Semenjak mengaji dengan guru itu kehidupan spiritual keluarga kami menjadi lebih baik. Meskipun begitu hubungan yang terlanjur retak dengan tetangga tidak bisa diperbaiki lagi. Akhirnya kami memutuskan pindah ke rumah baru. Sebelum pindah, rumah baru dibangun dan diisi dengan perabot agar lebih nyaman.
Selama proses itu Bapak mengizinkan adik beliau beserta suaminya untuk tinggal di rumah itu. Namun yang mengherankan ketika kami akan menempati rumah itu, adik Bapak marah dan merasa diusir. Sempat terjadi konflik. Syukurnya kai mendamaikan sehingga adik Bapak bersedia keluar dari rumah dan kami pindah dengan tenang.Kami masih berkomunikasi dengan datuk, meskipun sudah mengaji dengan guru baru. Saat materi kajian membahas tentang jin, Bapak memaparkan ke gurunya bahwa kami memiliki kenalan yang dapat menghubungkan ke jin. Guru ngaji tersebut mengatakan, "jin itu cenderung berdusta, sebaik-baiknya jin adalah sejahat-jahatnya manusia". Beliau berkata ingin berkenalan dengan datuk.
Suatu malam dihadirkan guru ngaji dan "orang pintar" perantara datuk. Namun anehnya datuk tidak mau hadir di pertemuan itu. Menurut "orang pintar" itu datuk berbisik tidak mau datang. Semenjak itu pula datuk tidak mau lagi merasuki "orang pintar" itu dan kami tidak pernah lagi bertemu dengan beliau.
@30haribercerita #30haribercerita #30HBC2013 #MengenangBapak #BapakSiagiannor
Comments
Post a Comment