#30HBC2126 #30HariBercerita @30haribercerita #MikidanMita #BukanPernikahanNegeriDongeng #30HBC21HariIni
Baru saja beberapa bulan ini Miki memulai usaha barunya, namun pandemi menyerang. Tadinya ia berharap akan ada banyak pelanggan, tapi apa daya keadaan ini harus diterima. Ia bersyukur Mita selalu bersabar dengan keadaan perekonomian mereka yang masih berjuang.Renungannya terusik ketika melihat sosok yang ia kenal melintas di depan jendela dan tak lama mengetuk pintu rumah.
Miki bergegas menuju pintu dan meraih gagangnya.
"Bunda, sendiri?" tanyanya kaget sambil mempersilakan bunda masuk.
Mita pun terkejut melihat bunda datang tiba-tiba. Menempuh perjalanan ke sini dengan angkutan umum memerlukan waktu sekitar dua jam. Pastinya beliau lelah.
Mita buru-buru menyuguhkan minuman dan camilan.
"Miki, Mita, maafkan bunda tiba-tiba datang ke sini tanpa kabar. Bunda lagi sedih," ungkap bunda seraya menyapu sudut matanya yang mulai berair.
"Dua kaka kalian mau bercerai," sambung beliau lagi.
"Siapa, Bunda?" tanya Mita terhenyak.
"Mas Atta dan Mas Pram," isak bunda.
"Dua minggu lalu Mas Atta, Teh Rida dan ibunya ke rumah. Ibu Teh Rida mengembalikan Mas Atta ke bunda dan ayah. Katanya beliau sudah ngga sanggup melihat Mas Atta tidak membiayai Teh Rida dan anak-anaknya,"
"Astaghfirullah," sahut Mita syok.
"Trus kemarin, Mas Pram mengadu ke Bunda, istrinya mau bercera karena Mas Pram diberhentikan dari perusahaannya," lelehan air mata bunda semakin membanjiri pipinya.
Mita tak tahu harus berkata apa. Dadanya sesak mendengar permasalahan kakak-kakak iparnya di masa pandemi ini.
"Dan ayah bukannya menenangkan, justru menyalahkan bunda yang salah mendidik Mas Atta dan Pram," Bunda pun meraung.
Miki tak sedikitpun berusaha menghibur Bunda. Ia bergeming. Sedangkan Mita sibuk memberikan tisu untuk Bunda yang tak berhenti menangis.
#30HBC2127 #30HariBercerita @30haribercerita #MikidanMita #BukanPernikahanNegeriDongeng
Bunda beristirahat di kamar Miki dan Mita setelah lelah menangis.
"Mik, apa yang harus kita lakukan?" tanya Mita resah.
"Aku ngga tau, Mit. Itu urusan pribadi kakak-kakakku, kita ngga bisa ikut campur," jawab Miki sama resahnya.
"Sebenarnya aku ngga heran kalau Mas Atta disuruh bercerai sama mertuanya. Dia sudah banyak bikin masalah. Ngga hanya untuk keluarganya sendiri, dia juga udah menghilangkan rumah orangtuaku," lanjut Miki.
"Aku ngga nyangka Mas Pram, Mik. Beliau udah bisa beliin rumah mewah dan mobil buat istrinya, tapi kenapa istrinya mau bercerai karena Mas Pram diberhentikan kerja di pandemi ini? Apa tidak terlalu naif?" heran Mita.
"Pasti ada alasan lainnya, Mit," jawab Miki.
"Aku takut, Mik," ungkap Mita.
"Takut apa?"
"Aku takut kita mengalami hal yang sama," terang Mita.
"Aku pastikan kita akan selalu bersama, Insya Allah," janji Miki seraya mengganggam tangan Mita erat.
Comments
Post a Comment