk penampilan fisik dan juga berolahraga untuk menjaga kesehatan.  3) Terhindar dari hal-hal terlarang Nah, buat teman-teman yang begitu menjaga diri, kesendirian adalah anugrah, karena dengan begini terhindar dari hal-hal terlarang seper