#30HBC2122 #30HariBercerita @30haribercerita #30HBC21Foto
Hari ini Mita berencana membongkar dokumen-dokumen yang sudah berdebu di atas lemari."Wah ternyata ada foto kelas nyelip di antara kertas-kertas ini, jadi kangen sama teman-teman kuliah."
Ketika ia membalik foto kelas tersebut, matanya terbelalak.
"Koq ada foto ini?" serunya terkejut melihat foto bersama sang mantan menempel di sana.
Ia menoleh ke belakang khawatir Miki melihat. Kemudian ia berusaha mencabut foto tersebut yang terperangkap gumpalan selotip.
"Mit, lihat gunting ngga?" suara Miki nyaris membuat jantung Mita keluar.
Beruntung foto itu sudah berhasil terlepas dan langsung ia selipkan di bawah tumpukan dokumen lain.
Sekilas Miki melihat gerakan tak biasa dari Mita, ia curiga.
"Kamu lagi ngapain?" tanyanya dengan nada menyelidiki.
"Lagi beres-beres dokumen," jawab Mita gugup. "Oya gunting di dapur, tadi aku pakai buat gunting sachet milktea," segera Mita mengalihkan pembicaraan.
Miki pun bergegas menuju dapur.
"Sial, kenapa foto ini masih ada di sini sih," gerutu Mita.
Tiba-tiba kenangan pahitnya muncul kembali di ingatan. Lima tahun lalu ia berada di kursi pesakitan di depan hakim persidangan.
"Apa alasan anda menggugat Nyonya Mita Rahmania?" cecar salah satu hakim pada pria di sebelah kursi Mita yang tak lain adalah Budi, sang Mantan.
"Karena ia banyak menuntut, bersikap kasar, dan menghalangi saya untuk berbakti pada orangtua," jawabnya lantang.
Hati Mita tersayat-sayat mendengar pernyataan itu. Itu semua fitnah, namun ia sudah menyetujui kerjasama itu sebelum sidang dimulai.
"Mit, aku mohon kerjasama kamu. Kamu ngga usah banyak membantah nanti. Kamu iyakan saja semua yang aku katakan di depan hakim. Okey!" pinta Budi dengan nada memaksa.
"Baiklah," jawab Mita pilu.
"Mit, Mita, MITA!" sebuah suara setengah berteriak membuyarkan Mita dari lamunannya.
"Eh iya Mik, kenapa?"
"Kamu baik2 aja?" tanya Miki cemas.
"I'm okay," jawab Mita lesu.
Miki merasa ada yang tak beres pada istrinya. Ia pun berlalu membiarkan Mita kembali pada urusannya.
Mita segera mengambil gunting dan dengan penuh emosi ia gunting foto tersebut sekecil mungkin.
Ia menghela nafas dan menghembuskannya dengan berat. Foto ini sudah hancur sekarang, namun kenangannya tetap membekas.
Tanpa ia sadari, Miki sedang memperhatikan apa yang terjadi dari celah pintu.
Comments
Post a Comment