Makna dari suatu masalah

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (Q.S. AL-BAQARAH : 216)

Merujuk pada ayat di atas, saya menyadari apa yang telah terjadi dalam hidup ini tidak semuanya sesuai keinginan kita. Kita hidup dengan segudang rencana A, B, C, sampai Z. Namun pada kenyataannya rencana-rencana yang terwujud hanya beberapa, bahkan tidak ada sama sekali.
Sebagai manusia terkadang kita merutuki keadaan, menyalahkan diri sendiri, bahkan Tuhan. Seolah-olah apa yang dil luar rencana kita adalah suatu kesalahan dan kegagalan, sedangkan yg sesuai adalah suatu keberhasilan dan kebaikan. Hm, manusia memang dilahirkan dengan sikap sombong.

Itupun terjadi pada diri saya. Tahun lalu ada peristiwa yang tidak saya inginkan terjadi. Peristiwa yang tidak pernah saya mimpikan sama sekali. Itu terjadi begitu saja dan saya sangat terpukul karenanya. Saya merasa menjadi orang yang paling menyedihkan, merasa tidak dihargai, merasa sakit hati, merasa rendah diri. Tiada hari tanpa kesedihan, air mata, dan penyesalan. Namun di sisi lain rasa kebencian pun muncul dan terus bercampur dengan kesedihan.

Keadaan emosional terus seperti itu sampai seorang teman datang dan mengajak saya untuk bergabung dalam komunitas pengajian dan di sana saya menemukan pencerahan kembali. Saya memperoleh ilmu yang Insya Allah bermanfaat di dunia dan akhirat. Saya pun baru mengakui bahwa lagu Mas Opiek - Tombo Ati, dimana salah satu baitnya "berkumpul dengan orang saleh adl obat hati" adalah benar adanya. Berkumpul dg mereka yang Insya Allah sholeh, benar-benar mengobati hati saya yang tengah sakit. Ditambah lagi ilmu yang didapat mengenai takdir, dimana saya harus bisa menerimanya karena merupakan salah satu rukun iman.

Dan di sinilah saya saat ini. Saya merasa nyaman dengan keadaan ini. Meskipun luka tak seutuhnya hilang, namun saya mulai merasakan makna ayat pembuka di atas. Boleh jadi saya menganggap apa yang telah terjadi itu buruk, padahal Allah menyimpan kebaikan setelahnya. Ya dengan kesendirian ini saya bisa menata diri kembali, mendekatkan diri pada Allah, belajar dari mereka yang lebih tahu. Subhanallah tiada perkara yang luput dari-Mu. Jika sudah begini sudah sepantasnya kita mengatakan,
"fabiayyi alai rabbikuma tukadziban" (Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?).

Comments