Skip to main content

6 Kemandirian Yang Harus Dicapai Anak


Setiap orangtua mengharapkan anaknya tumbuh berkembang, bisa melakukan banyak hal sendiri sejak kecil hingga dewasa. Anak mandiri, itulah harapan orangtua. Kemandirian seperti apa saja yang diinginkan orangtua? Saya coba himpun di sini.

1. Kemandirian memfungsikan tubuh dan mengurus diri sendiri


Saat bayi, anak benar-benar tergantung pada orangtuanya. Kemana-mana harus digendong, makan disuapin, dimandiin, dicebokin, digantiin baju, dan lain-lain.

Semakin bertambah usia, anak diajarkan melakukan hal-hal tersebut sendiri.

Mencapai usia setahun sudah bisa berjalan, mulai bisa mengucapkan kata-kata. Semakin tahun mulai bisa melakukan hal-hal pribadinya sendiri.

Biasanya kemandirian secara fisik ini sudah cukup sempurna di usia 5 tahun. Di saat itulah anak siap untuk bersekolah karena di sekolah ia akan berpisah untuk sekian jam dari orangtua.

2. Kemandirian emosi


Saat di sekolah, anak akan bertemu dengan anak-anak lain yang sebaya atau lebih tua. Mereka akan berinteraksi satu sama lain. Terkadang bahkan sering anak-anak terlibat konflik dengan temannya, seperti berebut mainan atau sekedar tidak suka dengan kata yang diucapan.

Di sinilah kemandirian secara emosi mereka diuji. Ada anak yang mampu menyelesaikan masalah mereka langsung, ada juga yang mengadukan pada guru atau orangtua. 

Idealnya, semakin bertambah usia seorang anak bisa lebih mampu mengelola emosinya seperti tidak mudah marah, toleran, bisa bekerjasama, mampu meminta maaf dan memaafkan, mampu berbicara dan bersikap sopan, dan sebagainya.

Anak yang mandiri secara emosi cenderung bisa bersosialisasi dengan baik. Ia mampu diterima di lingkungannya. Sedangkan anak yang belum mandiri secara emosi cenderung sulit berteman karena ia sulit menyesuaikan diri dengan keadaan dan tidak mampu memahami perasaan orang lain.

3. Kemandirian beribadah


Sebagai umat beragama tentunya ingin memiliki keturunan yang paham agama dengan baik, salah satunya mampu melaksanakan ibadah ritual secara rutin dan benar.

Untuk mencapai kemandirian ini orangtua harus menanamkan nilai agama sedari dini dengan mencontohkan langsung. Misal, anda ingin anak bisa melaksanakan sholat 5 waktu kelak, maka anda harus melakukan ibadah tersebut secara rutin dan anak menyaksikannya.

Begitu juga dengan ibadah lain. Selain mencontohkan langsung, di saat yang tepat anda bisa mengajak anak untuk melakukan ibadah bersama. Intinya anak dilibatkan dalam kegiatan ibadah agar ia terbiasa.

Tidak semua orangtua memiliki pemahaman agama yang baik, benar, dan mendalam. Jika anda ingin anak lebih baik lagi pemahaman agamanya, anda bisa meminta bantuan orang lain untuk mengajarinya, misal belajar di TPA (Taman Pendidikan Al-Qur'an), memanggil guru ngaji ke rumah, dsb.

4. Kemandirian menjaga diri


Semakin dewasa anak, semakin ingin ia bepergian sendiri atau dengan teman-temannya. Ia ingin diakui di komunitasnya, ingin terlibat dengan banyak kegiatan, ingin punya jati diri. Di sisi lain orangtua tetap ingin anak terlindungi di luar sana, tidak terluka sedikit pun.

Sebelum anak diizinkan untuk keluar dan tidak berada di sisi orangtua, ajarilah anak untuk mampu menjaga dirinya. Berilah informasi mengenai keadaan di luar rumah yang mungkin dapat membahayakan dirinya.

Walau sulit, ada saatnya sebagai orangtua kita harus bisa memberikan kepercayaan pada anak untuk pergi keluar tanpa didampingi. Meskipun begitu, kita masih bisa memantau anak melalui melalui media lain.

Anak yang diberi kepercayaan cenderung lebih mampu menjaga dirinya. Selain itu sebagai orangtua kita juga harus tau informasi anak akan kemana, dengan siapa, akan melakukan kegiatan apa, dsb. Dengan informasi ini kita bisa mengukur seberapa amankah anak saat keluar rumah.

5. Kemandirian dalam belajar


Belajar itu sepanjang hayat selama nyawa masih di kandung badan. Belajar apa saja yang bermanfaat di dunia dan akhirat. Mulai usia sekolah anak diantarkan ke sekolah dan diberi pengertian bahwa ia mulai memiliki kewajiban untuk belajar.


Sebagai orangtua sebaiknya kita tidak membebani anak dengan harus berprestasi secara akademik di sekolah. Tanamkanlah pada anak bahwa belajar adalah kegiatan mencari ilmu bukan mencari nilai. Jika anak memang berprestasi di akademik itu adalah bonus atas usahanya dalam belajar.

Dengan kemandirian dalam belajar ini maka anak bisa menjadi orang yang berilmu dan berwawasan. Kita tidak perlu selalu mengingatkan bahkan sampai marah agar ia mau belajar. Jika ia sudah mengerti pentingnya belajar, maka ia akan belajar dengan sendirinya.

6. Kemandirian finansial


Setelah anak menyelesaikan pendidikannya dan memiliki keterampilan, maka ia siap terjun di masyarakat untuk mencari nafkah. Kemandirian ini sangat penting karena anak akan menikah dan memiliki keluarga baru. Dengan memiliki penghasilan sendiri ia bisa membiayai dirinya dan keluarganya kelak. Orangtua pun bisa melepas salah satu kewajiban yaitu membiayai anaknya.

---------------------------------------

Demikianlah 6 kemandirian yang sebaiknya dicapai oleh seorang anak mulai dari kecil hingga dewasa. Sebagai orangtua kita harus mampu membimbing, memberi perhatian dan memenuhi kebutuhannya agar mampu mencapai setiap kemandirian. Berat? Tentu. Anak adalah titipan Allah Swt, mari kita perlakukan ia dengan sebaik-baiknya.


Comments

Popular posts from this blog

Ciri-ciri Pria yang Harus Diwaspadai

Image by Sammy-Williams from Pixabay Ladies, keinginan dicintai seorang pria adalah dambaan setiap wanita. Keinginan ini sangatlah wajar mengingat kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain terutama lawan jenis. Tetapi tidak lantas kita sembarangan mencintai atau terlena dengan rayuan gombal pria. Hati-hati banyak pria berbahaya di sekeliling kita yang ngobral cinta untuk memainkan kita dan bahkan ada yang untuk memanfaatkan cinta kita demi memuaskan nafsunya. Nah saya ingin berbagi beberapa ciri-ciri pria yang harus diwaspadai:  1) Terlalu banyak merayu  Wanita cenderung suka dipuji dan dirayu, baik itu mengenai penampilan fisik, kecerdasan, perilaku dan sebagainya. Oleh karena itu pria yang suka merayu cenderung mudah mendapatkan banyak wanita. Berhati-hatilah ladies dengan pria semacam ini. Jika ada yang mendekati anda dan dari awal sudah mulai memuji-muji anda lebih baik abaikan saja. Jangan takut disebut sombong.  2) Terlalu sering menceritakan betapa supernya dia 

Mengapa Kita Perlu Beragama?

Kenapa kita perlu beragama? Karena dengan adanya agama hidup kita lebih terarah. Semua ada aturan dan petunjuknya. Dari mulai ritual sampai keseharian pun ada. Dari mulai hubungan dengan Tuhan sampai dengan manusia bahkan makhluk lain. Kenapa terkadang agama terasa berat bahkan menghalangi kita? Sebenarnya tidak, agama ini datang untuk memudahkan kita. Semua yang ada dalam agama merupakan petunjuk yang haq dan ada manfaatnya. Semua yg ada adalah untuk kebaikan kita juga. Terkadang manusia memang mengikuti hawa nafsunya saja. Jikalaupun kita tak sanggup mengikuti yg di-syariatkan, agama takkan memberatkan. Tuhan tau kemampuan kita. Lakukan semampu kita. Siapakah petunjuk kita? Rasulullah Saw adalah petunjuk umat Islam.  Semua yang beliau lakukan dapat kita jadikan contoh. Jikalaupun ada yang tidak bersesuaian dengan zaman sekarang bukan berarti itu salah. Toh Rasulullah tidak pernah menyebutkan hadits yg melarang kita untuk mengikuti zaman. Mengikuti zaman itu seperti per

Sendiri? Siapa Takut?!

Saya suka memperhatikan status teman-teman di FB atau twitter tentang kegalauan dan kesendirian. Sendiri itu memang bikin galau dan galau itu biasanya karena sendiri he. Sendiri itu bisa karena memang lagi single atau bisa juga karena LDR. Yah sendiri itu memang tidak enak. Tapi apakah lantas harus diratapi? Tentu tidak.  Mari kita cari sisi positif sendiri sebanyak-banyaknya:  1) Free Yap sendiri berarti kita "bebas" untuk memutuskan hal dengan keinginan kita. Bebas untuk berencana tentang hidup kita. Bebas untuk bercita-cita. Pokoknya all about ourselves, no others.  2) Lebih memperhatikan diri Karena kita sendiri kita jadi lebih konsen dengan diri kita, mungkin dengan penampilan fisik ataupun kesehatan. Kita dapat merawat diri untuk penampilan fisik dan juga berolahraga untuk menjaga kesehatan.  3) Terhindar dari hal-hal terlarang Nah, buat teman-teman yang begitu menjaga diri, kesendirian adalah anugrah, karena dengan begini terhindar dari hal-hal terlarang seper