Mengapa Allah menciptakan ini dan itu jika kemudian diharamkan?




Mengapa Allah menciptakan ini dan itu jika kemudian diharamkan?”

Bandung, 1 Maret 2013

Kemarin malam saya menghadiri pengajian rutin malam jumat di masjid Daarut Tauhid. Sudah lama tidak ke sana padahal tempat tinggal sekarang tidak terlalu jauh dari sana. Tujuan ke sana tidak sekedar ingin menghadiri pengajian tapi karena ingin mencari suasana yang bisa menentramkan hati. Yah saya merasa sedang tidak nyaman hati karena masalah.

Alhamdulilah saya tiba di masjid bertepatan dengan baru dimulainya pengajian yang dibawakan oleh Aa Gym langsung. Meskipun masjid sudah penuh dengan jamaah bahkan di lantai tiga saya tetap dapat space untuk duduk dan dapat melihat sosok Aa Gym dari layar LCD yang ada di setiap sudut.

Oke langsung ke materi pengajian. Hari ini mengenai tauhid rububiyah dan tarbiyah diri. Saya rasa materi ini sudah sering sekali dibawakan oleh Aa Gym, hampir di setiap ceramahnya. Namun kali ini sepertinya saya lebih merenungi isinya.

Tauhid rububiyah itu ada 2 yaitu umum dan khusus. Yang umum adalah Allah menciptakan seluruh makhluk dan semesta ini dan Allah juga yang memeliharanya. Allah tidak pernah berhenti bahkan sedetik pun untuk mengurus apa yang Ia ciptakan terutama diri kita. Mengurus satu hewan peliharaan aja kita sudah merasa repot, sedangkan Allah mengurus dan memelihara begitu banyak makhluk beserta alam semesta ini. Subhanallah.

Semua makhluk mendapatkan kenikmatan Allah baik itu yang ingat Allah atau tidak. Nah tauhid yang khusus hanya didapatkan oleh makhlukNya terutama manusia yang mengingatNya dan beramal ibadah padaNya. Alhamdulillah jika kita dapat memperolehnya dan istiqomah.

Mengingat saja tidak cukup, kita pun harus melakukan hal-hal untuk memenuhi hak-hak Allah atas nikmatNya. Nikmat yang dibahas tadi malam itu adalah nikmat tubuh kita, mulai dari panca indra sampai organ-organ dalam. Caranya dengan memelihara apa yang Allah berikan dan memanfaatkannya hanya untuk kebaikan, misal mata hanya untuk melihat yang baik, telinga hanya untuk mendengar yang baik khususnya bacaan Qur’an, kaki dan tangan tidak untuk maksiat, dan lain sebagainya. Subhanallah, jadi tersadar jika tubuh kita ini memang hanya titipan Allah ya, jadi sudah seharusnya kita menjaga dan memeliharanya. Dan suatu saat Allah akan mematikan fungsinya. Jadi selama masih berfungsi manfaatkan untuk kebaikan saja.

Selain itu Allah menciptakan hal-hal di dunia ini ada yang untuk kebaikan dan keburukan, misal babi. Babi itu ciptaan Allah tetapi ia ditakdirkan sebagai keburukan. Jadi manusia bisa mengambil pahala dengan tidak mengkonsumsinya dan dosa jika mengkonsumsinya. Begitu pula dengan hal lain. Jadi tidak ada lagi pertanyaan “mengapa Allah menciptakan ini dan itu jika kemudian diharamkan?”. Allah sengaja menciptakan berbagai hal dan menilai makhluknya yang mana yang taat dengan perintahNya. Subhanallah.

Dengan ceramah tadi malam itu jadi membuka pikiran serta hati saya untuk lebih bisa menerima takdir yang tidak menyenangkan tentunya. Hal-hal yang tidak menyenangkan itu adalah sarana dari Allah agar saya bisa mendapatkan pahala darinya dengan bersabar, Insya Allah. Jadi saya tidak boleh mengeluh apalagi merutuki lagi. Sudahlah Allah sayang saya dan memberi saya sarana untuk lebih dekat dengannya. Subhanallah.

Akhirnya saya pulang dengan hati yang nyaman sekali. Ya Allah terimakasih.

Comments