CONAPLIN 5: Parallel Session Day One

Masih di tanggal 24 September 2012

Setelah dari sesi plenary, saya dan teman-teman menuju LPPM, sebuah gedung untuk pertemuan gitu di dekat UC (University Center). Sesi pertama jam 10.20-12.15. Saya memilih untuk masuk ke ruang 33 Lt. 4 karena salah satu presenter di sana adalah dosen favorit saya Ibu Ika dengan judul penelitian andalan beliau "Storytelling". Saat ingin masuk ke ruangan saya dicegat salah satu panitia yang menanyakan kartu tanda masuk yang harus saya beri, wah wah seperti di bioskop saja nih hehe. Saya harus turun ke Lt. 3 dulu buat mengambil kartu yang dimaksud. Hoho ternyata kartu itu sebagai entering pass, bentuknya sih persegi panjang gitu dan berwarna-warni. Klo nggak salah sih ruang 33 itu warna ungu. Setelah dapat kartu, saya dan teman buru-buru ke Lt.4 kembali untuk masuk kelas.

Dimulailah sesi parallel pertama. Saya pikir presentasi dari Ibu Ika ini seperti seminar atau workshop yang biasa beliau bawakan, ternyata hanya menyajikan hasil penelitian dan memang seperti itulah gaya sesi parallel ini wohoho baru tau saya. However, saya dapat sesuatu dari sini yaitu menjadi guru harus benar-benar aware dengan bahasa yang digunakan baik itu pronunciation maupun grammar.
Penyaji selanjutnya dari SPS UPI menceritakan "Recount Text" dan selanjutnya tentang "Teachers' proficiency". Nah saya berkesempatan untuk bertanya di sini untuk penyaji kedua. Hore! Yang penting sudah berani memberi pendapat, ya nggak ^_~

Sesi kedua dimulai setelah "refreshment" atau istirahat. Nah di sesi ini saya tertarik dengan judul yang akan disajikan penyaji dari Malaysia yaitu "Addressing the Brutal Realities in the Second Language Classroom". Judul yang fantastis bukan? Namun herannya saat saya masuk ke kelas koq sedikit yang datang, ah cuek saja, saya duduk paling depan. Yang presentasi seorang wanita berkerudung. Awalnya saya mengira isi presentasi akan mengenai cara mengatasi kebrutalan siswa di kelas, ternyata yang dimaksud adalah kenyataan yang berbeda dari anggapan orang selama ini mengenai bahasa Inggris di Malaysia. Apakah yang berbeda? Kata penyaji, walaupun bahasa Inggris di Malaysia adalah second language, kenyataannya banyak siswa yang tidak bisa berbahasa Inggris dengan baik. Yang memprihatinkan adalah banyak guru bahasa Inggris di Malaysia yang bukan dari lulusan jurusan bahasa Inggris, tetapi dari jurusan lain cuma karena bisa bahasa Inggris jadi diizinkan untuk mengajar bahasa Inggris. Akhirnya pemerintah Malaysia mendirikan lembaga pelatihan khusus guru bahasa Inggris agar mereka dapat mengajar dengan baik khususnya di Sekolah Rendah (SD). Alhamdulillah saya bisa share di sesi ini mengenai brutalnya kenyataan pendidikan di Indonesia yang kurang lebih sama dengan Malaysia. Selain itu saya juga dapat ilmu tahapan-tahapan untuk mengajar: "Teacher shows - Students watch, Teacher gives - Students help, Teacher helps - Students gives, Students show - Teacher watch." Ini seingat saya saja soalnya lupa dicatat. Intinya diawali dengan guru memberikan model dan diakhiri dengan siswa yang mengulang model guru atau ditambah dengan improvisasi.

Lanjut ke sesi ketiga pukul 14.50-16.05. Lagi-lagi saya memilih kelas yang ada Ibu Ika dengan judul penelitian "Storytelling goes to school". Somehow saya suka saja jika beliau yang mengisi karena pembawaan beliau yang penuh semangat dan idenya yang segar bisa menular ke saya ^_^. Isi dari  presentasi beliau kali ini mengenai penelitian terhadap mahasiswanya yang mencoba mengajar dengan teknik storytelling. Selanjutnya senior saya menyajikan presentasi mengenai "Syllabus Design".  Yang rame di sesi kali ini adalah ada salah satu partisipan yang bertanya dengan nada yang begitu bersemangat cenderung menantang (menurut saya) kepada dua presenter, jadinya terjadi adu argumen yang seru sekali. Padahal saya mau ikut bertanya tetapi kehabisan waktu karena panjangnya argumen. Setelah selesai acara hari pertama langsung ditutup oleh moderator.

Demikianlah sesi parallel hari pertama yang saya ikuti. Jadi lebih bersemangat untuk mengikuti hari kedua. Mau tau kelanjutannya? Tunggu di post berikutnya. Kayak ada aja yah yang mau baca hehe :)




Comments