Mengenang Bapak (Part 11)

Ibu pergi membawa saya dan adik ke Bandung untuk menenangkan diri. Namun di sana bukannya mendapatkan ketenangan, justru Ibu harus menghadapi masalah yang dibuat oleh kakak tertuanya. Lempar batu sembunyi tangan. Itulah yang beliau lakukan. Sungguh keterlaluan sekali. Saya terpaksa pindah sekolah ke Bandung untuk satu caturwulan agar tidak ketinggalan pelajaran.

Kai menelpon dan membujuk ibu untuk kembali ke Bandung. Beliau berjanji akan membantu menyelesaikan masalah rumah tangga Bapak dan Ibu. Ibu bersedia ke Bandung dengan syarat dijemput oleh Bapak.

Bapak datang menjemput kami. Sebelum pulang beliau meminta Ibu mengantar ke psikiater, karena beliau merasa ada yang tidak beres dengan dirinya. Diam-diam ibu melihat hasil dari psikiater, yaitu Bapak lebih memilih ibu daripada wanita penggoda tersebut.

Selama di Bandung Bapak bersikap normal seperti biasanya. Beliau memenuhi semua keinginan Ibu hingga membeli rumah di Bandung. Akhirnya, kami pulang bersama seorang sepupu, anak kakak tertua ibu.

Namun sesampai di Sampit, Bapak berubah lagi menjadi orang yang tidak kami kenal. Beliau seperti membenci anak dan istrinya. Tak disangka keluarga wanita itu turut membantu anaknya menghancurkan rumah tangga orangtua saya. Orangtuanya pernah mengancam akan membunuh ibu jika Bapak memutuskan hubungan dengan anaknya. Subhanallah.

Melihat anaknya berperilaku aneh, nini datang ke "orang pintar" untuk menyembuhkan anaknya. Diduga Bapak terkena guna-guna dari wanita penggoda itu. Memang Bapak kadang nampak tenang seperti kepribadian aslinya, kadang nampak penuh amarah. Bapak bersedia diobati oleh "orang pintar" tersebut dengan bantuan seorang jin yang dipanggil datuk. Semenjak itulah kami bersahabat dengan seorang jin.

@30haribercerita #30haribercerita #30HBC2011 #MengenangBapak #BapakSiagiannor

Comments