3 Hal Untuk Mengajar

Menjadi seorang guru itu susah-susah menyenangkan ^_^
Kuliahnya minimal S1, ya nggak? Hayo guru mana yang bisa kurang dari itu sekarang? Guru PAUD aja harus S1 lho. Klo zaman dulu sih guru SD minimal DII, sekarang kudu S1. Nah karena itulah jadi guru itu tidak sembarangan karena syaratnya saja sudah berat. Sayangnya sih pada kenyataan yang jadi guru kebanyakan malah bukan dari latar belakarang ilmu pendidikan atau yang gelarnya S.Pd. Jadi guru bisa dari disiplin ilmu apa saja yang penting bisa menguasai materi yang akan disampaikan, prihatin ya. Kenapa prihatin karena jadi guru itu tidak sekedar mengajar lho. Guru harus berhadapan dengan siswa yang memiliki karakter berbeda-beda juga harus mengurus administrasi seperti lesson plan, silabus, kurikulum. Kalo yang dari non-pendidikan kudu belajar lagi. Itu sih idealis saya saja yang ingin guru-guru lulusan S.Pd, seperti dokter yang harus lulusan Fakultas Kedokteran atau pengacara yang Fakultas Hukum. Pada kenyataannya banyak yang lulusan FKIP malah memilih pekerjaan lain. Yah itulah hidup, choose better one.

Nah untuk menjadi guru dimanapun berada, lembaga kecil atau besar, bahkan privat sekalipun kudu mengusung 3 hal ini, apa tuh? Simak yuk.

1) Persiapan
Jadi guru kudu siap sedia kayak tentara mau perang tapi yang disiapkan bukan senjata ya, yang disiapkan adalah lesson plan atau perencanaan pembelajaran. Lesson plan terdiri dari:
- Course (Kelompok belajar siswa misal SD, SMP, SMA)
- Level (Kelas berapa misal 4,5,6)
- Topik (Misal "Fruits)
- Lesson Aims (Tujuan pembelajaran, misal "Siswa dapat menyebutkan nama-nama buah dengan tepat)
- Media (Misal flashcards)
- Time Allotment (Durasi belajar)
- Procedures (Langkah-Langkah)
  Yang terdiri lagi menjadi 3 yaitu:
  * Pre-activity (Bisa disebut pemanasan)
  * Whilst-activity (Kegiatan inti)
  * Post-activity (Penutup)

Seperti itulah format Lesson Plan yang sering saya gunakan. Mungkin rekan-rekan memiliki format berbeda namun tetap tujuannya sebagai rancangan pembelajaran.

 2) Eksekusi
Eksekusi itu identik dengan hukuman mati ya, kalo di sini sih maksudnya waktu mengajar. Nah karena kita sudah siap bahan-bahannya di Lesson Plan tadi begitu juga langkah-langkahnya, kita tinggal eksekusi mengaplikasikan yang sudah direncanakan.
Kadang sikon kelas membuat apa yang kita rencakan tidak terlaksana. Itu wajar bu/pak. Misal kita mengira semua siswa akan hadir ternyata hujan deras dan yang hadir hanya dua. Otomatis kegiatan yang di-set sedikit akan cepat selesai dan waktu yang tersisa masih banyak, so gimana? Nah di sinilah kecerdasan guru dalam mencari ide cepat digunakan. Kita harus jeli menentukan kegiatan dadakan, bisa dengan menciptakan kegiatan lain atau menambah games. Jangan sampai siswa ketiduran ya nunggu waktu yang tersisa tanpa kegiatan.

3) Evaluasi
Evaluasi itu sangat penting karena kita bisa menilai apakah Lesson Plan kita sudah tepat guna, apakah mengajar kita sudah oke, dan apakah siswa sudah mencapai tujuan pembelajaran. Di lembaga saya di setiap pertemuan guru-guru diberikan lembar evaluasi yang disebut "Catatan Prestasi Siswa" dimana di form tersebut guru harus menilai kemampuan siswa mulai dari aspek pengucapan, kelancaran, kepercayaan diri bahkan tata bahasa. Oh iya lembaga saya ini Kursus Bahasa Inggris sehingga menilai aspek-aspek tersebut.
Dari penilaian itu guru bisa mengukur apakah dirinya sudah berhasil mengajar atau belum. Selain kemampuan siswa yang meningkat, penilaian plus akan didapat dari keceriaan siswa yang didapat saat belajar. Nggak asyik kan kalo siswa mencapai tujuan tapi di kelas manyun aja. Nah jadi belajar itu harus fun. Fun itu bisa didapat mulai dari pembawaan guru yang harus ramah dan menyenangkan, kemudian kegiatan yang membuat siswa bisa berinteraksi dengan mudah, biasanya sih di tempat saya ada games gitu buat menghibur juga mereview pelajaran yang sudah dipelajari.

Nah demikianlah 3 hal yang kudu diterapkan oleh seorang guru supaya ngajarnya nggak ngasal kayak CBSA (Cul Budak Sing Anteng). Semoga bermanfaat dan menjadikan kita guru yang lebih bersemangat mengajar. 

Comments