Bab Hubungan Antar Manusia
Fakta Kehidupan Ke-3
“Kita yang berusaha namun orang lain yang menikmati. Lagi-lagi ikhlas.”
Menjelang akhir Maret, Nur biasanya disibukkan dengan mengurus laporan pajak tahunan kantor. Di tengah kesibukan itu ia juga banyak dimintai bantuan untuk mengurus laporan pajak rekan-rekannya dari perusahaan lain.Tentunya ia dibayar untuk mengerjakan itu. Ia sudah membayangkan akan mendapatkan uang sekian di awal April nanti. Namun ternyata, sebelum uang yang dibayangkan sampai ke tangan, tiba-tiba ada keluarga yang meminta bantuan membayar tunggakan iuran sekolah anaknya. Akhirnya uang tersebut hanya lewat sebentar di tangan Nur dan segera berpindah ke tangan keponakannya.
Apakah anda pernah mengalami hal yang serupa? Itulah fakta kehidupan.
Kita yang berusaha namun orang lain yang menikmatinya.
Kecewa? Tentu. Namun jika kita renungkan boleh jadi rezeki orang tersebut memang melalui kita, sehingga sudah menjadi haknya.
Allah Swt berfirman, “Berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memeroleh pahala yang besar” (QS Al Hadid : 7 ).
Seperti halnya orangtua kepada anak. Orangtua banting tulang demi memenuhi kebutuhan sehari-hari anak. Mereka yang berusaha namun, anak yang menikmati. Itulah fakta kehidupan. Meskipun begitu, jangan takut kekurangan karena Allah Swt sudah menjamin pahala yang besar sebagai ganjarannya.
Hanya yang perlu diingat, jangan sampai kita mengorbankan diri saja demi orang lain. Kita harus mengutamakan kebutuhan diri sendiri dan orang yang kita tanggung terlebih dahulu sebelum membantu orang lain.
Apakah anda pernah mengalami hal yang serupa? Itulah fakta kehidupan.
Kita yang berusaha namun orang lain yang menikmatinya.
Kecewa? Tentu. Namun jika kita renungkan boleh jadi rezeki orang tersebut memang melalui kita, sehingga sudah menjadi haknya.
Allah Swt berfirman, “Berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memeroleh pahala yang besar” (QS Al Hadid : 7 ).
Seperti halnya orangtua kepada anak. Orangtua banting tulang demi memenuhi kebutuhan sehari-hari anak. Mereka yang berusaha namun, anak yang menikmati. Itulah fakta kehidupan. Meskipun begitu, jangan takut kekurangan karena Allah Swt sudah menjamin pahala yang besar sebagai ganjarannya.
Hanya yang perlu diingat, jangan sampai kita mengorbankan diri saja demi orang lain. Kita harus mengutamakan kebutuhan diri sendiri dan orang yang kita tanggung terlebih dahulu sebelum membantu orang lain.
Jika memang kita tidak mampu menolong karena keterbatasan dana, sebaiknya kita katakan sejujurnya. Tidak menolong bukan berarti jahat. Kita harus bisa mengukur diri apakah mampu menolong atau tidak.
Rasulullah Saw. bersabda:
“Sedekah yang terbaik adalah yang dikeluarkan selebih keperluan, dan mulailah dari orang yang kamu tanggung.” (HR. Bukhari)
Tetaplah bekerja keras dengan sebaiknya-baiknya dan tetap ikhlas membantu orang yang membutuhkan semampunya.
Rasulullah Saw. bersabda:
“Sedekah yang terbaik adalah yang dikeluarkan selebih keperluan, dan mulailah dari orang yang kamu tanggung.” (HR. Bukhari)
Tetaplah bekerja keras dengan sebaiknya-baiknya dan tetap ikhlas membantu orang yang membutuhkan semampunya.
Comments
Post a Comment